Empat Siswa Smadara Tembus Fakultas Kedokteran
SEMARAPURA, NusaBali
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa siswi SMA Negeri 2 Semarapura.
Dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sekolah yang terkenal dengan sebutan Smadara ini sukses mengantarkan empat siswanya lolos Fakultas Kedokteran.
Keempat siswa tersebut adalah Gusti Lanang Agung Librawan Darmalaksana, Nyoman Mas Supradnyana Tangkas, dan I Made Sutantra
Dwi Putra. Ketiga siswa tersebut sukses masuk Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud). Sementara itu, satu siswa lagi atas nama I Putu Indra Prayoga Putra sukses masuk Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).
Selain keempat siswa tersebut, puluhan siswa lainnya juga mampu menembus SNMPTN di sejumlah perguruan tinggi negeri favorit, baik di Bali maupun di luar Bali. Satu hal manarik dari keempat siswa tersebut adalah salah seorang dari mereka yakni I Gusti Lanang Librawan Darmalaksana merupakan siswa Sistem Kredit Semester (SKS) Cepat. Artinya, Librawan mampu menyelesaikan pendidikan jejang SMA di Smadara hanya dalam waktu 2 tahun.
"Sejak awal memasuki jenjang SMA, saya sudah mulai mempersiapkan diri dalam SNMPTN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dengan menyimak berbagai ketentuan jalur masuk PTN tersebut. Hal itu saya jadikan pedoman terhadap hal-hal yang saya perjuangkan selama SMA," ujar Gusti Librawan.
Kata siswa asal Banjar Dinas Babakan, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem ini, kebetulan termasuk siswa yang bisa mengikuti program SKS percepatan. Sehingga dirinya bisa menempuh pembelajaran lebih cepat daripada siswa lainnya. "Walaupun hal ini cukup berat, saya berusaha dengan teguh dan percaya diri dalam menjaga nilai di sekolah sekaligus mempersiapkan SNMPTN dan SBMPTN," kata Gusti Librawan.
Selain itu, Gusti Librawan juga berusaha mengikuti berbagai lomba di waktu luang sebagai nilai tambahan nantinya saat pendaftaran SNMPTN. Informasi terkait SNMPTN dan SBMPTN tak kalah pentingnya selain belajar, sehingga sering berkomunikasi dengan alumni atau teman-teman tentang jalur masuk tersebut. Saya juga perbanyak latihan soal dan memperdalam materi peminatan untuk menambah kemampuan dalam belajar di sekolah dan persiapan masuk PTN. Dengan perjuangan tersebut, saya cukup beruntung dapat diterima di PTN dan jurusan yang saya mimpikan sejak masih sekolah dasar melalui SNMPTN," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Gusti Librawan berterima kasih kepada para guru pengajar di SMA Negeri 2 Semarapura yang telah membantu dalam belajar dan meraih cita-cita, orang tua yang selalu mensupport, serta teman-temannya yang telah membantu selama di SMA. "Saya berharap, agar para siswa/i bisa berjuang dengan cerdas dan jujur dalam menempuh cita-citanya, serta jangan berhenti untuk berprestasi. Saya juga bercita-cita, agar ke depannya saya dapat menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat," harap siswa kelahiran 9 Oktober 2004 ini.
Sementara itu, I Putu Indra Prayoga Putra mengatakan, perjuangan lolos di SMPTN sangat keras, mulai dari perjuangan mencari sekolah di Smadara hingga dapat diterima dan belajar mempersiapkan diri untuk mendaftar ke universitas. Awalnya Putu Indra tidak berharap banyak terhadap hasil SNMPTN dikarenakan peringkat yang mulai turun semenjak pandemi dan persaingan yang ketat. Sehingga dirinya sempat memutuskan untuk mencari sekolah kedinasan. "Namun, takdir berkata lain. Akhirnya, saya dapat diterima di Fakultas Kedokteran Undiksha. Saya sangat bersyukur," ujar siswa asal Dusun Keladian, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem ini.
Kepala SMAN 2 Semarapura, Wayan Janiarta, mengaku bangga dengan capaian tersebut. Meski dimasa pandemi serta proses pembelajaran dilaksanakan secara online, namun hal itu tidak mengurangi semangat keluarga besar Smadara untuk tetap menjalankan proses
pembelajaran secara maksimal. "Meskipun siswa belajar dari rumah, namun proses konsultasi baik dengan guru BK maupun dengan guru pengajar tetap berjalan normal secara online," ujar Janiarta.
Demikian halnya dengan proses pembelajaran, sejauh ini tidak mengalami hambatan. Adanya pandemi, justru menjadikan guru dan siswa melek teknologi serta mahir memanfaatkan Learning Management System (LMS).
"Proses pembelajaran tetap berjalan lancar, meskipun ada kendala tapi itu bukan hambatan berarti," ungkapnya Janiarta.
Efektifnya pembelajaran selama masa pandemi juga menjadi salah satu pemicu banyaknya siswa Smadara yang lolos SNMPTN. Janiarta berharap, kedepannya akan lebih banyak lagi siswa Smadara yang masuk ke perguruan tinggi negeri. "Selain Unud dan Undiksha, banyak alumni Smadara yang masuk sejumlah perguruan tinggi negeri favorit lainnya," ungkap Janiarta.
Selain sukses mengantarkan siswa kelas XII dalam SNMPTN, saat ini Smadara juga tengah mempersiapkan siswa kelas X dan XI untuk menyongsong Kompetisi Sains Nasional (KSN). "Seleksi tingkat sekolah sudah dilaksanakan, sudah terpilih para jago SMADARA diajang KSN bulan depan," jelas Janiarta. Meski dimasa pandemi, Smadara tetap berupayamemberikan pelayanan terbaik, mulai kelas XII menuju perguruan tinggi negeri, maupun kelas XI dan X untuk meraih prestasi terbaik. *wan
Keempat siswa tersebut adalah Gusti Lanang Agung Librawan Darmalaksana, Nyoman Mas Supradnyana Tangkas, dan I Made Sutantra
Dwi Putra. Ketiga siswa tersebut sukses masuk Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud). Sementara itu, satu siswa lagi atas nama I Putu Indra Prayoga Putra sukses masuk Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).
