Hujan Masih Guyur Bali, Waspadai Gelombang Laut
Di kawasan pesisir selatan Bali, ketinggian gelombang laut diprediksi mencapai 2 meter lebih. Warga yang bermukim di kawasan bencana diminta tetap waspada.
MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorolosi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari–Februari 2017. Namun pada Desember ini seluruh wilayah Bali sudah memasuki musim penghujan secara keseluruhan.
Untuk itu BBMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat intensitas hujan bisa sangat lebat dan disertai angin kencang. Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, dalam beberapa hari ke depan diprediksi hujan akan turun dengan disertai angin.
“Tiga hari ke depan masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat,” kata Wiryajaya saat dikonfirmasi, Minggu (4/11).
Kendati puncak musim penghujan diprediksi akan terjadi pada rentang Januari–Februari 2017, namun Wiryajaya mengatakan ada kondisi dinamik di mana atmosfer terpantau memunculkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Bali. Seperti daerah Jembrana, Tabanan bagian utara dan barat, Buleleng, Badung bagian utara, Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Karangasem. “Jadi kami imbau agar tetap waspada dan berhati-hati,” pesannya.
Dikatakannya, hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan menimbulkan longsor di mana-mana, termasuk bencana longsor di Banjar Angantiga, Desa/Kecamatan Petang, hendaknya jadi pembelajaran. Karena itu sekali lagi masyarakat diminta selalu berhati-hati.
Potensi gelombang laut tinggi juga perlu diwaspadai. “Aktivitas gelombang laut bisa mencapai ketinggian dua meter lebih terutama di wilayah pesisir selatan Bali,” ungkapnya.
Begitu juga dengan angin kencang. Dari catatan BBMKG Wilayah III Denpasar, angin bertiup dari arah barat daya hingga barat dengan kecepatan 8-34 kilometer/jam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung AA Rai Adnyana, secara terpisah juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada menghadapi musim hujan. Pasalnya dalam beberapa kasus, guyuran hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan sejumlah wilayah di Gumi Keris dilanda bencana, seperti pohon tumbang, longsor, dan banjir.
“Kami selalu berkoordinasi dengan BBMKG untuk meng-update data cuaca. Imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Terutama yang berada di daerah rawan bencana,” ucapnya. Pihaknya pun sudah memberikan imbauan kepada seluruh desa/kelurahan se-Badung.
Di Badung, menurut Adnyana, daerah yang paling rawan adalah wilayah Badung utara. Seperti di Petang, Abiansemal, termasuk di Mengwi, masuk zona rawan longsor termasuk pohon tumbang. Sedangkan kawasan Badung selatan seperti Kuta Utara, Kuta, Kuta Selatan masuk daerah rawan banjir dan tsunami. Terkait hal ini BPBD telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 35 orang yang siaga di Kantor BPBD Badung selama 24 jam. * asa
Untuk itu BBMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat intensitas hujan bisa sangat lebat dan disertai angin kencang. Menurut Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya, dalam beberapa hari ke depan diprediksi hujan akan turun dengan disertai angin.
“Tiga hari ke depan masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat,” kata Wiryajaya saat dikonfirmasi, Minggu (4/11).
Kendati puncak musim penghujan diprediksi akan terjadi pada rentang Januari–Februari 2017, namun Wiryajaya mengatakan ada kondisi dinamik di mana atmosfer terpantau memunculkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Bali. Seperti daerah Jembrana, Tabanan bagian utara dan barat, Buleleng, Badung bagian utara, Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Karangasem. “Jadi kami imbau agar tetap waspada dan berhati-hati,” pesannya.
Dikatakannya, hujan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan menimbulkan longsor di mana-mana, termasuk bencana longsor di Banjar Angantiga, Desa/Kecamatan Petang, hendaknya jadi pembelajaran. Karena itu sekali lagi masyarakat diminta selalu berhati-hati.
Potensi gelombang laut tinggi juga perlu diwaspadai. “Aktivitas gelombang laut bisa mencapai ketinggian dua meter lebih terutama di wilayah pesisir selatan Bali,” ungkapnya.
Begitu juga dengan angin kencang. Dari catatan BBMKG Wilayah III Denpasar, angin bertiup dari arah barat daya hingga barat dengan kecepatan 8-34 kilometer/jam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung AA Rai Adnyana, secara terpisah juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada menghadapi musim hujan. Pasalnya dalam beberapa kasus, guyuran hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan sejumlah wilayah di Gumi Keris dilanda bencana, seperti pohon tumbang, longsor, dan banjir.
“Kami selalu berkoordinasi dengan BBMKG untuk meng-update data cuaca. Imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Terutama yang berada di daerah rawan bencana,” ucapnya. Pihaknya pun sudah memberikan imbauan kepada seluruh desa/kelurahan se-Badung.
Di Badung, menurut Adnyana, daerah yang paling rawan adalah wilayah Badung utara. Seperti di Petang, Abiansemal, termasuk di Mengwi, masuk zona rawan longsor termasuk pohon tumbang. Sedangkan kawasan Badung selatan seperti Kuta Utara, Kuta, Kuta Selatan masuk daerah rawan banjir dan tsunami. Terkait hal ini BPBD telah menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 35 orang yang siaga di Kantor BPBD Badung selama 24 jam. * asa
1
Komentar