nusabali

BVA Butuh Kepastian 'Pembukaan' Bali

  • www.nusabali.com-bva-butuh-kepastian-pembukaan-bali

Kondisi pelaku pariwisata kian berat, uji coba untuk wisman diusulkan Mei-Juni

DENPASAR,NusaBali
Pelaku pariwisata butuh kepastian soal rencana dibukanya Bali untuk wisman. Sejauh ini kalangan pelaku merasakan wacana Bali buka untuk wisman dalam ketidakpastian. Hal tersebut dirasa membingungkan.

Gede Sukarta, salah seorang pelaku pariwisata Bali menyatakan Jumat(2/4). Sukarta merujuk wacana maju mundur dibukanya pariwisata Bali yang sempat mencuat sebelumnya, namun sampai saat ini belum terwujud.

"Sebagai praktisi kita perlu  kepastian," ujar Sukarta yang merupakan Ketua DPD Bali Villa Association (BVA).

Sukarta pun memaparkan bagaimana kondisi berat yang dihadapi pelaku dan industri yang kolaps sudah setahun lebih. Kondisinya memprihatinkan.

Pertama tentu saja pekerja pariwisata sudah tidak lagi mendapatkan upah, karena tidak ada pemasukkan lagi. Untuk biaya hidup sehari-hari jelas sudah sulit.

Karena kondisi tersebut Sukarta berharap ada bantuan langsung kebutuhan pokok dari pemerintah.

"Mungkin bisa disediakan selama pariwisata belum buka," ujarnya. Tidak hanya itu, kata Sukarta pekerja pariwisata dihantui ketidakmampuan menanggung biaya jaminan kesehatan atau pengobatan, seandainya mereka atau keluarganya sakit. Pasalnya tidak sedikit tanggungan jaminan biaya kesehatan yang mereka terima sebelumnya tidak ada lagi, karena perusahan tidak ada pemasukan.

Karenanya Sukarta berharap pariwisata Bali untuk wisman bisa dibuka secepatnya. "Kalau bisa Mei atau Juni depan sudah bisa uji coba," ucapnya.

Hal itu menyusul pelaksanaan program vaksknasi Covid-19 yang sudah dimulai dan tengah berlangsung.

Sukarta menyatakan, jika tingkat hunian bisa 30 persen saja, seandainya Bali dibuka untuk wisman, pendapatan tersebut cukup untuk operasional hotel atau villa. "Sehingga akhir tahun nanti pariwisata Bali sudah jalan," kata Sukarta.

Selama ini akibat pandemi Covid-19 hotel maupun villa sebagian besar tidak operasi lagi. Padahal dalam kondisi normal, Bali punya peluang untuk meraup kunjungan.

Beberapa momen yang lewat nyaris tanpa turis diantaranya perayaan Nataru pada Desember tahun 2020 dan awal 2021. Disusul Imlek Februari 2021, juga sepi. 7

 “Demikian April ini kalau dulu ramai wisman.Tetapi sekarang tidak," kata Sukarta. Kondisi serupa diprediksi juga bakal terjadi Mei depan, pariwisata Bali diperkirakan belum banyak perubahan. "Kan masih ada pembatasan, seperti larangan mudik," kata Sukarta. *K17

Komentar