Gubuk Terbakar, Penderita Lumpuh Terjebak
Untung saja Sutarsa bisa diselamatkan oleh kerabatnya yang datang tepat waktu dan masuk ke dalam selamatkan korban sambil menerobos kobaran api.
Diselamatkan Kerabatnya, Alami Luka Bakar Cukup Parah
AMLAPURA, NusaBali
Kebakaran meludeskan sebuah gubuk yang terletak di Banjar Kauhan, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Sabtu (3/12) pukul 10.00 Wita. Saat kebakaran, pemilik gubuk, I Ketut Sutarsa alias Tagen,39, yang mengalami lumpuh nyaris ikut terbakar. Dia terjebak di tengah kobaran api. Untung saja Sutarsa bisa diselamatkan oleh kerabatnya yang datang tepat waktu dan masuk ke dalam selamatkan korban sambil menerobos kobaran api. Namun Sutarsa tetap alami luka bakar cukup parah di sejumlah bagian tubuhnya. Api diduga dipicu oleh adanya korsleting listrik.
Pagi itu, Sutarsa yang tinggal sendirian terbaring lemas di gubuk miliknya di tengah tegalan. Sedangkan, istrinya Ni Nyoman Pujiati, 35, sedang maburuh mencuci pakaian di sungai di sebelah barat gubuknya. Kedua anaknya, I Kadek Bayu Suratmaji,15, siswa kelas IX SMP Dharma Kirti Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis dan I Komang Teja Sugianta,12, siswa kelas VI SD Negeri 1 Pesedahan, Kecamatan Manggis, tengah sekolah.
Gubuk, dengan dinding dan atap seng, di lahan milik I Ketut Swagata itu tiba-tiba mengepulkan asap kemudian terbakar. Keluarga korban saat itu kebetulan melintas, langsung tanggap dan menyelamatkan korban Sutarsa yang menderita lumpuh sejak 5 tahun lalu. Keluarga korban, yakni I Nyoman Arijasa dan I Komang Susanta mengevakuasi ke luar gubuk tersebut, kemudian mengantar ke Puskesmas Manggis II. Sedangkan gubuk beserta isinya tak bisa diselamatkan alias ludes terbakar.
Di Puskesmas korban mendapatkan penanganan tingkat dasar yang dilakukan petugas dipimpin Kepala Puskesmas Manggis II Ni Nengah Murniati, melibatkan dokter Lien Sioe Cien, kemudian korban dirujuk ke RSUD Karangasem dan lanjut dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar. Hal ini mengingat luka bakar yang diderita korban cukup parah hingga dua pertiga tubuh korban.
Korban Sutarsa, selain lumpuh dan kedua tangannya tak berfungsi, juga tidak bisa bicara. Selama ini atas bantuan istrinya, dia hanya bisa duduk di kursi roda. “Kami hanya melakukan penanganan tingkat dasar, memang menderita luka bakar yang banyak di kedua kaki. Juga terjadi luka bakar di lutut, tangan dan wajah,” jelas Kepala Puskesmas Manggis II, Ni Nengah Murniati.
Sedangkan istri korban Ni Nyoman Pujiati, bersama kedua anaknya memilih mengungsi ke rumah kerabatnya, karena gubuknya telah ludes terbakar. Korban sendiri di RS Sanglah, ditunggu salah satu kerabatnya. Warga setempat, I Nengah Sardana membenarkan, korban diselamatkan setelah gubuk tersebut tengah terbakar. “Untung saja penyelamatannya cepat,” kata Sardana.
Bendesa Pakraman Pesedahan, I Nyoman Wage mengakui, dapat laporan salah satu tepat tinggalnya warganya terbakar. “Nantilah, saya belum sempat mengecek,” kata Wage.
