Bupati Mahayastra Optimis Gianyar Segera Bebas Covid-19
GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar Made Mahayastra optimis Gianyar segera bebas Covid-19. Bahkan diyakini Gianyar bisa zero kasus.
Diawali dari kampung turis, Ubud. Ketika Ubud sudah aman, roda perekonomian khususnya sektor pariwisata diharapkan mulai menggeliat. Hal ini diungkapkan Bupati Mahayastra kepada awak media di kantornya, Jumat (26/2).
Keinginannya menjadikan kawasan Ubud zero Covid-19 nampaknya mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah Provinsi Bali maupun dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. “Besok (hari ini, red) saya diminta memaparkan ini di hadapan Gubernur dan Menparekraf di Jayasabha. Termasuk Menteri Kesehatan terkait vaksin kuota khusus,” ungkap Bupati Mahayastra. Rencananya vaksin kuota khusus itu diperuntukkan untuk kawasan Ubud. Harapannya untuk menjadikan kawasan Ubud zero Covid-19 bisa terealisasi.
Dalam pertemuan nanti, politisi asal Desa Melinggih, Payangan ini akan membawa data lengkap terkait kawasan Ubud. “Saya akan bawa data berapa penduduk Ubud dan kawasan wisata Ubud berapa tenaga kerjanya, berapa jumlah hotel dan restoran di Ubud, serta data lainnya sehingga bisa dikaji dan kami tinggal tunggu keputusan," paparnya. Bupati Mahayastra mengatakan keinginannya menjadikan Ubud kawasan zero Covid-19 karena kawasan itu akan menjadi percontohan.
Terlebih dalam 2 minggu terakhir ini Gianyar terbilang berhasil dalam hal penanganan Covid-19. “Ubud akan jadi percontohan bebas Covid-19 atau zero Covid-19, sehingga akan jadi kampanye luar biasa, bahkan di Indonesia belum ada,” tegas Bupati Mahayastra. Jika berhasil akan diterapkan di kabupaten lain, di antaranya Badung yang mengarah ke Kuta hingga Nusa Dua. “Syukur kami jadi yang pertama karena tingkat keseriusan menangani Covid-19 dilihat oleh pusat. Oh ini ternyata Bupatinya bekerja, Satgas Covid-19nya bekerja, karena selama ini mereka cenderung hanya melihat data saja,” ujarnya.
Bupati Mahayastra juga membeberkan data zonasi per desa. Kini tidak ada desa/kelurahan di Kabupaten Gianyar masuk zona merah. Sebanyak 17 desa/kelurahan zona hijau, 47 zona kuning, dan 6 desa zona orange. “Persentase kesembuhan kami 90 persen. Kami harus bangga dan bersyukur,” ungkap Bupati Mahayastra. Menurutnya, capaian yang tidak mudah. Butuh nyali pemimpin dan butuh dukungan semua pihak. “Sebagai pemimpin, saya harapkan terus ada dukungan,” pintanya.
Dikatakan, selama pandemi Covid-19 pendapatan Pemkab Gianyar menurun drastis. Pada tri wulan pertama 2020 pendapatan Gianyar sudah masuk Rp 540 miliar. Setelah itu hingga saat ini tidak sampai menyentuh Rp 30 miliar. “Sampai mau habis Februari ini baru Rp 20 miliar. Untuk bayar pegawai, mungkin kekuatan kami sampai September 2021,” ujarnya. Bupati Mahayastra minta dukungan semua komponen masyarakat untuk mengeluarkan Gianyar dari pandemi. *nvi
1
Komentar