Golkar Gianyar Bebas Mahar di Pilkada 2018
Biaya besar jadi seorang kandidat membuat politisi memilih mundur dan berpikir ulang untuk maju bertarung di Pilkada.
Dauh Wijana: Dana Penting, Tapi Tidak Transaksional
DENPASAR,NusaBali
Termasuk kader senior Golkar yang dijagokan bertarung di Gianyar, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah menyebutkan maju di Pilkada biayanya mahal. Menghadapi fenomena itu di Pilkada Gianyar 2018 Partai Golkar Gianyar secara tegas akan kedepankan edukasi pemilih. Termasuk umumkan jelang penjaringan Golkar bersih dari sistem politik mahar.
Ketua DPD II Golkar Gianyar, I Made Dauh Wijana di Denpasar, Kamis (1/12) siang mengatakan untuk menghadapi fenomena dan anggapan maju di Pilkada perlu biaya mahal bagi seorang kandidat butuh sebuah konsep."Konsep edukasi bagi pemilih dan masyarakat bahwa tidak semuanya diukur dengan uang. Dana atau uang itu penting namun bukan transaksional (jual beli). Kalau pola pikir seorang kandidat itu mendapatkan suara dari pemilih harus membayar jelas biaya maju di Pilkada itu jadi mahal dan cenderung melahirkan pemimpin korup," ujar Dauh Wijana.
Namun kata Dauh Wijana ketika seorang kader atau kandidat mampu mengedukasi pemilih, memberikan pemahaman kepada rakyat bahwa memilih pemimpin mengutamakan visi-misi si calon, bukan bayaran saat pencoblosan, maka maju di Pilkada tidak perlu merogoh kocek banyak.
"Kalau kita sejak awal konsepnya ‘membeli’ suara untuk bisa menang itu yang buat maju di Pilkada jadi mahal. Kalau kita lebih mengutamakan edukasi pemilih biaya Pilkada itu justru sebaliknya bisa murah. Kita tidak boleh menjustifikasi rakyat itu pragmatis dan bisa dibayar, sehingga maju di Pilkada perlu biaya mahal," tegas mantan anggota Komisi III DPRD Bali 2004-2009 ini.
Dauh Wijana menyebutkan tidak semua kantong-kantong suara atau basis masyarakat pemilih di Pilkada itu bisa digelontor dengan uang. Ada pemilih fanatik yang memang menunggu program kandidat atau calon yang diusung partai politik idolanya. "Biar digelontor berapapun dia akan lebih rasional memilih calonnya. Jadi uang bukan jaminan meraih dukungan. Di Gianyar saya melihat justru rakyat itu cenderung memilih calon pemimpin karena visi-misi," tegas politisi asal Kecamatan Tegallalang Gianyar ini.
Dauh Wijana menyebutkan Golkar Gianyar menjelang penjaringan akan mengumumkan kriteria calon, mekanisme jelang penjaringan kandidat di Pilkada Gianyar. "Termasuk kandidat itu bebas dari segala mahar untuk menggunakan kendaraan Partai Golkar. Kalau biaya untuk simakrama si calon, untuk konsumsi itu masih batas-batas wajar. Selama saya memimpin Golkar Gianyar tidak pernah ada kandidat yang maju di Pilkada wajib serahkan mahar, penanjung batu atau apa istilahnya. Tidak ada istilah bayar tiket," ujar pria yang sukses memimpin Tim Pemenangan Golkar di Pilkada 2012 ketika mengusung Tjok Ace-Dewa Sutanaya dan memenangkan pertarungan.
Dauh Wijana menegaskan siapapun nanti maju melalui Partai Golkar tidak ada bayar- membayar untuk mendapatkan tiket rekomendasi atau kendaraan politik. "Golkar Gianyar saya tegaskan bebas dari sistem mahar politik atau bayar membayar bagi kandidat yang maju melalui Golkar. Tiket rekomendasi saya jamin gratis sepanjang melalui mekanisme dan proses di Partai Golkar. Kita punya juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dalam memproses seorang kandidat," ujar Dauh Wijana. * nat
1
Komentar