Jauh sebelumnya I Gusti Ayu Mas Sumatri (Bupati Karangasem) semasih jadi anggota DPRD Karangasem sempat memberikan bantuan perbaikan rumah kepada keluarga Sutarsa, agar gubuknya tidak bocor. Bantuan diserahkan, Senin (9 Februari 2015) lalu. * k16
Kebakaran meludeskan sebuah gubuk yang terletak di Banjar Kauhan, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Sabtu (3/12) pukul 10.00 Wita. Saat kebakaran, pemilik gubuk, I Ketut Sutarsa alias Tagen,39, yang mengalami lumpuh nyaris ikut terbakar. Dia terjebak di tengah kobaran api. Untung saja Sutarsa bisa diselamatkan oleh kerabatnya yang datang tepat waktu dan masuk ke dalam selamatkan korban sambil menerobos kobaran api. Namun Sutarsa tetap alami luka bakar cukup parah di sejumlah bagian tubuhnya. Api diduga dipicu oleh adanya korsleting listrik.
Pagi itu, Sutarsa yang tinggal sendirian terbaring lemas di gubuk miliknya di tengah tegalan. Sedangkan, istrinya Ni Nyoman Pujiati, 35, sedang maburuh mencuci pakaian di sungai di sebelah barat gubuknya. Kedua anaknya, I Kadek Bayu Suratmaji,15, siswa kelas IX SMP Dharma Kirti Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis dan I Komang Teja Sugianta,12, siswa kelas VI SD Negeri 1 Pesedahan, Kecamatan Manggis, tengah sekolah.
Gubuk, dengan dinding dan atap seng, di lahan milik I Ketut Swagata itu tiba-tiba mengepulkan asap kemudian terbakar. Keluarga korban saat itu kebetulan melintas, langsung tanggap dan menyelamatkan korban Sutarsa yang menderita lumpuh sejak 5 tahun lalu. Keluarga korban, yakni I Nyoman Arijasa dan I Komang Susanta mengevakuasi ke luar gubuk tersebut, kemudian mengantar ke Puskesmas Manggis II. Sedangkan gubuk beserta isinya tak bisa diselamatkan alias ludes terbakar.
Di Puskesmas korban mendapatkan penanganan tingkat dasar yang dilakukan petugas dipimpin Kepala Puskesmas Manggis II Ni Nengah Murniati, melibatkan dokter Lien Sioe Cien, kemudian korban dirujuk ke RSUD Karangasem dan lanjut dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar. Hal ini mengingat luka bakar yang diderita korban cukup parah hingga dua pertiga tubuh korban.
Korban Sutarsa, selain lumpuh dan kedua tangannya tak berfungsi, juga tidak bisa bicara. Selama ini atas bantuan istrinya, dia hanya bisa duduk di kursi roda. “Kami hanya melakukan penanganan tingkat dasar, memang menderita luka bakar yang banyak di kedua kaki. Juga terjadi luka bakar di lutut, tangan dan wajah,” jelas Kepala Puskesmas Manggis II, Ni Nengah Murniati.
Sedangkan istri korban Ni Nyoman Pujiati, bersama kedua anaknya memilih mengungsi ke rumah kerabatnya, karena gubuknya telah ludes terbakar. Korban sendiri di RS Sanglah, ditunggu salah satu kerabatnya. Warga setempat, I Nengah Sardana membenarkan, korban diselamatkan setelah gubuk tersebut tengah terbakar. “Untung saja penyelamatannya cepat,” kata Sardana.
Bendesa Pakraman Pesedahan, I Nyoman Wage mengakui, dapat laporan salah satu tepat tinggalnya warganya terbakar. “Nantilah, saya belum sempat mengecek,” kata Wage.
Jauh sebelumnya I Gusti Ayu Mas Sumatri (Bupati Karangasem) semasih jadi anggota DPRD Karangasem sempat memberikan bantuan perbaikan rumah kepada keluarga Sutarsa, agar gubuknya tidak bocor. Bantuan diserahkan, Senin (9 Februari 2015) lalu. * k16
1
Komentar