Anjing Rabies Gigit 4 Warga di Melaya
NEGARA, NusaBali
Kasus seekor anak anjing (kuluk) positif rabies ditemukan di Banjar Pangkung Dedari, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana.
Kuluk peliharaan warga ini diketahui positif rabies pada Kamis (18/3), sempat menggigit 4 warga. Dari 4 korban tersebut, salah satunya anggota keluarga pemilik kuluk, Ni Nengah Weli,81. 3 orang korban lain para tetangga pemilik kuluk tersebut. Mereka Ni Ketut Sariningsih,57, Ni Nyoman Suarti,62, dan seorang bocah, I Putu Bangkit Artajaya,5.
“Para korban digigit pada bagian kaki. Semuanya sudah mendapat VAR (Vaksin Anti Rabies),” ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana drh I Gusti Ngurah Bagus Rai Mulyawan Surya Atmaja, seizin Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Jumat (19/3).
Sebelum diketahui positif rabies, jelas Bagus Rai, kuluk berusia 6 bulan itu, awalnya menggigit korban Ni Ketut Sariani,55, pada Rabu (3/3). Berselang tiga hari kemudian pada Sabtu (6/3), kuluk yang berkelakuan semakain agresif itu, tiba-tiba menyerang majikannya, Ni Nengah Weli,81. Setelah menyerang Weli, kuluk sempat kabur dari rumah majikannya itu, kembali mengingit dua korban lainnya, Ni Nyoman Suarti, 62, dan I Putu Bangkit Arta Jaya, 5.
Mengetahui kelakukan aneh kuluk itu, pemilik berusaha mengurungnya, dan kuluk yang dikhawatirkan rabies tersebut mati pada Jumat (12/3). Begitu menerima laporan itu, dari petugas Bidang Keswan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana turun mengambil sampel otak kuluk tersebut untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) di Denpasar. Sesuai hasil pengecekan laboratorium yang diterima pada Kamis (18/3), sampel otak kuluk itu pun dipastikan positif rabies. “Kami terima hasil kemarin (Kamis) sore. Kasus rabies ini, kasus rabies pertama di tahun 2021 ini,” ucap Rai Mulyawan.
Setelah menerima hasil tersebut, dari jajaran petugas Bidang Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana dan Dinas Kesehatan Jembrana serta tim Medik Veteriner di Kecamatan Melaya turun melakukan tindaklanjut ke lokasi kasus, Jumat kemarin. Selain memastikan para korban telah mendapat VAR, guna mencegah penyebaran kasus rabies teresbut, juga dilakukan emergency vaksinasi serta eliminasi selektif terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) di wilayah sekitar. “Tadi untuk emergency vaksinasi, ada 22 ekor HPR yang kita vaksinasi. Kemudian ada 6 ekor HPR yang kita eliminasi,” sambung Rai Mulyawan.
Rai Mulyawan mengatakan, khusus 6 ekor HPR yang dieliminasi itu, adalah anjing yang dinyalir sempat kontak dengan anjing positif rabies itu. Salah satu sampel otak HPR yang sempat kontak dengan anjing positif rabie itu, juga akan kirim sebagai second sample (sampel kedua setelah kasus) ke BBVet Denpasar. “Nanti akan dicek untuk second sampel itu. Kalau ternyata second sanpelnya juga positif rabies, maka kita akan lakukan tindaklanjut lebih luas,” ujarnya.*ode
1
Komentar