Tak Kena Refocusing, Proyek SPAM Air Sanih Lanjut
“Pak Gubernur mempertahankan karena menyangkut penyediaan air bersih, masalah krusial di masyarakat,”
SINGARAJA, NusaBali
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Air Sanih akhirnya dipastikan selamat dari refocusing. Penyediaan air baku untuk mengatasi kesulitan air bersih di Buleleng timur ini dipastikan tetap dapat berjalan sesuai rencana. Padahal sebelumnya proyek yang sumber anggarannya dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali sempat masuk daftar refocusing dan terancam gagal dituntaskan tahun ini.
Kepastian itu disebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra didapat pada Rabu (10/3) lalu. “Setelah menghitung kembali untuk SPAM Air Sanih anggaran Rp 15 miliar, tidak jadi refocusing. Pak Gubernur mempertahankan karena menyangkut penyediaan air bersih, masalah krusial di masyarakat. Selain itu Proyek RTH Bung Karno juga tetap jalan. Astungkara di tengah situasi berat ini bisa berjalan, kami ucapkan terimakasih pada pak gubernur,” ucap Kadis Adiptha melalui saluran teleponnya.
Berita baik ini pun secepatnya ditindak lanjuti oleh Dinas PUTR. Saat ini Dinas PUTR menyiapkan dokumen lelang yang kemudian segera akan didaftarkan di Bagian Layanan Pengadaan (BLP). “Secepatnya kami bawa ke BLP agar segera dapat pemenang lelangnya, sehingga targetnya akhir tahun dapat selesai,” jelas dia.
Proyek SPAM Air Sanih yang memanfaatkan sember air Yeh Sanih sebesar 125 liter per detik ini akan menuntaskan jaringan distribusi dari Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan hingga Desa Tembok, wilayah paling timur Buleleng. Jaringan distribusi akan dibangun sepanjang 15 kilometer. Sehingga targetnya pada tahun 2022 mendatang desa di Kecamatan Tejakula yang selama ini terkendala air bersih dapat terlayani air bersih.
Sementara itu Direktur Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana mengatakan pemanfaatan SPAM Air Sanih yang dibangun sejak tahun 2015 lalu, saat ini baru dialirkan ke 1.000 sambungan rumah. Jaringan distribusinya baru terbangun dari Desa Bukti ke barat hingga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan Buleleng. Sedangkan dari Desa Bukti ke timur (Tejakula,red) belum dapat terealisasi karena jaringan distribusinya belum ada.
“Dari pemanfaatan 125 liter per detik air yang diambil dari sumber mata air Yeh Sanih itu tergtenya bisa mengaliri 10 ribu pelanggan, tetapi saat ini yang baru teraliri seribu pelanggan,” jelas Lestariana.
Seribu pelanggan yang sudah dapat menikmati SPAM Air Sanih itu adalah warga Desa Bungkulan dan Giri Emas di Kecamatan Sawan. Kedua desa ini memanfatkan reservoar yang ada di Desa Bungkulan. Satu dari 6 reservoar yang dibangun di bawah jaringan distribusi SPAM Air Sanih ini juga akan dimaksimalkan untuk melayani warga di Desa Jagaraga dan Sawan di Kecamatan Sawan. Hal itu mengingat dua desa yang berada diantara Desa Bungkulan dan Giri Emas sering menghadapi kesulitan air bersih dari pengelolaan PAM desanya.
“Kami maksimalkan reservoar di Desa Bungkulan ini karena layanan kami di wilayah kota paling timur sampai di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. Sehingga dari Giri Emas ke timur kami alirkan dari layanan Kecamatan Kubutambahan yang bersumber dari SPAM Air Sanih,” imbuh dia. Sedangkan lima reservoar lainnya yang sudah dibangunkan yakni reservoar distribusi Desa Bulian, Kubutambahan, Bondalem, Tejakula dan Bukti, masih menunggu jaringan distribusi wilayah timurnya tersedia. *k23
Kepastian itu disebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra didapat pada Rabu (10/3) lalu. “Setelah menghitung kembali untuk SPAM Air Sanih anggaran Rp 15 miliar, tidak jadi refocusing. Pak Gubernur mempertahankan karena menyangkut penyediaan air bersih, masalah krusial di masyarakat. Selain itu Proyek RTH Bung Karno juga tetap jalan. Astungkara di tengah situasi berat ini bisa berjalan, kami ucapkan terimakasih pada pak gubernur,” ucap Kadis Adiptha melalui saluran teleponnya.
Berita baik ini pun secepatnya ditindak lanjuti oleh Dinas PUTR. Saat ini Dinas PUTR menyiapkan dokumen lelang yang kemudian segera akan didaftarkan di Bagian Layanan Pengadaan (BLP). “Secepatnya kami bawa ke BLP agar segera dapat pemenang lelangnya, sehingga targetnya akhir tahun dapat selesai,” jelas dia.
Proyek SPAM Air Sanih yang memanfaatkan sember air Yeh Sanih sebesar 125 liter per detik ini akan menuntaskan jaringan distribusi dari Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan hingga Desa Tembok, wilayah paling timur Buleleng. Jaringan distribusi akan dibangun sepanjang 15 kilometer. Sehingga targetnya pada tahun 2022 mendatang desa di Kecamatan Tejakula yang selama ini terkendala air bersih dapat terlayani air bersih.
Sementara itu Direktur Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana mengatakan pemanfaatan SPAM Air Sanih yang dibangun sejak tahun 2015 lalu, saat ini baru dialirkan ke 1.000 sambungan rumah. Jaringan distribusinya baru terbangun dari Desa Bukti ke barat hingga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan Buleleng. Sedangkan dari Desa Bukti ke timur (Tejakula,red) belum dapat terealisasi karena jaringan distribusinya belum ada.
“Dari pemanfaatan 125 liter per detik air yang diambil dari sumber mata air Yeh Sanih itu tergtenya bisa mengaliri 10 ribu pelanggan, tetapi saat ini yang baru teraliri seribu pelanggan,” jelas Lestariana.
Seribu pelanggan yang sudah dapat menikmati SPAM Air Sanih itu adalah warga Desa Bungkulan dan Giri Emas di Kecamatan Sawan. Kedua desa ini memanfatkan reservoar yang ada di Desa Bungkulan. Satu dari 6 reservoar yang dibangun di bawah jaringan distribusi SPAM Air Sanih ini juga akan dimaksimalkan untuk melayani warga di Desa Jagaraga dan Sawan di Kecamatan Sawan. Hal itu mengingat dua desa yang berada diantara Desa Bungkulan dan Giri Emas sering menghadapi kesulitan air bersih dari pengelolaan PAM desanya.
“Kami maksimalkan reservoar di Desa Bungkulan ini karena layanan kami di wilayah kota paling timur sampai di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. Sehingga dari Giri Emas ke timur kami alirkan dari layanan Kecamatan Kubutambahan yang bersumber dari SPAM Air Sanih,” imbuh dia. Sedangkan lima reservoar lainnya yang sudah dibangunkan yakni reservoar distribusi Desa Bulian, Kubutambahan, Bondalem, Tejakula dan Bukti, masih menunggu jaringan distribusi wilayah timurnya tersedia. *k23
1
Komentar