110.000 Meter Pipa PDAM Perlu Peremajaan
Diperlukan anggaran Rp 600 miliar untuk tuntaskan peremajaan seluruh pipa air bersih di Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Perumda Tirta Sewakadarma atau PDAM Kota Denpasar sampai saat ini memiliki 110.000 meter pipa induk yang perlu dilakukan peremajaan. Pipa-pipa tersebut sebagian besar sudah berumur di atas 40 tahun dan sering mengalami kebocoran sehingga perlu dilakukan penggantian.
Direktur Teknik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar I Putu Yasa, dikonfirmasi pada Rabu (31/3), mengungkapkan saat ini pipa-pipa PDAM di Kota Denpasar banyak bahkan sering mengalami kebocoran akibat usia. Sebanyak 110.000 meter pipa terpasang di seluruh Kota Denpasar untuk pelayanan warga. Dari 110.000 meter tersebut rata-rata umurnya di atas 40 tahun. Hal itu yang menyebabkan sering terjadinya bocor karena pipa tidak kuat menahan tekanan air yang terlalu kencang.
“Banyak sekali yang perlu peremajaan, ada sekitar 110.000 meter untuk seluruh Denpasar. Itu kami pertahankan sampai sekarang karena memerlukan anggaran yang cukup besar untuk peremajaan,” ungkap Putu Yasa.
Untuk menyelesaikan peremajaan setidaknya PDAM memerlukan dana sekitar Rp 600 miliar. Dana yang cukup besar tersebut membuat PDAM harus menunda melakukan peremajaan. Apalagi, menurut Putu Yasa, kondisi pandemi Covid-19 ini masih belum reda. Sehingga menyulitkan PDAM mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pipa baru.
Saat ini, menurut Putu Yasa, petugasnya hanya bisa melakukan perbaikan setiap kali ada pipa bocor. Perbaikan itu juga memerlukan anggaran yang cukup tinggi. “Kami hanya bisa melakukan perbaikan ketika bocor terjadi. Karena anggaran cukup besar kami belum bisa anggarkan, mungkin ke depan akan bertahap,” imbuhnya.
Putu Yasa mengatakan, PDAM juga tidak bisa menganggarkan secepatnya. Sebab, peremajaan menunggu anggaran, sementara anggaran PDAM saat ini masih difokuskan ke pembuatan kanal penyaring lumpur yang selama ini membuat gangguan pengolahan di IPA Intake Blusung. *mis
Direktur Teknik Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar I Putu Yasa, dikonfirmasi pada Rabu (31/3), mengungkapkan saat ini pipa-pipa PDAM di Kota Denpasar banyak bahkan sering mengalami kebocoran akibat usia. Sebanyak 110.000 meter pipa terpasang di seluruh Kota Denpasar untuk pelayanan warga. Dari 110.000 meter tersebut rata-rata umurnya di atas 40 tahun. Hal itu yang menyebabkan sering terjadinya bocor karena pipa tidak kuat menahan tekanan air yang terlalu kencang.
“Banyak sekali yang perlu peremajaan, ada sekitar 110.000 meter untuk seluruh Denpasar. Itu kami pertahankan sampai sekarang karena memerlukan anggaran yang cukup besar untuk peremajaan,” ungkap Putu Yasa.
Untuk menyelesaikan peremajaan setidaknya PDAM memerlukan dana sekitar Rp 600 miliar. Dana yang cukup besar tersebut membuat PDAM harus menunda melakukan peremajaan. Apalagi, menurut Putu Yasa, kondisi pandemi Covid-19 ini masih belum reda. Sehingga menyulitkan PDAM mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pipa baru.
Saat ini, menurut Putu Yasa, petugasnya hanya bisa melakukan perbaikan setiap kali ada pipa bocor. Perbaikan itu juga memerlukan anggaran yang cukup tinggi. “Kami hanya bisa melakukan perbaikan ketika bocor terjadi. Karena anggaran cukup besar kami belum bisa anggarkan, mungkin ke depan akan bertahap,” imbuhnya.
Putu Yasa mengatakan, PDAM juga tidak bisa menganggarkan secepatnya. Sebab, peremajaan menunggu anggaran, sementara anggaran PDAM saat ini masih difokuskan ke pembuatan kanal penyaring lumpur yang selama ini membuat gangguan pengolahan di IPA Intake Blusung. *mis
Komentar