Harga Jahe Naik, Petani Tambah Semangat
BANGLI, NusaBali
Harga jahe mengalami kenaikan di bulan April. Harga jahe gajah mencapai Rp 12 ribu per kilogram, jahe merah kisaran Rp 50 ribu - Rp 60 ribu per kilogram.
Sementara harga jahe di bulan Maret di kisaran Rp 5.000 per kilogram. Kenaikan harga jahe membuat para petani tambah semangat. Apalagi bulan depan akan panen jahe.
Salah seorang petani jahe di Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, I Wayan Subamia mengatakan panen jahe pada bulan Juni-Juli nanti. Harga jahe saat ini di kisaran Rp 12 ribu per kilogram. Pada bulan Maret harga jahe kisaran Rp 5.000 per kilogram. Wayan Subamia memperkirakan kenaikan harga jahe karena meningkatnya permintaan. Selain itu tidak ada pasokan dari luar. “Lagi dua bulan jahe siap dipanen. Mudah-mudahan harga masih bertahan di posisi yang bagus,” harapnya, Selasa (6/4).
Wayan Subamia yang juga Bhabinkamtibmas Tiga menyebutkan hasil panen jahe dijual di pasar lokal. Memang ada dikirim ke luar daerah, namun tidaklah banyak. Diakui petani belum bisa memenuhi permintaan dalam jumlah besar. “Jika dikumpulkan seluruh hasil panen petani memang bisa memenuhi pesanan, namun untuk pemenuhan pasar tidak ada,” ujarnya. Dijelaskan, tanaman jahe dapat dipanen setelah 11 bulan pemeliharaan. Saat ini yang mengkhawatirkan serangan fusarium.
Fusarium menyebabkan tamanan jahe layu dan mengering. “Petani dapat melakukan pencegahan dengan penyemprotan pada tanaman yang masih sehat. Tanaman yang sudah layu dibiarkan. Jika dicabut justru menjadi virus bagi yang lain,” jelasnya. Wayan Subamia menyebutkan ada rencana membentuk kelompok petani jahe di Banjar Buungan. Sehingga Banjar Buungan nantinya bisa menjadi sentra penghasil jahe gajah maupun jahe merah. “Kami sudah sempat komunikasi dengan Dinas Pertanian. Sebagian besar warga Buungan mengembangkan tanaman jahe,” jelasnya. *esa
1
Komentar