Selain keempat siswa tersebut, puluhan siswa lainnya juga mampu menembus SNMPTN di sejumlah perguruan tinggi negeri favorit, baik di Bali maupun di luar Bali. Satu hal manarik dari keempat siswa tersebut adalah salah seorang dari mereka yakni I Gusti Lanang Librawan Darmalaksana merupakan siswa Sistem Kredit Semester (SKS) Cepat. Artinya, Librawan mampu menyelesaikan pendidikan jejang SMA di Smadara hanya dalam waktu 2 tahun.
"Sejak awal memasuki jenjang SMA, saya sudah mulai mempersiapkan diri dalam SNMPTN dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dengan menyimak berbagai ketentuan jalur masuk PTN tersebut. Hal itu saya jadikan pedoman terhadap hal-hal yang saya perjuangkan selama SMA," ujar Gusti Librawan.
Kata siswa asal Banjar Dinas Babakan, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem ini, kebetulan termasuk siswa yang bisa mengikuti program SKS percepatan. Sehingga dirinya bisa menempuh pembelajaran lebih cepat daripada siswa lainnya. "Walaupun hal ini cukup berat, saya berusaha dengan teguh dan percaya diri dalam menjaga nilai di sekolah sekaligus mempersiapkan SNMPTN dan SBMPTN," kata Gusti Librawan.
Selain itu, Gusti Librawan juga berusaha mengikuti berbagai lomba di waktu luang sebagai nilai tambahan nantinya saat pendaftaran SNMPTN. Informasi terkait SNMPTN dan SBMPTN tak kalah pentingnya selain belajar, sehingga sering berkomunikasi dengan alumni atau teman-teman tentang jalur masuk tersebut. Saya juga perbanyak latihan soal dan memperdalam materi peminatan untuk menambah kemampuan dalam belajar di sekolah dan persiapan masuk PTN. Dengan perjuangan tersebut, saya cukup beruntung dapat diterima di PTN dan jurusan yang saya mimpikan sejak masih sekolah dasar melalui SNMPTN," katanya.
Terlepas dari hal tersebut, Gusti Librawan berterima kasih kepada para guru pengajar di SMA Negeri 2 Semarapura yang telah membantu dalam belajar dan meraih cita-cita, orang tua yang selalu mensupport, serta teman-temannya yang telah membantu selama di SMA. "Saya berharap, agar para siswa/i bisa berjuang dengan cerdas dan jujur dalam menempuh cita-citanya, serta jangan berhenti untuk berprestasi. Saya juga bercita-cita, agar ke depannya saya dapat menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat," harap siswa kelahiran 9 Oktober 2004 ini.
Sementara itu, I Putu Indra Prayoga Putra mengatakan, perjuangan lolos di SMPTN sangat keras, mulai dari perjuangan mencari sekolah di Smadara hingga dapat diterima dan belajar mempersiapkan diri untuk mendaftar ke universitas. Awalnya Putu Indra tidak berharap banyak terhadap hasil SNMPTN dikarenakan peringkat yang mulai turun semenjak pandemi dan persaingan yang ketat. Sehingga dirinya sempat memutuskan untuk mencari sekolah kedinasan. "Namun, takdir berkata lain. Akhirnya, saya dapat diterima di Fakultas Kedokteran Undiksha. Saya sangat bersyukur," ujar siswa asal Dusun Keladian, Desa Pempatan, Rendang, Karangasem ini.
Kepala SMAN 2 Semarapura, Wayan Janiarta, mengaku bangga dengan capaian tersebut. Meski dimasa pandemi serta proses pembelajaran dilaksanakan secara online, namun hal itu tidak mengurangi semangat keluarga besar Smadara untuk tetap menjalankan proses
pembelajaran secara maksimal. "Meskipun siswa belajar dari rumah, namun proses konsultasi baik dengan guru BK maupun dengan guru pengajar tetap berjalan normal secara online," ujar Janiarta.
Demikian halnya dengan proses pembelajaran, sejauh ini tidak mengalami hambatan. Adanya pandemi, justru menjadikan guru dan siswa melek teknologi serta mahir memanfaatkan Learning Management System (LMS).
"Proses pembelajaran tetap berjalan lancar, meskipun ada kendala tapi itu bukan hambatan berarti," ungkapnya Janiarta.
Efektifnya pembelajaran selama masa pandemi juga menjadi salah satu pemicu banyaknya siswa Smadara yang lolos SNMPTN. Janiarta berharap, kedepannya akan lebih banyak lagi siswa Smadara yang masuk ke perguruan tinggi negeri. "Selain Unud dan Undiksha, banyak alumni Smadara yang masuk sejumlah perguruan tinggi negeri favorit lainnya," ungkap Janiarta.
Selain sukses mengantarkan siswa kelas XII dalam SNMPTN, saat ini Smadara juga tengah mempersiapkan siswa kelas X dan XI untuk menyongsong Kompetisi Sains Nasional (KSN). "Seleksi tingkat sekolah sudah dilaksanakan, sudah terpilih para jago SMADARA diajang KSN bulan depan," jelas Janiarta. Meski dimasa pandemi, Smadara tetap berupayamemberikan pelayanan terbaik, mulai kelas XII menuju perguruan tinggi negeri, maupun kelas XI dan X untuk meraih prestasi terbaik. *wan
1
Komentar