PSG Singkirkan Barcelona dari Liga Champions
PARIS, NusaBali.com - Paris Saint-Germain melangkah ke perempat final Liga Champions setelah menahan imbang Barcelona 1-1 dalam leg kedua 16 besar di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis, Rabu (10/3/2021) atau Kamis dinihari Wita.
Penalti Kylian Mbappe membawa PSG memimpin sebelum Lionel Messi membalas bagi Barca, tetapi skor imbang sudah cukup bagi Le Parisien mengunci tiket perempat final dengan kemenangan agregat 5-2.
Barcelona yang tiba dengan beban membalikkan ketertinggalan 1-4 berusaha membongkar barisan pertahanan PSG, tetapi beberapa peluang bagus yang mereka ciptakan melalui Ousmance Dembele dan Sergino Dest berhasil diredam oleh penampilan gemilang kiper Keylor Navas.
Tuan rumah justru unggul lebih dulu pada menit ke-30 melalui eksekusi penalti Mbappe setelah wasit Anthony Taylor mengabulkan gugatan Mauro Icardi yang mengklaim dirinya dilanggar oleh Clement Lenglet.
Gol itu membuat Mbappe menjadi pemain termuda yang mencapai 25 gol dalam Liga Champions sepanjang masa dalam usia 22 tahun 80 hari, menggeser Messi yang sebelumnya menggenggam rekor itu dalam usia 22 tahun dan 286 hari.
Barca berusaha segera membalas tetapi Dembele membuang peluang bagus pada menit ke-35, beruntung dua menit kemudian Messi menghidupkan asa Blaugranas lewat gol indahnya ke pojok kiri atas gawang tak terjangkau upaya penyelamatan Navas.
Barca lantas mendapat hadiah tendangan penalti pada masa-masa terakhir babak pertama setelah Kurzawa dianggap melanggar Antoine Griezmann. Tetapi Messi membuang kesempatan itu ketika eksekusi penaltinya bisa ditebak dan dimentahkan oleh Navas.
Dalam 20 menit terakhir pertandingan tampak berlangsung satu arah dengan Barca terus menyerang pertahanan PSG, tetapi gagal mencetak satu gol pun hingga laga usai. Navas pun pantas mendapat kredit poin tersendiri.
"Oke kami tersingkir, dan memang hanya itu yang dihitung dalam olahraga ini. Tapi kami pergi meninggalkan sensasi bagus," kata Manajer Barcelona, Ronald Koeman.
Koeman bersikeras Barca pantas meraih hasil lebih, mengingat sepanjang babak pertama tak kurang dari 16 percobaan tembakan mereka lepaskan dan sembilan di antaranya menemui sasaran, tetapi PSG punya kiper bernama Keylor Navas yang tampil gemilang meredam itu semua.
Secara keseluruhan Koeman meyakini Barca meninggalkan Liga Champions musim ini dalam keadaan berbeda ketika hal yang sama terjadi musim lalu. Padahal, musim lalu Barcelona melangkah lebih jauh di Liga Champions yakni babak perempat final. Namun, di perempat final itu mereka menelan kekalahan memalukan 2-8 di tangan Bayern Muenchen, yang belakangan melaju menjadi juara Liga Champions. Kekalahan itu berujung pemecatan Quique Setien dan membuka pekerjaan kursi manajer Barcelona bagi Koeman.
Sebaliknya pelatih PSG Mauricio Pochettino mengaku terpaksa menceramahi anak asuhannya di ruang ganti saat turun minum. "Kami banyak menderita di babak pertama, umpan-umpan yang keliru, sepertinya para pemain mengalami tes psikologis karena banyak orang berbicara soal masa lalu," kata Pochettino.
Masa lalu yang dimaksud tentunya insiden remontada pada 2017, ketika PSG membuang keunggulan 4-0 di leg pertama menjadi kekalahan 1-6 kontra Barcelona yang membuat mereka tersingkir saat itu. Hantu itu rupanya membayangi, seolah-olah kemenangan 4-1 di leg pertama yang dibukukan PSG tiga pekan lalu bakal berulang menjadi remontada edisi selanjutnya dan Pochettino mengaku membahas itu dalam petuah ruang gantinya kepada para pemain saat turun minum.
"Yang tampak jelas adalah kami terlalu banyak berpikir di babak pertama. Kami terlalu banyak berpikir soal meloloskan diri, dan itu yang saya bilang kepada para pemain," ujarnya. "Saya meminta mereka fokus bermain. Dan tentu saja saya tidak senang dengan penampilan di babak pertama, sebagaimana saya katakan ke mereka," kata Pochettino lagi. *ant
Komentar