Satpol PP Sidak Duktang, Antisipasi Penyusupan Teroris
MANGUPURA, NusaBali
Isu terorisme kembali merebak pasca serangan teroris di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Mabes Polri, beberapa waktu lalu.
Alhasil, dalam upaya mengantisipasi penyusupan teroris di Gumi Keris, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, akan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terhadap penduduk pendatang, Selasa (6/4) hari ini.
Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, menjelaskan wilayah yang akan jadi sasaran sidak petugas di antaranya Desa Ungasan di Kecamatan Kuta Selatan, Kelurahan Legian di Kecamatan Kuta, Desa Dalung di Kecamatan Kuta Utara, Desa Mengwi di Kecamatan Mengwi, Desa Sibang Kaja di Kecamatan Abiansemal, Desa Darmasaba di Kecamatan Abiansemal, dan Desa Pangsan di Kecamatan Petang. Dalam pelaksanaan sidak akan bekerjasama dengan linmas, pecalang, dan perangkat desa/kelurahan.
“Kegiatan akan dimulai dari pukul 07.00-08.00 Wita. Demi menyukseskan sidak ini, dimohon untuk seluruh prebekel dan lurah agar melakukan konsolidasi anggota limas di masing-masing wilayah. Sasarannya adalah pemukiman-pemukiman atau tempat-tempat yang menampung penduduk pendatang,” ujarnya, Senin (5/4).
Menurut Suryanegara, sidak penduduk pendatang akan difokuskan yang berkewarganegaraan Indonesia (WNI). Dalam sidak tersebut akan didata kembali dengan memastikan data administrasi kependudukannya. Dari pendataan itu, kemudian akan dicocokkan dengan data yang telah ada di masing-masing desa/kelurahan tersebut. “Apabila kedapatan bertempat tinggal, namun tidak terdaftar di wilayah tersebut, maka yang mengajak atau penampung harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Sementara untuk warga negara asing (WNA), kata Suryanegara, tidak menjadi prioritas kali ini. Hal tersebut karena saat masuk ke Indonesia, WNA sudah diwajibkan untuk melengkapi identitas diri serta beberapa dokumen lainnya. Akan tetapi, WNA akan tetap diawasi.
“Kami berharap untuk penyedia penginapan atau hotel yang menampung WNA wajib untuk melaporkan kepada polsek terdekat,” harapnya.
“Sementara itu kami juga banyak menemukan WNA yang mendiami rumah kos. Tentu kami akan memeriksa identitas diri, dan bila tidak ada, kami akan menghubungi pihak imigrasi untuk menindaklanjuti,” kata Suryanegara. *ind
Komentar