nusabali

Bencana Longsor 'Kepung' Bangli

  • www.nusabali.com-bencana-longsor-kepung-bangli

Longsor paling parah terjadi di Demulih, Kecamatan Susut. Ruas jalan tertimbun longsor dari tebing setinggi sekitar 7 meter dan lebar 10 meter.

BANGLI, NusaBali

Hujan lebat yang beruntun setiap lepas tengah hari mengakibatkan wilayah Bangli ‘dikepung’ longsor. Salah satunya di Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Minggu (4/12). Lokasinya di saluran irigasi Subak Demulih, sebelah barat Bukit Demulih. Akibat longsor terbut, jalur alternatif Demulih–Banjar Penatahan, Desa Susut, sempat tutup karena ruas jalan dan saluran irigasi tertimbun longsoran dari tebing setinggi 7 meter dan lebar 10 meter.

Dari penuturan warga, longsor terjadi karena hujan lebat yang turun berturut-turut dalam beberapa hari belakangan ini. Hampir setiap sore hujan lebat di sini,” ujar seorang warga, Senin (5/12).

Dikatakannya wilayah Demulih dan sekitarnya memang rawan longsor. Hal itu dikarenakan kondisi geografis Demulih yang berbukit-bukit dengan permukaan tanah yang gembur. Itulah yang menyebabkan tanah labil dan gampang longsor saat hujan mengguyur. “Dulu kan juga  pernah longsor di jalur ini,” imbuh warga tersebut.

Selain menutup akses jalan Demulih–Penatahan, longsor di Demulih sempat menimbun saluran irigasi subak setempat. Hal itu mengakibatkan luapan sehingga jalur sekitar jadi becek.

Sementara pembersihan longsoran dilakukan warga pada Senin (5/12), dibantu Badan  Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, Dinas PU, personel dari Polsek, dan Koramil Susut.

“Akses lalu lintas sudah dibuka,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa.Kerugian material akibat longsor di Demulih sekitar Rp 20 juta. Selain merusak jalan, longsor juga mengakibatkan senderan irigasi yang belum lama dibangun hancur sepanjang sekitar 10 meter.

Dari pantauan longsor akibat hujan lebat dalam beberapa hari belakangan terjadi di sejumlah lokasi di Bangli. Selain di Demulih, Kecamatan Susut, longsor dalam skala kecil juga menyebar secara sporadis. Antara lain di jalur Subak Bunutin, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli. Kemudian di tebing kiri jalur Susut-Sulahan, tembus Kintamani. Sedang di wilayah Kecamatan Tembuku, longsoran-longsoran kecil terjadi di jalur Tembuku–Jehem, hingga Desa Bangbang. Walau longsoran–longsoran kecil, namun tetap menimbulkan waswas warga yang melintas di lokasi. * k17

Komentar