Sanggar Tari Mulai Gelar Latihan
AMLAPURA, NusaBali
Sanggar Tari Mini Arthi's Amlapura mulai menggelar latihan dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.
Sanggar Tari Mini Arthi’s vakum selama satu tahun karena pandemi Covid-19. Sanggar tari ditutup karena pengelola khawatir jadi klaster penularan virus corona. Imbasnya, kenaikan tingkat yang digelar rutin setiap bulan Desember juga ditiadakan.
Pembina Sanggar Tari Mini Arthi's, Ni Made Kinten, mengaku mulai buka sanggar setelah adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Peserta latihan dibatasi agar bisa jaga jarak dan wajib pakai masker. Diakui, sejak Maret 2020 tutup sanggar karena orang tua tidak mengizinkan anaknya latihan. Di samping khawatir jadi klaster penularan virus corona. “Kami membatasi jumlah peserta latihan. Peserta latihan wajib pakai masker dan protokol kesehatan lainnya,” ungkap Ni Made Kinten saat dijumpai di lokasi latihan, Jalan Diponegoro Amlapura, Kamis (18/3).
Vakumnya latihan menari, maka satu angkatan tanpa generasi. Selama ini melatih siswa belajar menari mulai dari siswa SD, SMP, hingga SMA. Setiap bulan Desember menggelar kenaikan tingkat. Penari tak hanya diajari menari juga belajar merias diri dan merias rekan-rekannya. Para peserta latihan juga diajarkan memakai pakaian tari. Sehingga penari yang telah berpengalaman mampu mandiri memakai pakaian sendiri dan merias sendiri. Biasanya di saat normal, setiap malam minggu dapat order menari di hotel-hotel berbintang. Sehingga siswa tidak monoton latihan menari, juga diberikan kesempatan pentas dan punya penghasilan. Berbeda dengan pembina Sanggar Surya Candra Amlapura, Ni Made Suradnyani, mengaku belum buka sanggar. “Anak-anak belum mau datang, makanya belum bisa latihan,” ungkap Suradnyani. *k16
Komentar