Busuk Batang, Panen Padi Turun 83%
AMLAPURA, NusaBali
Hasil panen padi petani di Subak Susuan, Lingkungan Susuan, Kelurahan Karangasem turun drastis hingga 83%.
Penyebabnya, tanaman padi sejak umur 1,5 bulan sudah mengalami busuk batang. Dampaknya, tanaman padi cepat kuning dan sulit tumbuh buah. Hasil panen untuk 10 are hanya dapat 2 kampil, kondisi normal biasanya dapat 12 kampil.
Menurut petani setempat, I Made Jati, rata-rata petani di Subak Susuan gagal panen. Kerugian yang dialami petani cukup besar, mulai bibit, biaya pengolahan, sewa traktor, dan biaya pemeliharaan lainnya. Made Jati mengaku tidak mengetahui penyebab munculnya hama busuk batang yang menyerang tanaman padi. Gangguan hama busuk batang telah dilaporkan ke Dinas Pertanian Karangasem.
Kelian Banjar Susuan I Ketut Tama juga mengatakan petani gagal panen. “Kami berharap petugas pertanian melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab tanaman padi busuk batang. Apakah karena cuaca ekstrem atau disebabkan faktor lain," harap Ketut Tama, Selasa (9/3). Dikatakan, tanaman padi yang busuk batang cepat menguning dan cepat tumbang karena batangnya tidak kuat menyangga tanaman.
Terpisah, Kepala Lingkungan Gelumpang, Kelurahan Karangasem I Nengah Citrangga juga mengakui petani di Lingkungan Gelumpang rata-rata gagal panen. “Hasil panen anjlok karena tanaman padi mengalami busuk batang, hasilnya tidak normal seperti sebelumnya,” kata Nengah Citrangga. Nengah Citrangga mengaku belum melaporkan petani gagal panen ke Dinas Pertanian Karangasem. Hanya saja, sementara dapat laporan dari para petani panen menurun dibandingkan kondisi normal.
Berbeda dengan petani di Subak Alastunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat. Menurut Kelian I Ketut Sanggra panen masih normal. Hasil per 10 are bisa mencapai 12 kampil hingga 14 kampil gabah. “Panen padi di Subak Alastunggal hasilnya tetap normal, tidak ada hama menyerang tanaman padi,” jelas Ketut Sanggra. Luas lahan Subak Astunggal 8 hektare dengan 310 anggota.
Plt Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Karangasem I Putu Gede Suwata Berata mengatakan, serangan busuk batang terjadi di bawah 1 hektare, masih kategori ringan. Sebab di daerah lain, hasil panen masih normal. “Belum dikategorikan gagal panen sebab masih ada hasil,” kata Suwata Berata. *k16
Komentar