Selangkah Lagi Harik ke Semifinal
Dua kemenangan bagi Komang Harik menjadi bahan evaluasi, untuk lebih menenangkan diri dan berhati-hati. Pasalnya, calon lawan akan semakin berat.
DENPASAR, NusaBali
Satu-satunya pesilat andalan Bali yang bergabung Timnas Indonesia Komang Harik Adiputra lolos ke perempatfinal. Selanjutnya di perempatfinal Harik akan menghadapi pesilat Viernam Vu Vang Hoang. Harik meraih dua kali kemenangan beruntun dan lolos ke perempatfinal. Jika mampu mengaalahkan Vu Vang Hoang, maka Harik maju ke semifinal Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17, di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Kamis (7/12) besok.
Harik turun di nomor laga kelas E 65-70 kg perorangan putra. Pada pembuka ia mengalahkan pesilat Australia David Arief Bachsinar 5-0, Minggu (4/12). Di penyisihan pertama mengalahkan pesilat Jerman, hrend Constantin, juga 5-0, Senin (5/12). Dengan dua kemenangan itu maju ke penyisihan kedua, Selasa (6/12) siang ini. Jika menang, dipastikan Harik melaju ke semifinal.
"Kami ucapkan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas kemenangan dua kali beruntun. Mudah-mudahan nanti bisa menang lagi di penyisihan kedua," ungkap Komang Harik Adiputra, saat ditemui NusaBali usai laga Senin sore.
Menurut Komang Harik, sejak awal dia sangat berkomitmen mengharumkan nama Bali dan Indonesia dikancah dunia. Apalagi dia wakil satu-satunya dari Bali. Ini membuanya Harik sangat termotivasi, karena main di tanah kelahiran sendiri.
“Saya ingin menunjukkan prestasi di nomor laga kelas E perorangan putra untuk bisa ke final nanti. Mudah-mudahan terwujud," beber Komang Harik.
Bagi Harik kemenangan dua kali beruntun dijadikan momen evaluasi. Untuk lebih bisa menenangkan diri dan lebih hati-hati ke depannya. Mengingat rival tentunya akan semakin berat. "Bagi saya setiap lawan selalu berat. Karena ini kelasnya pertarungan pesilat dunia. Setiap lawan selalu memiliki teknik keunggulan tersendiri," tutur Komang Harik.
Ia bertekad all out bisa tampil sampai final. Sebab, jika penyisihan kedua kembali menang nanti bisa main semifinal pada Rabu (7/12) dan final Kamis (8/12). "Astunkara mudah-mudahan sampai babak puncak. Dan, rival lawan masih menunggu di kelas saya," tandas Komang Harik.
Menanggapi soal rival, dia mengaku rival lebih kuat yang babak pendahuluan sampai pergelangan kaki kanan bengkak terkena siku. Lawan di penyisihan pertama (David Arief Bachsinar asal Australia) memiliki jangkauan yang cukup bagus.
"Beruntung saya langsung bisa menekan, hingga menjatuhkan lawan di awal-awal. Hingga selesai pertandingan bisa menjatuhlan lawan sebanyak dua kali. Sehingga menang 5-0 kembali," papar pesilat Bhakti Negara asal Desa Pupuan, Pujungan Tabanan ini. Pesilat kelahiran 14 Oktober 1994 ini berharap nyeri di pergelangan kakinya bisa cepet pulih. Mengingat, ia tidak dapat waktu jeda bertanding. Sebab pesilat yang menang itu terus berlanjut mainnya setiap hari hingga final.
“Di pool kami ada Vietnam, dan Malaysia. Pesilat asal Malaysia dikatakan langganan juara. Itu kami tunggu guna menjadi yang terbaik nantinya," jelas Komang Harik. dek
Harik turun di nomor laga kelas E 65-70 kg perorangan putra. Pada pembuka ia mengalahkan pesilat Australia David Arief Bachsinar 5-0, Minggu (4/12). Di penyisihan pertama mengalahkan pesilat Jerman, hrend Constantin, juga 5-0, Senin (5/12). Dengan dua kemenangan itu maju ke penyisihan kedua, Selasa (6/12) siang ini. Jika menang, dipastikan Harik melaju ke semifinal.
"Kami ucapkan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas kemenangan dua kali beruntun. Mudah-mudahan nanti bisa menang lagi di penyisihan kedua," ungkap Komang Harik Adiputra, saat ditemui NusaBali usai laga Senin sore.
Menurut Komang Harik, sejak awal dia sangat berkomitmen mengharumkan nama Bali dan Indonesia dikancah dunia. Apalagi dia wakil satu-satunya dari Bali. Ini membuanya Harik sangat termotivasi, karena main di tanah kelahiran sendiri.
“Saya ingin menunjukkan prestasi di nomor laga kelas E perorangan putra untuk bisa ke final nanti. Mudah-mudahan terwujud," beber Komang Harik.
Bagi Harik kemenangan dua kali beruntun dijadikan momen evaluasi. Untuk lebih bisa menenangkan diri dan lebih hati-hati ke depannya. Mengingat rival tentunya akan semakin berat. "Bagi saya setiap lawan selalu berat. Karena ini kelasnya pertarungan pesilat dunia. Setiap lawan selalu memiliki teknik keunggulan tersendiri," tutur Komang Harik.
Ia bertekad all out bisa tampil sampai final. Sebab, jika penyisihan kedua kembali menang nanti bisa main semifinal pada Rabu (7/12) dan final Kamis (8/12). "Astunkara mudah-mudahan sampai babak puncak. Dan, rival lawan masih menunggu di kelas saya," tandas Komang Harik.
Menanggapi soal rival, dia mengaku rival lebih kuat yang babak pendahuluan sampai pergelangan kaki kanan bengkak terkena siku. Lawan di penyisihan pertama (David Arief Bachsinar asal Australia) memiliki jangkauan yang cukup bagus.
"Beruntung saya langsung bisa menekan, hingga menjatuhkan lawan di awal-awal. Hingga selesai pertandingan bisa menjatuhlan lawan sebanyak dua kali. Sehingga menang 5-0 kembali," papar pesilat Bhakti Negara asal Desa Pupuan, Pujungan Tabanan ini. Pesilat kelahiran 14 Oktober 1994 ini berharap nyeri di pergelangan kakinya bisa cepet pulih. Mengingat, ia tidak dapat waktu jeda bertanding. Sebab pesilat yang menang itu terus berlanjut mainnya setiap hari hingga final.
“Di pool kami ada Vietnam, dan Malaysia. Pesilat asal Malaysia dikatakan langganan juara. Itu kami tunggu guna menjadi yang terbaik nantinya," jelas Komang Harik. dek
Komentar