Diskop Tabanan Siapkan Data UMKM
Tunggu BLT UMKM
TABANAN, NusaBali
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tabanan kembali melakukan pendataan terhadap calon penerima bantuan presiden (Banpres) UMKM pada tahun ini.
Diskop sendiri hingga kini mengaku masih menunggu kabar dari pusat soal jadwal penyaluran kembali bantuan yang merupakan bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut.
Yang pasti, Diskop sudah punya daftar UMKM yang membutuhkan dana senilai Rp 2,4 juta itu untuk menggerakkan usaha mereka. Dari hasil pendataan yang dilakukan, tercatat 43.175 UMKM.
Dari jumlah tersebut rata-rata UMKM di Tabanan ini bergerak di berbagai sektor usaha diantaranya, kuliner, herbal, hingga pembuatan keramik.
"Jika dilihat dari jenis usaha yang ada, sebagian besar UMKM ini bergerak di bidang usaha kuliner,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan I Made Yasa, Kamis (25/2).
Yasa menegaskan, untuk kepastian keberlanjutan dari program BLT untuk tahun 2021 masih menunggu arahan. Juklak dan Juknis untuk program BLT masih belum didapat.
"Apakah nanti penerima BLT tahun 2021 bisa menerima atau tidak, ini masih kita tunggu arahan," ujarnya.
Pendataan ini dilakukan untuk memudahkan penyaluran ketika BLT Tahun 2021 kembali disalurkan. Pendataan terhadap UMKM tersebut bekerja sama dengan perbekel.
"Dari pendataan ini kita nanti bisa ketahui apakah usaha yang dilakukan masih jalan atau seperti apa, jadi nanti memudahkan untuk penyaluran. Data UMKM ini akan langsung masuk database Dinas Koperasi Tabanan," bebernya.
Sementara itu, untuk tahun 2020 bantuan yang diterima kalangan UMKM di Kabupaten Tabanan di masa pandemi Covid-19 total mencapai Rp 30 miliar lebih.
Nilai bantuan tersebut, baik bersumber dari program Bantuan Stimulus Usaha (PBSU) dari Pemerintah Provinsi Bali, dan penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) pada gelombang I dan II.
Seperti diketahui Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) akan melanjutkan program BLT bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di tahun 2021. Pihak Kemenkop UKM kembali mengusulkan program BLT UMKM senilai Rp 2,4 juta untuk diperpanjang tahun 2021. *des
Yang pasti, Diskop sudah punya daftar UMKM yang membutuhkan dana senilai Rp 2,4 juta itu untuk menggerakkan usaha mereka. Dari hasil pendataan yang dilakukan, tercatat 43.175 UMKM.
Dari jumlah tersebut rata-rata UMKM di Tabanan ini bergerak di berbagai sektor usaha diantaranya, kuliner, herbal, hingga pembuatan keramik.
"Jika dilihat dari jenis usaha yang ada, sebagian besar UMKM ini bergerak di bidang usaha kuliner,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan I Made Yasa, Kamis (25/2).
Yasa menegaskan, untuk kepastian keberlanjutan dari program BLT untuk tahun 2021 masih menunggu arahan. Juklak dan Juknis untuk program BLT masih belum didapat.
"Apakah nanti penerima BLT tahun 2021 bisa menerima atau tidak, ini masih kita tunggu arahan," ujarnya.
Pendataan ini dilakukan untuk memudahkan penyaluran ketika BLT Tahun 2021 kembali disalurkan. Pendataan terhadap UMKM tersebut bekerja sama dengan perbekel.
"Dari pendataan ini kita nanti bisa ketahui apakah usaha yang dilakukan masih jalan atau seperti apa, jadi nanti memudahkan untuk penyaluran. Data UMKM ini akan langsung masuk database Dinas Koperasi Tabanan," bebernya.
Sementara itu, untuk tahun 2020 bantuan yang diterima kalangan UMKM di Kabupaten Tabanan di masa pandemi Covid-19 total mencapai Rp 30 miliar lebih.
Nilai bantuan tersebut, baik bersumber dari program Bantuan Stimulus Usaha (PBSU) dari Pemerintah Provinsi Bali, dan penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) pada gelombang I dan II.
Seperti diketahui Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) akan melanjutkan program BLT bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di tahun 2021. Pihak Kemenkop UKM kembali mengusulkan program BLT UMKM senilai Rp 2,4 juta untuk diperpanjang tahun 2021. *des
Komentar