Pohon Santan Timpa Rumah
SEMARAPURA, NusaBali
Akibat diguyur hujan deras disertai angin kencang, sebuah pohon santan setinggi 30 meter, tumbang.
Pohon menimpa rumah I Gusti Nyoman Alit di Lingkungan Pande, Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, Kamis (4/3) tengah malam.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun akibat ditimpa pohon santan tersebut sebagian bangunan rumah Gusti Alit hancur. Dahan pohon juga menimpa Palinggih Kemulan dan Palinggih Ngerurah, serta tembok panyengker. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, petugas langsung melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut pada Jumat (5/3) pagi. Diawali pemotongan pohon, pembersihan/pemindahan material yang hancur akibat tertimpa pohon secara bergotong-royong dengan dibantu warga dan dinas terkait. "Kami juga melakukan assesment dampak cuaca ekstrem untuk memperoleh gambaran umum taksiran kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, " ujar Widiada.
Dijelaskan, penyeban pohon santan berdiameter 60 cm dan tinggi 30 meter tersebut tumbang, karena hujan deras disertai angin kencang. Kerugian dari perkiraan sementara hancurnya sebagian bangunan yang terbuat dari tembok batako dan juga atap asbes dan juga pelinggih. "Kerugian material diperkirakan sebesar Rp 20 juta," kata Widiada.
Adapun kendala yang dihadapi pasca kejadian ini, yakni kebutuhan dana untuk rehabilitasi korban bencana dari dana bantuan sosial tidak terencana, hanya bersifat stimulan. Sehingga diperlukan dukungan dana dan sumber daya lain. "Untuk pengerjaan perbaikan diharapkan dibantu pelaksanaannya oleh instansi teknis terkait," ujar Widiada. *wan
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun akibat ditimpa pohon santan tersebut sebagian bangunan rumah Gusti Alit hancur. Dahan pohon juga menimpa Palinggih Kemulan dan Palinggih Ngerurah, serta tembok panyengker. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengatakan, petugas langsung melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut pada Jumat (5/3) pagi. Diawali pemotongan pohon, pembersihan/pemindahan material yang hancur akibat tertimpa pohon secara bergotong-royong dengan dibantu warga dan dinas terkait. "Kami juga melakukan assesment dampak cuaca ekstrem untuk memperoleh gambaran umum taksiran kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, " ujar Widiada.
Dijelaskan, penyeban pohon santan berdiameter 60 cm dan tinggi 30 meter tersebut tumbang, karena hujan deras disertai angin kencang. Kerugian dari perkiraan sementara hancurnya sebagian bangunan yang terbuat dari tembok batako dan juga atap asbes dan juga pelinggih. "Kerugian material diperkirakan sebesar Rp 20 juta," kata Widiada.
Adapun kendala yang dihadapi pasca kejadian ini, yakni kebutuhan dana untuk rehabilitasi korban bencana dari dana bantuan sosial tidak terencana, hanya bersifat stimulan. Sehingga diperlukan dukungan dana dan sumber daya lain. "Untuk pengerjaan perbaikan diharapkan dibantu pelaksanaannya oleh instansi teknis terkait," ujar Widiada. *wan
Komentar