Satgas Provinsi Tambah Personel di Gilimanuk
Antisipasi dan Pencegahan Corona Varian Baru Masuk Bali
Di Pelabuhan Gilimanuk sebelumnya ada 20 personel gabungan yang dikoordinir KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), kini ditambah lagi 6 orang.
DENPASAR, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menambah jumlah personel di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, untuk memaksimalkan pengawasan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan guna antisipasi masuknya virus Corona varian baru B117 asal Inggris yang sudah muncul di Indonesia dengan temuan 2 kasus di Karawang, Jawa Barat.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin, mengatakan pihak Satgas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di pintu masuk Bali secara lebih ketat. Salah satunya dengan menebalkan penempatan personel di pintu masuk. “Karena pencegahan penularan Covid-19 atau Corona varian baru kan hanya dengan prokes yang ketat,” tutur Rentin, Kamis (4/3).
Penebalan personel di pintu masuk Bali, menurut Rentin, diterapkan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, supaya pengawasan prokes lebih maksimal. Sebelumnya ada 20 personel gabungan yang dikoordinir KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). Satgas Pemprov Bali menambah lagi 6 personel. “Untuk membantu petugas yang sudah ada di Pelabuhan Gilimanuk, kami menugaskan lagi satu tim untuk back up. Jumlah tambahan untuk penebalan sebanyak enam orang dalam satu tim. Mereka bertugas selama tiga hingga empat hari. Dalam 24 jam nanti dibagi ke dalam tiga shift. Nah satu shift, dua orang bertugas memback up tim yang sudah ada sebelumnya,” kata birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, ini.
Mereka yang bertugas di pintu masuk ini membantu tim gabungan melakukan pengecekan surat keterangan hasil negatif swab atau rapid antigen, serta melakukan edukasi kepada para PPDN (pelaku perjalanan dalam negeri).
“Jika ada yang belum membawa hasil tes Covid-19, di Gilimanuk tersedia klinik pemeriksaan dan hasil langsung keluar maksimal 20 menit.
Mereka yang bertugas ini dibekali uang makan dan uang transport, serta disediakan penginapan,” ujar Kepala BPBD Bali ini.
“Sebelum memulai tugas para relawan dites antigen, dan selesai tugas sebelum bergabung ke keluarga juga dites antigen kembali,” tegas Rentin.
Kata Rentin, antisipasi virus Corona varian baru tetap dimaksimalkan. “Menurut Kementerian Kesehatan sangat berbeda dari sisi kecepatan penularan. Kalau tingkat bahayanya belum terbukti lebih berbahaya, kendati pun demikian kami satgas tetap mengimbau untuk disiplin terapkan protokol kesehatan,” tandas Rentin.
Rentin menegaskan, dalam antisipasi lalulintas orang di pintu masuk Bali yang dilakukan penebalan personel yang mengawasi PPDN tidak hanya di Pelabuhan Gilimanuk. Di Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Karangasem, juga diberlakukan hal yang sama. “Walaupun tidak sebanyak di Pelabuhan Gilimanuk, di Padangbai juga kami perketat pengawasan PPDN masuk Bali,” ucap mantan Kabag Umum DPRD Bali ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, mengatakan saat ini di Bali belum terdeteksi kemunculan kasus Corona varian baru asal Inggris ini. Sifat dari virus Corona varian baru ini, berdasar informasi sementara, diketahui lebih menular. Sehingga cara mencegah dan antisipasi penyebarannya adalah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Karena dia lebih cepat penularannya. Jadi cara yang paling efektif adalah kita melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mulai menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi bepergian, menjaga imun tubuh, dan membatasi kegiatan sosial,” ujar Suarjaya, di Denpasar, Kamis (4/3) siang.
Sementara untuk antisipasi dan penanganan oleh Dinas Kesehatan Bali saat ini polanya masih sama dengan standar operation prosedur (SOP) penanganan pandemi Covid-19. “Upaya pencegahan, pengobatan pasiennya dari hulu ke hilir itu sama. Namun kita sekarang ini harus lebih waspada, karena virus Corona varian baru ini lebih cepat penularannya,” imbuh birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, ini.
