Gelar Webinar, TCI Unud Ingin Kembangkan Wisata China di Bali
DENPASAR, NusaBali
Tourism Confucius Institute (TCI) Universitas Udayana (Unud) menggelar webinar bersama pelaku pariwisata China, Jumat (26/2).
Dalam webinar dengan tema ‘Empowering Chinese Tourists for Tourism Revitalization in Bali’, TCI menginginkan adanya wisata China di Bali yang menjadi daya tarik bagi wisatawan China untuk datang.
Indonesia Director TCI Unud Denpasar I Made Sendra, mengungkapkan, webinar ini merupakan rangkaian menyambut Tahun Baru Imlek. Dalam webinar ini banyak dibahas terkait dengan wisatawan China yang mendominasi datang ke Bali untuk berlibur. Tetapi dalam perjalanannya, banyak wisatawan yang mengeluh saat datang ke Bali.
Wisatawan memilih untuk berlibur ke Bali hanya melakukan kunjungan sekali saja. Hal itu disebabkan karena biro perjalanan dari China ke Bali memperlakukan wisatawan dengan tidak baik. Padahal, dari 2013 hingga 2017 wisatawan China menduduki ranking pertama kunjungan wisatawan tertinggi sebanyak 128.000 orang ke Bali. Jumlah tersebut bertahan hingga 2019 sebelum terjadi pandemi Covid-19 di 2020.
Made Sendra mengatakan, selama ini biro perjalanan memberikan diskon kepada wisatawan China dengan cara yang tidak baik. “Salah satunya, biro perjalanan melakukan permainan terhadap perjalanan. Di mana, biro jasa yang harus mencapai target 100 persen pesawat terisi, selama ini hanya mampu mencapai 70 persen. Sehingga, untuk mencapai target tersebut biro perjalanan harus mengembalikan cash back, maka mereka menawarkan perjalanan murah dengan charter,” ujar Made Sendra.
Sesampai di Bali, untuk mengembalikan cash back dari diskon tersebut, biro perjalanan harus memaksakan wisatawan berbelanja ke tempat stake holder yang mereka ajak kerjasama. Hal itu membuat banyak wisatawan komplain. Bahkan, dengan banyaknya komplain mereka memilih datang sekali ke Bali.
Hal itu menjadi kerugian besar bagi Bali ke depannya. Sehingga, Made Sendra saat ini mengaku tengah mengkaji tempat wisata dengan membangkitkan sejarah hubungan China dengan Indonesia di Bali. Salah satunya kelenteng, dan mempromosikan kampung-kampung China di Bali sudah berusia ribuan tahun.
“Kami sedang mengkaji, banyak tempat di Bali dengan ciri khas China yang mesti dibangkitkan untuk menarik minat wisatawan China datang ke Bali. Mulai dari Heritage City Gajah Mada yang merupakan tempat peradaban hubungan bilateral antara China dengan Indonesia. Ini yang patut kita bangkitkan, sehingga wisatawan ada tujuan ke Bali untuk mempelajari sejarah adanya budaya China di Bali,” tutur Made Sendra. *mis
1
Komentar