KBS-Jaya Dinilai Cocok Jadi Paket
“Bagi saya KBS dan I Komang Gede Sanjaya (KBS-Jaya) yang paling tepat karena keduanya punya chemistry” (Mantan Ketua DPC PDIP Tabanan, I Made Arimbawa)
TABANAN, NusaBali
Peluang Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, dinilai paling besar meraih rekomendasi Calon Gubernur Bali di Pilkada 2018. Sehingga, sejumlah kader mulai memikirkan tandem KBS (Koster Bali Satu) di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali. Menurut mantan Ketua DPC PDIP Tabanan, I Made Arimbawa, tandem yang paling cocok buat KBS yakni Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Paket ini diberi nama KBS-Jaya yakni KosteR Bali Satu Jaya.
Menurut Arimbawa, kader PDIP Tabanan harus diperhitungkan dalam setiap hajatan politik di Bali. Sebab Kabupaten Tabanan merupakan basis banteng di Bali. Selama ini, kader-kader mumpuni PDIP Tabanan belum pernah diberi kesempatan sebagai calon di hajatan Pilkada Bali. Arimbawa yang mantan Ketua DPRD Tabanan periode 1999-2004 ini menilai untuk saat ini Wayan Koster dan N Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bali) bobotnya sama. Namun tak ada chemistry atau kecocokan untuk disandingkan jadi paket Cagub Cawagub Bali. “Bagi saya KBS dan I Komang Gede Sanjaya (KBS-Jaya) yang paling tepat karena keduanya punya chemistry,” tandas Arimbawa, Jumat (25/11).
Menurut mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali periode 2004-2009 ini, IKG Sanjaya yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan penuhi persyaratan sebagai Cawagub. Dari segi pengalaman, sudah satu periode jadi Wakil Bupati Tabanan dan kembali menjabat Wabup Tabanan periode kedua. Dari struktur partai, menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan. Pun secara ketokohan di Bali, Sanjaya sudah dikenal kader banteng. “Diukur dari banyak sisi, Sanjaya masuk. Terpenting paket itu harus punya chemistry,” tandas politisi yang juga advokat ini.
Ibarat tari-tarian, paket KBS Jaya seperti penari barong. Jika tak ada chemistry, tarian barong akan berantakan karena terjadi saling tarik menarik penari di posisi depan dan di posisi belakang. Terkait, dukungan seluruh perbekel se-Tabanan buat Adi Wiryatama sebagai Cagub Bali, Arimbawa menilai memang pantas. Namun Adi Wiryatama tak mungkin bisa bersanding dengan Koster. “Penilaian saya, yang paling pas ya Koster dengan Sanjaya,” tegas politisi asal Desa Tista, Kecamatan Kerambitan Tabanan ini. Sekarang tinggal kemauan dan dukungan buat Sanjaya agar Tabanan benar-benar terlibat dalam Pilkada Gubernur Bali.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya saat dikonfirmasi terkait munculnya KBS Jaya, mengaku masih ingin mengabdi di Tabanan. Menurut Sanjaya yang kini menjabat Wakil Bupati Tabanan, kader PDIP Tabanan banyak yang mumpuni. Baginya, Adi Wiryatama dan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang sudah ada di level Bali. “Kalau saya justru Koster-Ibu Eka,” jawab Sanjaya.
Sanjaya beri kesempatan kepada kader mumpuni dari Tabanan menjadi pemimpin Bali. Ketua Umum Forkot Tabanan ini mengaku masih ingin belajar dan mengabdi untuk rakyat Tabanan. “Saya ingin mengbadi di Tabanan jika masih dipercaya rakyat,” ungkapnya. * k21
Menurut Arimbawa, kader PDIP Tabanan harus diperhitungkan dalam setiap hajatan politik di Bali. Sebab Kabupaten Tabanan merupakan basis banteng di Bali. Selama ini, kader-kader mumpuni PDIP Tabanan belum pernah diberi kesempatan sebagai calon di hajatan Pilkada Bali. Arimbawa yang mantan Ketua DPRD Tabanan periode 1999-2004 ini menilai untuk saat ini Wayan Koster dan N Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bali) bobotnya sama. Namun tak ada chemistry atau kecocokan untuk disandingkan jadi paket Cagub Cawagub Bali. “Bagi saya KBS dan I Komang Gede Sanjaya (KBS-Jaya) yang paling tepat karena keduanya punya chemistry,” tandas Arimbawa, Jumat (25/11).
Menurut mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali periode 2004-2009 ini, IKG Sanjaya yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan penuhi persyaratan sebagai Cawagub. Dari segi pengalaman, sudah satu periode jadi Wakil Bupati Tabanan dan kembali menjabat Wabup Tabanan periode kedua. Dari struktur partai, menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan. Pun secara ketokohan di Bali, Sanjaya sudah dikenal kader banteng. “Diukur dari banyak sisi, Sanjaya masuk. Terpenting paket itu harus punya chemistry,” tandas politisi yang juga advokat ini.
Ibarat tari-tarian, paket KBS Jaya seperti penari barong. Jika tak ada chemistry, tarian barong akan berantakan karena terjadi saling tarik menarik penari di posisi depan dan di posisi belakang. Terkait, dukungan seluruh perbekel se-Tabanan buat Adi Wiryatama sebagai Cagub Bali, Arimbawa menilai memang pantas. Namun Adi Wiryatama tak mungkin bisa bersanding dengan Koster. “Penilaian saya, yang paling pas ya Koster dengan Sanjaya,” tegas politisi asal Desa Tista, Kecamatan Kerambitan Tabanan ini. Sekarang tinggal kemauan dan dukungan buat Sanjaya agar Tabanan benar-benar terlibat dalam Pilkada Gubernur Bali.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya saat dikonfirmasi terkait munculnya KBS Jaya, mengaku masih ingin mengabdi di Tabanan. Menurut Sanjaya yang kini menjabat Wakil Bupati Tabanan, kader PDIP Tabanan banyak yang mumpuni. Baginya, Adi Wiryatama dan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang sudah ada di level Bali. “Kalau saya justru Koster-Ibu Eka,” jawab Sanjaya.
Sanjaya beri kesempatan kepada kader mumpuni dari Tabanan menjadi pemimpin Bali. Ketua Umum Forkot Tabanan ini mengaku masih ingin belajar dan mengabdi untuk rakyat Tabanan. “Saya ingin mengbadi di Tabanan jika masih dipercaya rakyat,” ungkapnya. * k21
Komentar