BUMDes Jangan Saingi Usaha Masyarakat!
NEGARA, NusaBali
Wakil Bupati (Wabup) Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengharapkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Jembrana, benar-benar menjadi salah satu penopang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.
Namun dalam menjalankan usaha, BUMDes agar sejalan dengan unit-unit usaha potensi di desa, dan tidak menyaingi usaha masyarakat. Hal tersebut ditegaskan Wabup Patriana saat membuka pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) kepada pengelola BUMDes se-Jembrana, di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Senin (29/3). Bimtek dengan tema ‘Mendorong Usaha BUMDes Melalui Kerjasama dan e-Commerce’ dibuka Senin kemarin, akan dilaksanakan selama dua hari hingga Selasa (30/3).
Wabup Patriana mengatakan, BUMDes memegang peran strategis dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Berhasil atau tidaknya usaha yang dikelola, juga sangat tergantung dengan jenis usaha yang dikelola. “Namun, para pengelola BUMDes, saya harapkan dalam menjalankan usahanya, bangkitkan jenis-jenis usaha inovatif dan kreatif yang selama ini belum terakomodir di unit-unit usaha yang telah ada. Terutama usaha yang bergerak di sektor produksi pertanian,” ujarnya.
Kepada para pengelola BUMDes, Wabup Patriana berharap agar serius mengikuti bimtek yang dibukanya ini. Setelah mengikuti bimtek yang akan digelar selama dua hari hingga Selasa ((30/2), hasilnya diimplementasikan di desa masing-masing. “Saya minta kepada para pengelola BUMDes ini, agar setelah mengikuti bimtek ini, nantinya dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas-tugas di lapangan. Selain itu, jalankan tugas pengabdian dengan jujur dan profesional, sehingga BUMDes akan benar-benar menjadi lembaga perekonomian yang kuat bagi masyarakat di desa,” ucapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jembrana Gede Sujana mengatakan, bimtek ini bertujuan untuk memberikan pengetahun dan pemahaman kepada pengelolaan BUMDes. Bagaimana memajukan BUMDes, dan menghindari permasalahan dalam pengelolaan BUMDes. “Kami tidak ingin BUMDes ada yang bermasalah. Dalam bimtek ini tentu akan kita berikan pembekalan secara teknis terkait pengelolaan BUMDes itu sendiri,” ujarnya.
Sujana menambahkan, untuk membuat unit usaha inovatif, perlu didukung manajemen yang profesional. Begitu juga permodalan. “Dalam bimtek inilah kita bekali terkait manajemen. Kalau dari sisi modal untuk unit usaha dasar, tentu tidak menjadi masalah. Namun untuk menciptakan unit usaha inovatif dan kreatif itu, tentu BUMDes mengalami kendala permodalan. Namun, itu bisa dimohonkan kepada pihak desa melalui bantuan penyertaan modal. Itu bisa dilakukan selama kajiannya benar,” ucapnya. *ode
Komentar