AP I Perketat Pengamanan di Bandara Ngurah Rai
Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar
Angkasa Pura I berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi kemungkinan potensi ancaman
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, memperketat pengamanan di seluruh kawasan bandara tersibuk kedua di Indonesia itu. Pengetatan pengawasan bagian dari upaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
General Manager Angkasa Pura I Herry AY Sikado, mengatakan pasca kejadian bom bunuh diri di depan Gereja di Makassar, langsung melakukan berbagai tindakan antisipasi. Salah satunya melakukan peningkatan pengamanan di Bandara Ngurah Rai. “Manajemen Angkasa Pura I secara responsif langsung melakukan peningkatan pengamanan di seluruh bandara, pasca peristiwa pengeboman di Makassar yang terjadi Minggu kemarin. Hal ini dilakukan mengingat bandara merupakan objek vital negara, sehingga perlu diantisipasi potensi ancaman lanjutan dari peristiwa tersebut,” terangnya, Senin (29/3) pagi.
Herry menjelaskan, pengetatan pengamanan yang dilakukan, meliputi meningkatkan pemeriksaan kendaraan yang akan masuk ke area bandara dengan melakukan peningkatan random check di area pengambilan tiket parkir. Untuk pemeriksaan kendaraan juga melibatkan pendampingan petugas TNI/Polri. Kedua, melakukan patroli gabungan di area perimeter bandara. Ketiga, meningkatkan ketelitian petugas dalam melalukan pemeriksaan terhadap orang atau petugas dan kendaraan yang memasuki area sisi udara (airside). Keempat, memperketat keamanan di terminal kargo dan regulated agent melalui koordinasi intensif dengan operator jasa terkait. Kelima, meningkatkan pengamanan dan penjagaan depo pengisian bahan bakar pesawat.
Selanjutnya, keenam, melaksanakan pemeriksaan secara konsisten di area screening check point (SCP) dan memastikan orang yang masuk ke area terbatas harus memperlihatkan kartu identitas bandara. Ketuju, meningkatkan patroli di SCP 1 dan 2. Kedelapan, memeriksa seluruh gorong-gorong di bandara. Kesembilan, melakukan security awareness briefing kepada seluruh mitra bandara.
Masih menurut Herry, Angkasa Pura I juga terus berkoordinasi secara intensif dengan otoritas bandara terkait kebijakan peningkatan keamanan bandara dan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi kemungkinan potensi ancaman. Adapun upaya peningkatan keamanan ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
“Bagi calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang tengah berada di bandara atau yang akan menuju bandara, kami mohon maaf jika upaya peningkatan keamanan ini mengganggu kenyamanan. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan kita bersama,” kata Herry. *dar
General Manager Angkasa Pura I Herry AY Sikado, mengatakan pasca kejadian bom bunuh diri di depan Gereja di Makassar, langsung melakukan berbagai tindakan antisipasi. Salah satunya melakukan peningkatan pengamanan di Bandara Ngurah Rai. “Manajemen Angkasa Pura I secara responsif langsung melakukan peningkatan pengamanan di seluruh bandara, pasca peristiwa pengeboman di Makassar yang terjadi Minggu kemarin. Hal ini dilakukan mengingat bandara merupakan objek vital negara, sehingga perlu diantisipasi potensi ancaman lanjutan dari peristiwa tersebut,” terangnya, Senin (29/3) pagi.
Herry menjelaskan, pengetatan pengamanan yang dilakukan, meliputi meningkatkan pemeriksaan kendaraan yang akan masuk ke area bandara dengan melakukan peningkatan random check di area pengambilan tiket parkir. Untuk pemeriksaan kendaraan juga melibatkan pendampingan petugas TNI/Polri. Kedua, melakukan patroli gabungan di area perimeter bandara. Ketiga, meningkatkan ketelitian petugas dalam melalukan pemeriksaan terhadap orang atau petugas dan kendaraan yang memasuki area sisi udara (airside). Keempat, memperketat keamanan di terminal kargo dan regulated agent melalui koordinasi intensif dengan operator jasa terkait. Kelima, meningkatkan pengamanan dan penjagaan depo pengisian bahan bakar pesawat.
Selanjutnya, keenam, melaksanakan pemeriksaan secara konsisten di area screening check point (SCP) dan memastikan orang yang masuk ke area terbatas harus memperlihatkan kartu identitas bandara. Ketuju, meningkatkan patroli di SCP 1 dan 2. Kedelapan, memeriksa seluruh gorong-gorong di bandara. Kesembilan, melakukan security awareness briefing kepada seluruh mitra bandara.
Masih menurut Herry, Angkasa Pura I juga terus berkoordinasi secara intensif dengan otoritas bandara terkait kebijakan peningkatan keamanan bandara dan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi kemungkinan potensi ancaman. Adapun upaya peningkatan keamanan ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
“Bagi calon penumpang dan pengguna jasa bandara yang tengah berada di bandara atau yang akan menuju bandara, kami mohon maaf jika upaya peningkatan keamanan ini mengganggu kenyamanan. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan kita bersama,” kata Herry. *dar
1
Komentar