Sinergi dengan Pemkab, BPD Bali Sumbang 2.000 Bibit Bambu Petung
NEGARA,NusaBali
Jajaran PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menggelar aksi kepedulian lingkungan dengan menyerahkan bantuan 2.000 bibit bambu petung kepada Pemkab Jembrana, Rabu (7/4).
Sumbangan ini serangkaian peringatan HUT ke-59 BPD Bali. Kegiatan ini sekaligus wujud sinergi Bank BPD Bali dalam mewujudkan misi Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana yang diusung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, khususnya dalam konsep Wana Kerthi. Penyerahan simbolis bibit bambu petung ini, dilaksanakan di utara Bendungan Benel, Banjar Benel, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.
Penyerahan simbolis dilakukan Direktur Utama (Dirut) Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma kepada Bupati Tamba. Setelah acara penyerahan simbolis juga dilakukan penanaman simbolis bibit bambu petung tersebut dari sepanjang sisi hulu sungai kawasan hutan di utara bendungan hingga ke Pura Pagubugan.
Hadir, jajaran Forkopimda Jembrana, sejumlah kepala OPD Pemkab Jembrana, jajaran Bank BPD Bali. Hadir pula, sejumlah sejumlah tokoh antara lain pengusaha I Gusti Ngurah Anom alias Ajik Krisna, youtuber Made Puja Astawa, serta musisi Pop Bali Jun Bintang dan Dewi Pradewi.
Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan penyerahan batuan sekaligus penanaman bibit bambu petung ini, menjadi salah satu rangkaian HUT ke-59 Bank BPD Bali. Dalam hal ini, berkaitan dengan pelestarian alam. “Konsepnya Tri Hita Karana. Salah satunya menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan alam,” ujarnya.
Sudharma menegaskan, kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan yang disinergikan dengan program Pemkab Jembrana. Di mana, Bank BPD Bali sebagai bank daerah, tetap mendukung berbagai program daerah yang bermanfaatkan untuk masyarakat. “Sejalan dengan konsep Wana Kertih. Dan sejalan dengan program-program pemerintah daerah bapak Bupati, menjadikan Jembrana yang hebat,” ucapnya.
Bupati Tamba sangat berterimakasih dengan Bank BPD Bali atas bantuan berupa bibit bambu petung ini. Menurutnya, Bank BPD Bali ini juga membuat sebuah sejarah dalam menjaga eksistensi Jegog yang menjadi salah satu kesenian khas Jembrana. Selama ini, untuk mencari bambu petung sebagai bahan baku Jegog, masyarakat Jembrana harus mencari ke Tabanan dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Namun dengan menanam bambu petung di Jembrana, tentunya akan sangat membantu.
Di samping menjadi bahan baku Jegog, Bupati Tamba mengatakan, penanaman bambu di sisi sungai ini juga berfungsi menjaga daerah aliran sungai (DAS). Kemudian untuk kepentingan yadnya, dan berbagai manfaat lainnya. “Nanti kalau bambu sudah banyak, ada industrinya. Tinggal carikan teknologi, bambunya bisa diolah menjadi balok untuk bahan bangunan. Itu bisa kita olah, kalau kita sudah punya material,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Jembrana ini.
Untuk itu, Bupati Tamba berharap kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga pohon bambu ini. Dia menegaskan, siapa pun yang berniat tidak baik dengan penanaman pohon bambu ini, akan disanksi. Hal itu pun telah disampaikannya kepada Kapolres Jembrana ataupun pihak Polisi Hutan (Polhut), untuk bersama-sama menjaga pohon bambu ini. “Ke depan, kita juga akan tanam bambu di aliran hulu sungai lainnya. Yang 2.000 pohon ini, kita tanam dulu di sini, sebagai percontohan. Jadi kita harap, ini dijaga dengan baik sampai bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam acara penanaman bibit bambu petung tersebut, diisi penyerahan akta notaris pembentukan Yayasan Seni Jegog Jembrana dan sertifikat Jegog sebagai warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Begitu juga diisi penyerahan bantuan senilai Rp 6 juta kepada masing-masing 9 sekaa Jegog yang ditampilkan mengiringi acara kemarin. Kemudian penyerahan bantuan CSR dari Harley Owners Group (HOG) Sarana Bali Chapter kepada 3 warga penerima yang tengah sakit, penebaran 50.000 benih ikan nila di hulu sungai setempat, dan pelepasan 20 ekor burung dara. *ode
1
Komentar