Pemilik Akun FB Diamankan Polisi
Diduga Unggah Status Lecehkan Nyepi
Kami serahkan untuk ditangani tim cyber di Polda. Nanti kita lihat perkembangannya. Apakah benar atau tidak akunnya dihack. (Kapolres Jembrana AKBP Adi Wibawa)
NEGARA, NusaBali
Menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Isaka 1943, Minggu (14/3), para netizen dihebohkan postingan akun facebook (FB) bernama ‘Abdilah Pulukan Bali’ yang diduga melecehkan perayaan Nyepi. Sang pemilik akun yang diketahui bernisial AM dari Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, mengaku jika akunnya telah dihack.
Namun untuk memastikan keterangan tersebut, dari pihak kepolisian masih mengamankan si pemilik akun. Dalam postingan yang baru saja diunggah pada Jumat (12/3) kemarin, akun Abdilah Pulukan Bali menuliskan kalimat “hannya orang bodoh yang ikut serta merayakan nyepi. saya sebagai orang taat ibadah di agama islam menentang keras adanya hari raya nyepi. dah semoga semua umat hindu yang ada di bali sadar dan berhenti menyembah batu atau patung amin”.
Dalam postingan itu, juga disertai foto sejumlah umat Hindu yang diduga sedang Melasti. Foto itu pun disinyalir merupakan foto dari cuplikan rekaman CCTV milik Dishub Provinsi Bali yang berlokasi di Padang Galak. Akibatnya, postingan bernada provokasi jelang Nyepi itu mengundang kecaman netizen dan screenshot posting tersebut seketika viral di media sosial.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Jumat kemarin, mengatakan setelah postingan bernada provokasi itu viral di media sosial, pemilik akun Abdilah Pulukan Bali yang merupakan warga Desa Pulukan itu, datang sendiri ke Polsek Pekutatan untuk melapor kalau akunnya telah dihack. Si pemilik akun meyakinkan jika dirinya tidak ada membuat postingan tersebut. “Dia yang mendatangi Polsek. Melapor kalau akunnya ada yang menghack,” ujarnya.
Meski demikian, AKBP Adi Wibawa mengatakan, masih mendalami pengakuan pemilik akun tersebut. Untuk memastikan apakah benar ada yang menghack akunnya itu, si pemilik akun telah dikirim ke Polda Bali. “Kami serahkan untuk ditangani tim cyber di Polda. Nanti kita lihat perkembangannya. Apakah benar atau tidak akunnya dihack,” ucapnya.
Selain menyerahkan pemilik akun ke Polda Bali, AKBP Adi Wibawa mengaku, juga sempat mengumpulkan para tokoh agama beserta tokoh adat di Pekutatan, untuk mengantisipasi gesekan akibat postingan tersebut. Dirinya pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tidak sampai terprovokasi dengan postingan yang belum tentu kebenarannya diposting oleh si pemilik akun tersebut. “Kami minta masyarakat tetap tenang. Saat ini masih didalami. Mari laksanakan Nyepi dengan tenang dan jangan terpancing,” ujarnya. *ode
Namun untuk memastikan keterangan tersebut, dari pihak kepolisian masih mengamankan si pemilik akun. Dalam postingan yang baru saja diunggah pada Jumat (12/3) kemarin, akun Abdilah Pulukan Bali menuliskan kalimat “hannya orang bodoh yang ikut serta merayakan nyepi. saya sebagai orang taat ibadah di agama islam menentang keras adanya hari raya nyepi. dah semoga semua umat hindu yang ada di bali sadar dan berhenti menyembah batu atau patung amin”.
Dalam postingan itu, juga disertai foto sejumlah umat Hindu yang diduga sedang Melasti. Foto itu pun disinyalir merupakan foto dari cuplikan rekaman CCTV milik Dishub Provinsi Bali yang berlokasi di Padang Galak. Akibatnya, postingan bernada provokasi jelang Nyepi itu mengundang kecaman netizen dan screenshot posting tersebut seketika viral di media sosial.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Jumat kemarin, mengatakan setelah postingan bernada provokasi itu viral di media sosial, pemilik akun Abdilah Pulukan Bali yang merupakan warga Desa Pulukan itu, datang sendiri ke Polsek Pekutatan untuk melapor kalau akunnya telah dihack. Si pemilik akun meyakinkan jika dirinya tidak ada membuat postingan tersebut. “Dia yang mendatangi Polsek. Melapor kalau akunnya ada yang menghack,” ujarnya.
Meski demikian, AKBP Adi Wibawa mengatakan, masih mendalami pengakuan pemilik akun tersebut. Untuk memastikan apakah benar ada yang menghack akunnya itu, si pemilik akun telah dikirim ke Polda Bali. “Kami serahkan untuk ditangani tim cyber di Polda. Nanti kita lihat perkembangannya. Apakah benar atau tidak akunnya dihack,” ucapnya.
Selain menyerahkan pemilik akun ke Polda Bali, AKBP Adi Wibawa mengaku, juga sempat mengumpulkan para tokoh agama beserta tokoh adat di Pekutatan, untuk mengantisipasi gesekan akibat postingan tersebut. Dirinya pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tidak sampai terprovokasi dengan postingan yang belum tentu kebenarannya diposting oleh si pemilik akun tersebut. “Kami minta masyarakat tetap tenang. Saat ini masih didalami. Mari laksanakan Nyepi dengan tenang dan jangan terpancing,” ujarnya. *ode
1
Komentar