Tradisi Omed-omedan Tetap Digelar, Tanpa Festival
DENPASAR, NusaBali
Tradisi omed-omedan di Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan akan tetap digelar, Senin (15/3) mendatang walaupun masih di tengah pandemi Covid-19.
Kendati tetap digelar, omed-omedan hanya digelar secara tradisi tanpa ada festival besar-besaran seperti sebelumnya. Peleksanaannya terbatas hanya melibatkan tiga pasang muda-mudi dan tertutup untuk umum.
Kelian Adat Banjar Kaja, I Made Sudama saat dihubungi, Selasa (9/3) mengungkapkan, untuk gelaran omed-omedan prajuru Banjar Kaja sepakat untuk tidak menggelar festival. Tetapi secara tradisi omed-omedan akan tetap digelar. Sebab, jika tidak digelar dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Tradisi tersebut menurut Sudama, akan digelar secara sederhana. Dalam prosesi omed-omedan hanya diikuti oleh tiga pasang (6 orang laki-laki dan perempuan) yang ditunjuk mengikuti prosesi omed-omedan tersebut. Sisanya adalah prajuru dan masyarakat yang dibatasi maksimal 60 orang di dalam lingkup banjar.
Omed-omedan menurut dia, tidak akan lagi digelar di Jalan Raya Sesetan, melainkan di dalam banjar tepatnya di depan merajan banjar. Made Sudama menambahkan, dengan kondisi saat ini prajuru tidak ingin ada klaster baru karena memaksakan menggelar festival. Walaupun tradisi omed-omedan secara sederhana tetapi tidak mengurangi makna dari omed-omedan itu. Selain itu, protokol kesehatan yang ketat juga akan diterapkan termasuk penjagaan ketat di luar kawasan tersebut agar tidak ada masyarakat yang memaksa masuk karena ingin nonton omed-omedan. *mis
1
Komentar