Disperindag Gianyar Nyerah
Jelang Nyepi, Nihil Pasar Murah
GIANYAR, NusaBali
Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Isaka 1943, harga beberapa barang kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan.
Di lain sisi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar tak sanggup alias nyerah karena tak mampu melaksanakan pasar murah. Seperti tahun- tahun sebelumnya, Disperindag bersama jajaran terkait menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga-harga barang. Kini, Disperindag hanya menilai daya beli masyarakat terus menurun karena pandemi Covid-19.
Dari data Disperindag Gianyar, sekurangnya 12 komoditas mengalami kenaikan harga. Sekitar 45 komoditas lain masih bertahan dengan harga sebelumnya. Kepala Disperindag Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary, Kamis (4/3) membenarkan beberapa komoditi sudah mengalami kenaikan harga. "Harga daging sudah naik, kebutuhan upakara juga mulai naik, namun tidak signifikan," jelas Eka Suary.
Dia juga berharap agar pedagang tidak mencari keuntungan yang tinggi jelang Hari Raya Nyepi. Karena masa pandemi, perekonomian lagi drop, agar semua warga bisa berbelanja. Disamping itu, Disperindag juga berharap agar warga dalam menyambut Hari Raya Nyepi dengan sederhana.
Diakuinya, pihak pemerintah saat ini tidak menggelar operasi pasar seperti tahun-tahun sebelumnya. "Kami tidak mampu menggelar pasar murah, begitu juga pihak swasta tidak ada pasar murah," jelasnya. Walau demikian, Eka Suari menjamin kebutuhan dasar seperti beras tidak mengalami kenaikan harga. "Kebutuhan pokok dasar seperti beras, kami jamin harganya stabil," terangnya.
Komoditas yang sudah mengalami kenaikan harga seperti daging Sapi dari Rp 80.000, naik menjadi Rp 100.000. Kikil Babi dari harga Rp 30.000 naik menjadi Rp 45.000. Untuk harga daging babi yang mengalami kenaikan harga hampir 100 persen, dari Rp 55.000 menjadi Rp 100.000. Sedangkan komoditas bunga bahan upakara rata-rata mengalami kenaikan Rp 2.000, seperti Bunga Mitir dari Rp 8.000 menjadi Rp 10.000 per kg. *nvi
1
Komentar