Bupati Sanjaya Perkenalkan Tanaman Sorgum ke Petani
TABANAN, NusaBali
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menggandeng Koperasi Teknoprener dan PT Wotan.
Bupati memperkenalkan tanaman Sorgum sebagai alternatif tanamam pangan varian baru kepada petani di Tabanan. Sorgum, menurut Bupati, diperkenalkan karena dipandang sangat menguntungkan bagi masyarakat, khususnya Petani. Sebagai awal, Bupati Sanjaya bersama Tim Ahli PT Wotan Nuryanto dan Dandim 1619/Tabanan Toni Sri Hartanto, menanam biji Sorgum di halaman belakang Rumah Jabatan Bupati, Kamis (25/3). Turut hadir saat itu, Sekda Tabanan I Gede Susila, dan beberapa pejabat lainnya.
Bupati Sanjaya berharap kebun yang dibuat ini menjadi kebun edukasi. Sehingga menjadi salah satu inspirasi dalam bercocok tanam bagi masyarakat, khususnya Petani di Tabanan. “Saya rasa Sorgum ini sangat cocok ditanam di Kabupaten Tabanan sebagai tanaman alternatif pengganti beras. Saya berniat dan berkomitmen untuk membudidayakan Sorgum ini di Tabanan,” kata Sanjaya.
Apalagi, kata Bupati Sanjaya, cukup banyak terdapat lahan non produktif di Tabanan dan Sorgum ini merupakan salah satu tanaman yang kegunaannya menyerupai padi. “Ternyata Sorgum inilah jawabannya untuk lahan non produktif di Tabanan. Nanti Saya akan turun langsung ditengah-tengah petani bersama dinas terkait, sehingga kedepannya ketahanan pangan di Tabanan bisa tetap terjaga,” ujarnya.
Tim Ahli PT Wotan Nuryanto menjelaskan, tanaman Sorgum ini merupakan tanaman biji-bijian yang mempunyai banyak kegunaan untuk pengganti pangan. “Sorgum ini, oleh pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Pohonnya seperti jagung, dia ditanam sekali bisa panen 4 kali, kemudian umurnya pendek hanya 99 hari sampai 105 hari. Jadi Sorgum ini sangat potensi untuk pengganti pangan,” ujarnya.
Bahkan, kata Nuryanto, hasil dari tanaman Sorgum ini mempunyai banyak kegunaan dan manfaat. Salah satunya bisa menurunkan gula darah. “Turunan Sorgum ini bisa menjadi beras, tepung dan makanan lainnya. Ini contohnya, ini adalah bibit, kemudian ini berasnya, ini untuk menurunkan gula darah,” ungkapnya sambil memperlihatkaan contoh biji dan beras Sorgum.
Ditambahkan, kalau untuk kesejahteraan petani, Sorgum ini sangat menjanjikan. “Sorgum hasilnya 1 hektar bisa 4 ton sampai 10 ton dalam waktu 105 hari. Ya ini sangat menguntungkan bagi petani, kemudian petani bisa jual buahnya, bisa jual pohonnya. Karena dengan dipotong pohonnya dia akan tumbuh lagi dalam waktu 3,5 bulan. 105 hari panen lagi, gak usah tanam lagi, seperti pisang,” bebernya.
Selain itu dari segi perawatan, jelas dia, gampang. Karena tidak memerlukan banyak air dan bisa tumbuh di lahan-lahan non produktif. “Sorgum ini tidak memerlukan air banyak seperti sawah, sehingga lahan-lahan non produktif yang kering dia mau tumbuh. Dia hanya perlu air 14 hari pertama saja sampai dia tumbuh sampai keluar akar, kemudian 1 tahun kemudian tidak dapat air tidak apa-apa,” jelas Nuryanto.*des
Komentar