Pandemi Covid-19, Ekspor Handicraft Bali Seret
DENPASAR,NusaBali
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung setahun dan telah membuat kolaps pariwisata Bali berimbas kemana-mana.
Industri kerajinan atau handicraft salah satunya. Pemasaran, khususnya ekspor seret. Ujungnya para perajin pun terdampak. Volume pekerjaan berkurang, otomatis penghasilan juga menyusut.
“Sangat jauh pemasarannya dibanding sebelum pandemi (Covid-19),” ujar I Wayan Wijaya,52, seorang perajin handicraft kayu dari Banjar Tengkulak Kaje, Desa Kemenuh Sukawati, Gianyar, Selasa (9/3).
Menggeluti handicraft sebagai penghidupan, Wijaya tahu dan mengalami pasang surut 'bisnis' handicraft. Menurutnya pandemi Covid-19 ini, dirasakan paling keras dampaknya.
Secara umum bisa dikatakan lesu. Memang masih ada satu dua orderan, namun jauh menurun dibanding waktu-waktu sebelumnya dalam kondisi normal.
"Ini kebetulan masih ada sedikit orderan," ucap Wijaya sambil sibuk 'ngerot' (menghaluskan) kerajinan patung jerapah berbahan kayu albesia.
Pada umumnya sebagian besar bahan kerajinan kayu khususnya untuk produk pop art, seperti profil jerapah dan satwa lainnya berasal dari kayu albesia atau jenis kayu ringan lainnya. Pembelinya kebanyakan dari negara- negara di kawasan Eropa.
Namun sejak pandemi Covid-19 merajam, permintaan turun drastis. Memang masih ada pesanan, tetapi jumlahnya tidak sebanyak sebelum pandemi. Itulah yang dikerjakan kalangan perajin seperti Wijaya. Harapannya tentu pariwisata membaik kembali, sehingga bisnis handicraft juga pulih.
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Eskportir dan Produsen Handicraft Indonesia (DPD Asephi) Bali I Ketut Dharma Siadja, menyatakan penurunan ekspor handicraft karena pandemi Covid-19. Penurunan tersebut kata Dharma Siadja, karena perekonomian sulit di negara- negara yang selama ini menjadi tujuan ekspor handicraft Bali.
“Handicraft itu kan bukan barang kebutuhan primer,” jelasnya. Dikatakan dalam kondisi ekonomi sulit, kata Dharma Siadja, orang tentu akan mendahulukan kebutuhan primer. Itulah yang menyebabkan pemasaran produk handicraft Bali ke luar negeri menurun.
Untuk diketahui handicraft berbahan kayu merupakan salah satu produk kerajinan yang banyak menyerap tenaga kerja. Mulai dari tukang potong kayu, membuat desain, membuat bakalan, sampai proses finishing dan tentu saja packing. *K17
Komentar