Dibatasi, Umat Katolik Tetap Khusyuk Beribadah di Gereja
MANGUPURA, NusaBali
Serangkaian hari Wafat Isa Al Masih atau Jumat Agung, umat Katolik melaksanakan ibadah di Gereja Katolik Paroki Roh Kudus, Babakan, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Jumat (2/4) pagi.
Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan pembatasan umat ke Gereja, namun umat tetap khusyuk memanjatkan doa. Pastur Paroki Roh Kudus Babakan Romo Agustinus Pere Lau, mengatakan ibadah kali ini dilakukan pembatasan umat yang dapat hadir ke Gereja. Maksimal diatur 50 persen dari kapasitas maksimal gereja yang hadir. Dalam satu bangku di tengah gereja hanya dapat diisi oleh empat orang. “Kami mengikuti protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19. Untuk anak-anak atau kondisinya kurang baik tidak kami izinkan untuk hadir,” ungkapnya.
Romo Agus mengatakan ibadah yang dilaksanakan kemarin, yakni ibadah Jalan Salib, merupakan prosesi untuk mengenang peristiwa Yesus menjalani hukuman mati untuk menyelamatkan umat manusia. Ibadah Jalan Salib ini adalah ibadah yang sangat penting untuk umat Katolik. “Mengenang wafatnya Yesus dengan melaksanakan prosesi ini. Mulai dari vonis hukuman mati kepada Yesus di Pilatus, hingga berjalan menuju pPenyaliban. Bagi umat Katolik ibadah ini penting,” ujarnya.
Menurut Romo Agus, salib bagi umat Katolik adalah segala sesuatu tantangan maupun hambatan untuk menjadikan kehidupan lebih baik. “Umat yang tidak berani pikul salib, dia tidak akan bisa sampai kebangkitan seperti Yesus,” jelasnya.
Setelah ibadah pada pagi hari, lanjut Romo Agus, pada sore hari tepatnya pukul 15.00 Wita dilanjutkan dengan ibadah Jumat Agung. Dia menambahkan, dalam Ibadah Jumat Agung, yakni ibadah yang dilakukan satu tahun sekali oleh umat Katolik. Romo Agus berharap umat Katolik harus belajar dari orang Kudus, sehingga dapat mengambil pesan-pesan untuk kehidupan yang lebih baik. “Iman ini harus ada dalam kehidupan harus ada kolerasinya,” tandasnya. *ind
1
Komentar