Pasar Hewan Kayuambua Sumbang PAD Rp 200 Juta Per Tahun
BANGLI, NusaBali
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli membuat masterplan pengembangan Pasar Hewan Kayuambua di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli.
Anggaran pembuatan master plan Rp 105 juta. Tujuannya untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah PAD) dari Pasar Kayuambua. Buat sementara Pasar Kayuambua hasilkan PAD Rp 200 juta per tahun.
Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan banyak aspirasi para saudagar yang menginginkan adanya penambahan sarana prasarana di Pasar Hewan Kayuambua. Beberapa fasilitas pasar yang perlu ditambah yakni toilet dan dermaga. “Toilet hanya ada satu dan perlu ditambah begitu juga dermaga hanya bisa untuk mobil kecil saja,” ungkap Wayan Sarma, Jumat (12/3).
Menurut Wayan Sarma, pontensi Pasar Hewan Kayuambua sangat menjanjikan. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Kabupaten Gianyar dan berdampingan dengan pasar umum. Populasi sapi di Bangli terbesar ada di Kecamatan Susut. “Jumlah populasi sapi di Bangli sebanyak 68.064 ekor,” ujarnya. Dijelaskan, pungutan retribusi mengacu Perda 42 tahun 2011 tetang retribusi pasar hewan. Setiap hewan yang masuk pasar kena retribusi Rp 10 ribu per ekor. “Pada tahun 2020 pendapatan Pasar Hewan Kayuambua sebesar Rp 213 juta,” sebutnya. Diakui ada rencana merevisi nominal retribusi. Namun demikian perlu kajian terkait besaran retribusi. *esa
Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan banyak aspirasi para saudagar yang menginginkan adanya penambahan sarana prasarana di Pasar Hewan Kayuambua. Beberapa fasilitas pasar yang perlu ditambah yakni toilet dan dermaga. “Toilet hanya ada satu dan perlu ditambah begitu juga dermaga hanya bisa untuk mobil kecil saja,” ungkap Wayan Sarma, Jumat (12/3).
Menurut Wayan Sarma, pontensi Pasar Hewan Kayuambua sangat menjanjikan. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Kabupaten Gianyar dan berdampingan dengan pasar umum. Populasi sapi di Bangli terbesar ada di Kecamatan Susut. “Jumlah populasi sapi di Bangli sebanyak 68.064 ekor,” ujarnya. Dijelaskan, pungutan retribusi mengacu Perda 42 tahun 2011 tetang retribusi pasar hewan. Setiap hewan yang masuk pasar kena retribusi Rp 10 ribu per ekor. “Pada tahun 2020 pendapatan Pasar Hewan Kayuambua sebesar Rp 213 juta,” sebutnya. Diakui ada rencana merevisi nominal retribusi. Namun demikian perlu kajian terkait besaran retribusi. *esa
1
Komentar