Harga Daging Ayam Naik, Harga Cabai Rawit Turun
Jelang Galungan dan Bulan Ramadhan
NEGARA, NusaBali
Menjelang Hari Raya Galungan, Rabu (14/4) dan Idul Fitri, Kamis (13/4) dan Jumat (14/4), harga daging ayam melonjak di sejumlah pasar di Kabupaten Jembrana.
Salah satunya di Pasar Umum Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Harga daging ayam yang sempat Rp 28.000/kg, kini telah menyentuh harga Rp 35.000/kg. Pedagang daging ayam dan sapi di Pasar Umum Negara, Rabu (31/3), mengatakan, lonjakan harga daging ayam sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Sekitar seminggu lalu, harga daging ayam masih Rp 28.000/kg. Kemudian sempat naik menjadi Rp 30.000/kg, dan Rabu kemarin, sudah mencapai Rp 35.000/kg. Sedangkan harga daging sapi sendiri masih tetap Rp 115.000/kg. “Cuman daging ayam yang naik. Sekarang sudah Rp 35.000/kg,” ujar salah satu pedagang daging ayam dan sapi, Hamami,40.
Menurut Hamami, lonjakan harga daging ayam ini, terjadi karena menurunnya pasokan ayam dari pengepul. Sedangkan untuk permintaan daging ayam, sebenarnya masih cukup normal. “Kalau yang beli masih seperti biasa. Cuman pasokan daging ayam yang kosong. Sudah beberapa hari ini, dibilang tidak ada ayam. Katanya memang kosong dari peternak,” ujar pedagang dari Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana ini.
Hamami dan sejumlah pedagang daging ayam lainnya, memperkirakan harga daging ayam yang sudah naik sejak seminggu lalu itu, juga masih akan terus naik. Jika pasokan ayam tetap menurun, tidak menutup kemungkinan harga daging ayam tetap melambung saat mendekati Hari Raya Galungan maupun bulan Ramadhan pada pertengah bulan April ini. “Kami sih berharap harganya normal lagi. Karena kalau mahal, kita juga sulit jualan,” ucap Hamami.
Sementara itu, harga cabai rawit merah yang sempat melonjak tajam di Pasar Umum Negara, diketahui sudah mulai turun. Seminggu lalu, harga cabai rawit merah sempat menembus Rp 100.000/kg. Sedangkan per Rabu kemarin, harga cabai rawit merah sudah turun seharga Rp 70.000/kg. “Sekarang harga cabai rawit merah mulai menurun karena pasokan sudah mulai lancar. Mungkin sudah banyak yang panen,” ujar salah satu pedagang sembako, I Komang Astika,42.
Menurut Astika, harga cabai rawit merah Rp 70.000/kg itu, sebenarnya masih tinggi. Namun seiring menurunnya harga cabai rawit merah belakangan ini, permintaan pasar yang sebelumnya sempat menurun, perlahan sudah meningkat. “Kalau waktu masih harga sampai Rp 100.000/kg, yang biasanya membeli sekilo, paling hanya beli seperempat (kilogram). Tetapi sekarang ya sudah naik. Bisa beli sekalian setengah kilo,” ucapnya. *ode
Komentar