Jelang Galungan, Tabanan Kurang Stok Babi
TABANAN, NusaBali
Ketersediaan stok babi siap potong di Tabanan untuk Hari Raya Galungan, Buda Kliwon Dunggulan, Rabu (14/3), dipastikan kurang dari kebutuhan.
Data dari Dinas Pertanian Tabanan, stok babi siap potong hanya 3.333 ekor. Sedangkan kebutuhan untuk Hari Penampahan Galungan nanti, sekitar 3.470 ekor.
Kondisi serupa juga terjadi saat Hari Raya Galungan September 2020. Saat itu, stok babi siap potong 5.232 ekor dari kebutuhan 5.739 ekor. Penyebab kurangnya ketersediaan babi siap potong salah satunya karena penyakit babi sebelumnya.
Plt Kabid Peternakan Dinas Pertanian Tabanan Ni Nengah Pipin Windari mengatakan, stok babi siap potong di Tabanan tersedia 3.333 ekor. Jumlah tersebut berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Pertanian per tanggal 26 Maret 2021. Hanya saja dari jumlah ketersediaan stok tersebut sangat kurang dari kebutuhan yang mencapai 3.470 ekor. "Kebutuhan mencapai 3.470 ekor ini memang data untuk keperluan Hari Raya Galungan," ungkapnya, Senin (29/3).
Dengan kondisi tersebut, jelas Pipin, untuk memenuhi kekurangan stok babi siap potong ini, diprediksi akan mendatangkan dari kabupaten lain. Bahkan pemotongan daging babi untuk kebutuhan setiap hari masih mendatangkan dari kabupaten lain. "Kemungkinan prediksinya didatangkan dari kabupaten lain, kebutuhan sehari hari memang dipenuhi dari kabupaten lain," imbuhnya.
Kendatipun demikian saat ini masyarakat Tabanan sudah mulai beternak babi. Bahkan warga sudah banyak yang mulai memelihara bibit. Sesuai laporan dilapangan warga yang mulai pelihara bibit babi ada di daerah Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kecamatan Penebel, dan Kecamatan Marga.
Papar Pipin, menjelang Hari Penampahan Galungan, Dinas Pertanian akan memeriksa kesehatan babi ke masyarakat. Tujuannya agar babi yang akan dikonsumsi oleh masyarakat benar-benar aman. Namun karena jumlah petugas yang terbatas, kemungkinan pengecekan kesehatan hewan tersebut dilakukan di beberapa titik saja atau tidak menjangkau semua daerah.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana mengatakan meskipun stok kebutuhan babi siap potong di Tabanan kurang, dia mengimbau kepada masyarakat untuk beralih memotong ayam. "Sebenarnya untuk keperluan upakara di Hari Raya Galungan lebih banyak ke daging ayam, hanya saja karena budaya Bali, masyarakat memotong daging babi," katanya.
Dia menambahkan, harga daging babi hidup terakhir masih Rp 45.000/kg. Mendekati Hari Raya Galungan, bisa meningkat. "Terkait kenaikan harga ini, kami tidak bisa mencegah. Lain halnya jika harga turun, kami lakukan demo makan babi, seperti yang dilakukan Pemkab Tabanan saat babi peliharaan masyarakat banyak mati," tandas Budana. *des
Kondisi serupa juga terjadi saat Hari Raya Galungan September 2020. Saat itu, stok babi siap potong 5.232 ekor dari kebutuhan 5.739 ekor. Penyebab kurangnya ketersediaan babi siap potong salah satunya karena penyakit babi sebelumnya.
Plt Kabid Peternakan Dinas Pertanian Tabanan Ni Nengah Pipin Windari mengatakan, stok babi siap potong di Tabanan tersedia 3.333 ekor. Jumlah tersebut berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Pertanian per tanggal 26 Maret 2021. Hanya saja dari jumlah ketersediaan stok tersebut sangat kurang dari kebutuhan yang mencapai 3.470 ekor. "Kebutuhan mencapai 3.470 ekor ini memang data untuk keperluan Hari Raya Galungan," ungkapnya, Senin (29/3).
Dengan kondisi tersebut, jelas Pipin, untuk memenuhi kekurangan stok babi siap potong ini, diprediksi akan mendatangkan dari kabupaten lain. Bahkan pemotongan daging babi untuk kebutuhan setiap hari masih mendatangkan dari kabupaten lain. "Kemungkinan prediksinya didatangkan dari kabupaten lain, kebutuhan sehari hari memang dipenuhi dari kabupaten lain," imbuhnya.
Kendatipun demikian saat ini masyarakat Tabanan sudah mulai beternak babi. Bahkan warga sudah banyak yang mulai memelihara bibit. Sesuai laporan dilapangan warga yang mulai pelihara bibit babi ada di daerah Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kecamatan Penebel, dan Kecamatan Marga.
Papar Pipin, menjelang Hari Penampahan Galungan, Dinas Pertanian akan memeriksa kesehatan babi ke masyarakat. Tujuannya agar babi yang akan dikonsumsi oleh masyarakat benar-benar aman. Namun karena jumlah petugas yang terbatas, kemungkinan pengecekan kesehatan hewan tersebut dilakukan di beberapa titik saja atau tidak menjangkau semua daerah.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana mengatakan meskipun stok kebutuhan babi siap potong di Tabanan kurang, dia mengimbau kepada masyarakat untuk beralih memotong ayam. "Sebenarnya untuk keperluan upakara di Hari Raya Galungan lebih banyak ke daging ayam, hanya saja karena budaya Bali, masyarakat memotong daging babi," katanya.
Dia menambahkan, harga daging babi hidup terakhir masih Rp 45.000/kg. Mendekati Hari Raya Galungan, bisa meningkat. "Terkait kenaikan harga ini, kami tidak bisa mencegah. Lain halnya jika harga turun, kami lakukan demo makan babi, seperti yang dilakukan Pemkab Tabanan saat babi peliharaan masyarakat banyak mati," tandas Budana. *des
Komentar