Penipuan Modus Pesan Nasi Makin Marak
Petugas jaga Polsek Gianyar kaget tiba-tiba kedatangan pegawai rumah makan membawa pesanan nasi, padahal tidak ada acara apapun di Polsek.
Dalam Sehari Terjadi Dua Kasus, Catut Polsek Gianyar dan Sukawati
GIANYAR, NusaBali
Penipuan dengan modus memesan nasi bungkus dengan mencatut anggota Polsek, makin marak terjadi di Bali. Sejumlah pemilik rumah makan menjadi korban. Setelah sebelumnya terjadi di sejumlah Polsek di Buleleng, Gianyar, dan Badung, kini kasus serupa kembali terjadi. Tak tanggung-tanggung dalam satu hari, dua Polsek di Gianyar dicatut namanya untuk pesan nasi bungkus yang ujung-ujungnya pemesan terlebih dahulu minta ditransfer pulsa senilai ratusan ribu rupiah.
Kasus kali ini mencatut Polsek Gianyar dan Polsek Sukawati, Gianyar pada, Sabtu (26/11). Menurut petugas SPKT Polsek Kota Gianyar, Ida Bagus Darma Putra, kejadian penipuan itu terjadi, Sabtu kemarin pukul 14.00 Wita. “Waktu saya jaga ada dua karyawan warung nasi Dewa Ayu datang membawa pesanan 20 nasi kotak, lalu memberi nota,” ujar Darma Putra ditemui kemarin.
Pihaknya pun kaget kenapa ada pemesanan nasi, padahal tidak ada acara di Polsek dan kemarin juga kantor Mapolsek sepi. “Saya langsung curiga mungkin ini ada hubungannya dengan modus penipuan yang menimpa sejumlah Polsek di Bali,” ungkapnya. Karena tidak ada yang memesan, akhirnya pesanan nasi itu pun dikembalikan lagi ke warung Dewa Ayu di Jalan Dharmagiri, Gianyar dengan membawa pulang nota sebesar Rp 600 ribu.
Meskipun ditipu, namun pemilik warung Dewa Ayu tersebut tidak melaporkan kejadian itu. Lanjut Darma Putra, si pemesan nasi itu katanya bernama Damian yang bekerja di Polsek Kota Gianyar. “Di sini tidak ada nama Damian,” jelasnya. Yang disayangkan, pedagang nasi malah tertipu dua kali, pertama nasi dibon, lalu malah minta pulsa. “Saya tidak jelas berapa pulsanya, notanya saya lihat Rp 600 ribu, lalu nasi kembali dibawa pulang,” pungkasnya.
Kasus serupa juga terjadi di Polsek Sukawati kemarin, pada pukul 12.00 Wita. Di Sukawati warung ikan Kintamani milik Made Nurjana menjadi korban. Penelepon yang ngaku petugas Polsek SUkawati memesan 15 kotak nasi serta air mineral. Pelaku juga sempat meminta pulsa Rp. 500.000. Dua orang pegawai warung ikan Kintamani membawakan nasi ke Mapolsek Sukawati setelah mengirimkan pulsa yang diminta oleh pelaku. Tentu personel polsek yang sedang bertugas kaget dengan kedatangan dua orang pegawai yang membawakan nasi tersebut.
Terkait penipuan yang mencatut sejumlah Polsek itu, Kapolsek Kota Gianyar Kompol Adnan Pandibu mengatakan akan memaksimalkan kinerja Babinkamtibmas ke desa-desa. “Kami imbau para pedagang tidak mudah percaya dengan pemesan nasi. Apalagi kalau sampai minta pulsa. Tidak masuk akal dagang nasi dimintain pulsa oleh polisi,” ujar Kompol Adnan. Mengenai tindakan kepolisian, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Saya tidak akan bicara teknisnya, yang jelas masih penyelidikan. Walaupun tidak melapor, tapi kami selidiki,” tandasnya. * cr62
GIANYAR, NusaBali
Penipuan dengan modus memesan nasi bungkus dengan mencatut anggota Polsek, makin marak terjadi di Bali. Sejumlah pemilik rumah makan menjadi korban. Setelah sebelumnya terjadi di sejumlah Polsek di Buleleng, Gianyar, dan Badung, kini kasus serupa kembali terjadi. Tak tanggung-tanggung dalam satu hari, dua Polsek di Gianyar dicatut namanya untuk pesan nasi bungkus yang ujung-ujungnya pemesan terlebih dahulu minta ditransfer pulsa senilai ratusan ribu rupiah.
Kasus kali ini mencatut Polsek Gianyar dan Polsek Sukawati, Gianyar pada, Sabtu (26/11). Menurut petugas SPKT Polsek Kota Gianyar, Ida Bagus Darma Putra, kejadian penipuan itu terjadi, Sabtu kemarin pukul 14.00 Wita. “Waktu saya jaga ada dua karyawan warung nasi Dewa Ayu datang membawa pesanan 20 nasi kotak, lalu memberi nota,” ujar Darma Putra ditemui kemarin.
Pihaknya pun kaget kenapa ada pemesanan nasi, padahal tidak ada acara di Polsek dan kemarin juga kantor Mapolsek sepi. “Saya langsung curiga mungkin ini ada hubungannya dengan modus penipuan yang menimpa sejumlah Polsek di Bali,” ungkapnya. Karena tidak ada yang memesan, akhirnya pesanan nasi itu pun dikembalikan lagi ke warung Dewa Ayu di Jalan Dharmagiri, Gianyar dengan membawa pulang nota sebesar Rp 600 ribu.
Meskipun ditipu, namun pemilik warung Dewa Ayu tersebut tidak melaporkan kejadian itu. Lanjut Darma Putra, si pemesan nasi itu katanya bernama Damian yang bekerja di Polsek Kota Gianyar. “Di sini tidak ada nama Damian,” jelasnya. Yang disayangkan, pedagang nasi malah tertipu dua kali, pertama nasi dibon, lalu malah minta pulsa. “Saya tidak jelas berapa pulsanya, notanya saya lihat Rp 600 ribu, lalu nasi kembali dibawa pulang,” pungkasnya.
Kasus serupa juga terjadi di Polsek Sukawati kemarin, pada pukul 12.00 Wita. Di Sukawati warung ikan Kintamani milik Made Nurjana menjadi korban. Penelepon yang ngaku petugas Polsek SUkawati memesan 15 kotak nasi serta air mineral. Pelaku juga sempat meminta pulsa Rp. 500.000. Dua orang pegawai warung ikan Kintamani membawakan nasi ke Mapolsek Sukawati setelah mengirimkan pulsa yang diminta oleh pelaku. Tentu personel polsek yang sedang bertugas kaget dengan kedatangan dua orang pegawai yang membawakan nasi tersebut.
Terkait penipuan yang mencatut sejumlah Polsek itu, Kapolsek Kota Gianyar Kompol Adnan Pandibu mengatakan akan memaksimalkan kinerja Babinkamtibmas ke desa-desa. “Kami imbau para pedagang tidak mudah percaya dengan pemesan nasi. Apalagi kalau sampai minta pulsa. Tidak masuk akal dagang nasi dimintain pulsa oleh polisi,” ujar Kompol Adnan. Mengenai tindakan kepolisian, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Saya tidak akan bicara teknisnya, yang jelas masih penyelidikan. Walaupun tidak melapor, tapi kami selidiki,” tandasnya. * cr62
1
Komentar