Apakah Corona varian baru sudah terdeteksi masuk di Bali? Kalau temuan kasus positif Corona varian baru ini, menurut Suarjaya, harus dengan penelitian lebih jauh dan spesifik. “Ini harus ada penelitian. Mudah-mudahan tidak sampai muncul kasus di Bali. Makanya kita berharap masyarakat lebih waspada dan terapkan prokes dengan ketat sebagai kunci mencegah penularannya,” kata alumni Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, ini. *nat
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menambah jumlah personel di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, untuk memaksimalkan pengawasan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan guna antisipasi masuknya virus Corona varian baru B117 asal Inggris yang sudah muncul di Indonesia dengan temuan 2 kasus di Karawang, Jawa Barat.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin, mengatakan pihak Satgas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di pintu masuk Bali secara lebih ketat. Salah satunya dengan menebalkan penempatan personel di pintu masuk. “Karena pencegahan penularan Covid-19 atau Corona varian baru kan hanya dengan prokes yang ketat,” tutur Rentin, Kamis (4/3).
Penebalan personel di pintu masuk Bali, menurut Rentin, diterapkan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, supaya pengawasan prokes lebih maksimal. Sebelumnya ada 20 personel gabungan yang dikoordinir KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan). Satgas Pemprov Bali menambah lagi 6 personel. “Untuk membantu petugas yang sudah ada di Pelabuhan Gilimanuk, kami menugaskan lagi satu tim untuk back up. Jumlah tambahan untuk penebalan sebanyak enam orang dalam satu tim. Mereka bertugas selama tiga hingga empat hari. Dalam 24 jam nanti dibagi ke dalam tiga shift. Nah satu shift, dua orang bertugas memback up tim yang sudah ada sebelumnya,” kata birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, ini.
Mereka yang bertugas di pintu masuk ini membantu tim gabungan melakukan pengecekan surat keterangan hasil negatif swab atau rapid antigen, serta melakukan edukasi kepada para PPDN (pelaku perjalanan dalam negeri).
“Jika ada yang belum membawa hasil tes Covid-19, di Gilimanuk tersedia klinik pemeriksaan dan hasil langsung keluar maksimal 20 menit.
Mereka yang bertugas ini dibekali uang makan dan uang transport, serta disediakan penginapan,” ujar Kepala BPBD Bali ini.
“Sebelum memulai tugas para relawan dites antigen, dan selesai tugas sebelum bergabung ke keluarga juga dites antigen kembali,” tegas Rentin.
Kata Rentin, antisipasi virus Corona varian baru tetap dimaksimalkan. “Menurut Kementerian Kesehatan sangat berbeda dari sisi kecepatan penularan. Kalau tingkat bahayanya belum terbukti lebih berbahaya, kendati pun demikian kami satgas tetap mengimbau untuk disiplin terapkan protokol kesehatan,” tandas Rentin.
Rentin menegaskan, dalam antisipasi lalulintas orang di pintu masuk Bali yang dilakukan penebalan personel yang mengawasi PPDN tidak hanya di Pelabuhan Gilimanuk. Di Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Karangasem, juga diberlakukan hal yang sama. “Walaupun tidak sebanyak di Pelabuhan Gilimanuk, di Padangbai juga kami perketat pengawasan PPDN masuk Bali,” ucap mantan Kabag Umum DPRD Bali ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, mengatakan saat ini di Bali belum terdeteksi kemunculan kasus Corona varian baru asal Inggris ini. Sifat dari virus Corona varian baru ini, berdasar informasi sementara, diketahui lebih menular. Sehingga cara mencegah dan antisipasi penyebarannya adalah dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Karena dia lebih cepat penularannya. Jadi cara yang paling efektif adalah kita melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mulai menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi bepergian, menjaga imun tubuh, dan membatasi kegiatan sosial,” ujar Suarjaya, di Denpasar, Kamis (4/3) siang.
Sementara untuk antisipasi dan penanganan oleh Dinas Kesehatan Bali saat ini polanya masih sama dengan standar operation prosedur (SOP) penanganan pandemi Covid-19. “Upaya pencegahan, pengobatan pasiennya dari hulu ke hilir itu sama. Namun kita sekarang ini harus lebih waspada, karena virus Corona varian baru ini lebih cepat penularannya,” imbuh birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, ini.
Apakah Corona varian baru sudah terdeteksi masuk di Bali? Kalau temuan kasus positif Corona varian baru ini, menurut Suarjaya, harus dengan penelitian lebih jauh dan spesifik. “Ini harus ada penelitian. Mudah-mudahan tidak sampai muncul kasus di Bali. Makanya kita berharap masyarakat lebih waspada dan terapkan prokes dengan ketat sebagai kunci mencegah penularannya,” kata alumni Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, ini. *nat
Komentar