Sopir Angkot Tewas Tabrak Truk Parkir
Naas menimpa I Nyoman Matal,40, warga Banjar Naksa, Desa Klempu, Nusa Penida, Klungkung, Kamis (24/11).
Adik Ipar Sempat Mimpi Gali Kubur di Setra
DENPASAR, NusaBali
Matal yang kesehariannya bekerja sebagai sopir angkutan kota (Angkot) di Nusa Penida ini saat itu membawa sepeda motor pulang dari mengantar istrinya berjualan di Pasar Kendal, Nusa Penida, menabrak truk yang terparkir di pinggir jalan dan mengalami cidera kepala berat (CKB) hingga harus dilarikan ke IGD RSUP Sanglah. Sayang nyawa korban tak terselamatkan.
Adik kandung Matal, Komang Suandra,35, ditemui di IGD RS Sanglah mengatakan kejadian itu terjadi, Kamis pukul 04.00 Wita. Pagi itu, seperti biasanya Matal mengantar istrinya Nyoman Paing,38, untuk berjualan di Pasar Kendal. Karena hanya mengantar, Matal naik motor tanpa mengenakan helm. Namun saat balik dari mengantarkan istrinya entah kenapa Matal menabrak truk yang terparkir di pinggir Jalan Kutampi.
"Apa nggak dilihat atau mengantuk saya juga kurang tahu karena waktu itu dia (Matal) naik motor sendiri, dan kata warga menabrak truk yang parkir," terang Suandra. Warga yang saat itu mengetahui ada kecelakaan segera melarikan korban ke Puskesmas Nusa Penida 1 untuk dilakukan tindakan. Saat itu kondisi Matal sudah tidak sadarkan diri. Sampai di Puskesmas, karena setelah diperiksa luka pada kepalanya terlalu parah akhirnya pihak puskesmas merujuk Matal ke RSUD Klungkung atas seijin keluarga dan diberangkatkan pada pukul 06.00 Wita.
Saat itu Suandra mengatakan dirinya harus nyarter boat seharga 5 juta untuk membawa kakaknya itu ke RSUD, namun itu tidak dihiraukannya karena ia ingin melihat kakaknya itu selamat. "Saya sudah tidak peduli tadi harga boat berapa yang penting kakak saya selamat," ujarnya. Namun sampai di RSUD karena cidera kepalanya terlalu berat dokter memutuskan untuk merujuk ke RSUP Sanglah.
Sebelum dirujuk, ayah 6 anak itu harus dirontgen hingga pukul 11.00 Wita. "Di RSUD Klungkung hingga pukul 12.00 Wita. Saat diperjalanan tadi napas kakak saya sudah tersedak, sampai di sini sudah dinyatakan meninggal. Sekarang saya harus nyarter boat lagi untuk bawa pulang jenazah hari ini biar tidak ke kamar mayat, nanti bayar lagi karena kami punya biaya cukup untuk carter boat saja," imbuh Suandra.
Sementara istri Matal, Nyoman Paing sambil menangis mengatakan tidak ada firasat apapun yang dirasakannya karena suaminya dilihat seperti biasanya. Namun tiba-tiba setelah mengantarnya ke pasar dia alami kecelakaan.
“Saya ditelefon oleh adik yang saat itu sudah mendapati suami saya tidak sadarkan diri,” kata Nyoman Paing sedih. "Saya tidak ada merasakan firasat apapun, cuman istri ipar saya sempat bermimpi menggali dan membersihkan lubang kubur di setra. Tapi saya tidak begitu memikirkan itu ternyata suami saya seperti ini. Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa-apa sekarang, anak saya ada yang masih SMP dan kelas 6 SD," sesalnya. Dari informasi, Matal diketahui mengalami pecah pada tengkorak kepalanya karena benturan pada benda yang menyebabkan luka dari depan hingga belakang. Jenazah Matal akan dibawa langsung dengan menggunakan boat carteran ke Nusa Penida, kemarin sore. Namun untuk pengabenannya masih berembug dengan keluarga. Pantauan di IGD RS Sanglah kemarin tampak dua anak korban terus menangis melihat ayahnya yang sudah tidak bernapas lagi. cr63
Komentar