PD Parkir Kehilangan 10 Persen Lahan Perparkiran
Sejak pandemi Covid-19, parkir pelataran dan tepi jalan di Kota Denpasar masing-masing turun 5 persen. Jadi totalnya 10 persen.
DENPASAR, NusaBali
Perumda Bukti Praja Sewakadarma atau PD Parkir Kota Denpasar harus kehilangan 10 persen lahan perparkiran baik pelataran dan tepi jalan. Hilangnya lahan tersebut karena banyak yang ditutup imbas dari mewabahnya Covid-19.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Bukti Praja Sewakadarma Kota Denpasar I Nyoman Putrawan saat dihubungi, Jumat (5/3), mengungkapkan kondisi pandemi Covid-19 membuat pendapatan PD Parkir menurun drastis dari target. Penurunan tersebut disebabkan karena banyaknya tempat perparkiran di Denpasar harus tutup.
Untuk tahun 2020, retribusi parkir tepi jalan umum ditarget sebesar Rp 11 miliar, terealisasi sebesar Rp 7.869.664.000, sehingga ada kekurangan target sebesar Rp 3.130.336.000. Parkir swalayan/pelataran dari target Rp 7.500.000.000 terealisasi sebesar Rp 4.502.644.858, ada kekurangan target sebesar Rp 2.997.355.142.
Penurunan tersebut karena PD Parkir kehilangan sebanyak 10 persen lahan dari total 192 lahan parkir pelataran dan tepi jalan. Untuk tepi jalan total yang dimiliki oleh PD Parkir sebanyak 520 tempat, sedangkan parkir pelataran sebanyak 392 tempat.
“Parkir pelataran dan tepi jalan masing-masing penurunannya 5 persen. Jadi totalnya 10 persen,” kata Putrawan.
Menurut Putrawan, hilangnya lahan parkir karena banyak ruang publik yang ditutup terutama di kawasan Niti Mandala (Lapangan Puputan Margarana) dan Lapangan Puputan Badung yang menjadi pendapatan terbesar. Selain itu, wilayah pertokoan juga banyak yang tutup. Otomatis, parkir juga harus terhenti karena tidak ada yang parkir.
Putrawan menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19 yang sudah memasuki satu tahun, PD Parkir hanya mempertahankan perparkiran yang masih bertahan. “Kami hanya mengandalkan yang masih ada. Itu dimaksimalkan, walaupun belum mendapatkan sesuai hasil setidaknya bisa dipertahankan sebagai pemasukan,” imbuhnya.
Mantan anggota DPRD Kota Denpasar ini, mengemukakan saat ini PD Parkir tengah melakukan komunikasi kepada desa adat untuk kerjasama perparkiran. Itu merupakan peluang yang dimiliki PD Parkir untuk mendapatkan tambahan pendapatan di tengah pandemi Covid-19. *mis
Perumda Bukti Praja Sewakadarma atau PD Parkir Kota Denpasar harus kehilangan 10 persen lahan perparkiran baik pelataran dan tepi jalan. Hilangnya lahan tersebut karena banyak yang ditutup imbas dari mewabahnya Covid-19.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Bukti Praja Sewakadarma Kota Denpasar I Nyoman Putrawan saat dihubungi, Jumat (5/3), mengungkapkan kondisi pandemi Covid-19 membuat pendapatan PD Parkir menurun drastis dari target. Penurunan tersebut disebabkan karena banyaknya tempat perparkiran di Denpasar harus tutup.
Untuk tahun 2020, retribusi parkir tepi jalan umum ditarget sebesar Rp 11 miliar, terealisasi sebesar Rp 7.869.664.000, sehingga ada kekurangan target sebesar Rp 3.130.336.000. Parkir swalayan/pelataran dari target Rp 7.500.000.000 terealisasi sebesar Rp 4.502.644.858, ada kekurangan target sebesar Rp 2.997.355.142.
Penurunan tersebut karena PD Parkir kehilangan sebanyak 10 persen lahan dari total 192 lahan parkir pelataran dan tepi jalan. Untuk tepi jalan total yang dimiliki oleh PD Parkir sebanyak 520 tempat, sedangkan parkir pelataran sebanyak 392 tempat.
“Parkir pelataran dan tepi jalan masing-masing penurunannya 5 persen. Jadi totalnya 10 persen,” kata Putrawan.
Menurut Putrawan, hilangnya lahan parkir karena banyak ruang publik yang ditutup terutama di kawasan Niti Mandala (Lapangan Puputan Margarana) dan Lapangan Puputan Badung yang menjadi pendapatan terbesar. Selain itu, wilayah pertokoan juga banyak yang tutup. Otomatis, parkir juga harus terhenti karena tidak ada yang parkir.
Putrawan menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19 yang sudah memasuki satu tahun, PD Parkir hanya mempertahankan perparkiran yang masih bertahan. “Kami hanya mengandalkan yang masih ada. Itu dimaksimalkan, walaupun belum mendapatkan sesuai hasil setidaknya bisa dipertahankan sebagai pemasukan,” imbuhnya.
Mantan anggota DPRD Kota Denpasar ini, mengemukakan saat ini PD Parkir tengah melakukan komunikasi kepada desa adat untuk kerjasama perparkiran. Itu merupakan peluang yang dimiliki PD Parkir untuk mendapatkan tambahan pendapatan di tengah pandemi Covid-19. *mis
1
Komentar