Dupa Nyaris Hanguskan Griya Gede Pemedilan
DENPASAR, NusaBali
Kebakaran terjadi di Griya Gede Pemedilan, Jalan Gunung Merapi Nomor 18, Banjar Tegalinggah, Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat, Kamis (18/3) pukul 14.50 Wita.
Kebakaran yang menimpa Griya milik Ida Pedanda Istri Pemecutan diduga berasal dari dupa dari tempat pembuatan banten. Selanjutnya api merembet dan menghanguskan dapur, jineng, dan pelinggih menjangan siulan.
Griya tersebut terletak di sebelah timur jalan berjarak sekitar 100 meter. Tempat yang terbakar bersebelahan langsung dengan merajan yang posisinya di pojok timur laut.
Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas dikonfirmasi kemarin sore mengungkapkan kebakaran itu diduga akibat api dupa yang lupa dimatikan. Untungnya peristiwa kebakaran di tengah pemukiman padat penduduk itu dengan cepat diatasi masyarakat bersama tim BPBD Kota Denpasar.
"Belum diketahui secara persis penyebab lebarannya. Diduga akibat api dupa. Api dengan cepat membesar karena di dalam ruangan itu banyak bahan yang mudah terbakar. Sebelum kami tiba di lokasi, warga sekitar melakukan upaya pemadaman secara manual," ungkap Ardi Ganggas.
Ardi Ganggas mengungkapkan ada 3 unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan untuk menjinakkan api. Api berhasil dipadamkan pukul 16.00 Wita. Api berhasil dipadamkan tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. "Tim kami berhasil menjinakkan api selama 30 menit melakukan penanganan," beber Ardi Ganggas.
Sementara itu salah seorang kerabat korban yang tinggal di sekitar lokasi Bernama Made Bagus Alit Anom mengatakan kebakaran pertama kali diketahui oleh warga di sebelah selatan. Awalnya mencium bau asal dan terlihat kepulan asap pekat dari lokasi TKP.
Dikatakan awalnya penghuni griya tidak menyadari adanya kebakaran tersebut karena asap tidak terlihat dari griya. Sehingga saat para tetangga berteriak dan mendatangi griya untuk menginformasikan hal itu, barulah para penghuni griya mengetahui ada kebakaran. Hal itu juga membuat heboh warga sekitar dan mencoba menolong dengan menggunakan selang seadanya sambil melaporkan kejadian itu ke BPBD Denpasar.
"Tempat munculnya api pertama kali itu di tempat buat banten. Ada banyak daun-daun kering tersimpan di sana. Sehingga api dengan mudah terbakar. Diduga akibat api dupa yang lupa dimatikan," ungkap Made Bagus.
Kebakaran itu semakin sulit diatasi secara manual karena di tempat munculnya api terdapat kompor gas dilengkapi dengan tabung gasnya. Warga berusaha melakukan penyiraman secara manual menggunakan selang. Namun tak mempan menjinakkan api.
"Untungnya api bisa dijinakkan tim pemadam sebelum api merembet ke rumah warga sekitar. Namun seisi pewaregan yang di dalamnya berisi banten dan alat-alat upacara," beber Made Bagus. *pol
1
Komentar