Bencana Puting Beliung Terjang Klungkung, 40 Bangunan Rusak
Petaka Pohon Roboh Hancurkan Dua Palinggih di Pura Ulun Suwi, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang
Angin puting beliung di Kecamatan Klungkung, Kamis malam, terjang tiga kawasan yakni Kelurahan Semarapura Kelod, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, dan Desa Kamasan
SEMARAPURA, NusaBali
Bencana angin puting beliung terjang kawasan Kecamatan Klungkung, Rabu (7/4) malam pukul 19.00 Wita. Meski tidak ada laporan korban jiwa maupun terluka, namun 40 bangunan mengalami kerusakan akibat bencana tersebu, masing-masing 37 unit rumah, 3 merajan (pura keluarga), dan 2 unit toko. Sementara, petaka pohon tumbang hancurkan palinggih di Puru Ulun Suwi, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar.
Ada dua kelurahan dan satu desa di kawasan Kecamatan Klungkung yang diterjang puting beliung malam itu, yakni Kelurahan Semarapura Kelod, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, dan Desa Kamasan. Kerusakan paling parang terjadi di Kelurahan Semarapura Kelod, di mana 25 bangunan dilaporkan rusak. Sementara di Kelurahan Semarapura Kelod Kangin dan Desa Kamasan, masing-masing dengan 12 titik kerusakan dan 3 tirik kerusakan.
Bangunan yang diterjang puting beliung ini sebagian besar mengalami kerusakan di bagian atap. Ada atap bangunan yang diterbangkan angin berputar, ada pula remuk akibat tertimpa pohon roboh. Salah satu bangunan yang rusak akibat puting beliung adalah rumah keluarga Gede Yudi Pradnyana di Kelurahan Semarapura Kelod. Atap kanopi di rumah Gede Yudi terbang sejauh 20 meter terbawa angin kencang.
"Awalnya, saya mendengar suara gemuruh, kemudian saya langsung mengecek keluar rumah. Tiba-tiba, muncul angin sangat kencang. Saya lihat sendiri kerangka kanopi saya yang terbuat dari baja ringan langsung terbang," kata Gede Yudi saat ditemui di sela memperbaiki rumahnya yang rusak, Kamis (8/4).
Beruntung, atap kanopi rumah Gede Yudi yang terbang itu tidak mencelakai orang. Gede Yudi sendiri cukup panik melihat kejadian itu. Dia meminta anak dan istrinya untuk tetap berada di dalam rumah. Setelah terjangan puting beliung, aliran listrik di rumah Gede Yudi dan sekitarnya sempat padam.
Bencana puting beliung yang menerjang tiga kawasan di Kecamatan Klungkung ini mendapat atensi dari Bupati Nyoman Suwirta. Beberapa saat setelah terjangan puting beliang malam itu, Bupati Suwirta langsung terjun ke sejumlah lokasi. "Saya sudah tugaskan BPBD Klungkung tindaklanjuti melakukan pendataan dan menghitung kerugian akibat puting beliung," jelas Bupati Suwirta.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan bencana puting beliung malam itu terjadi tiba-tiba sekitar pukul 19.00 Wita. Saat itu, angin berputar-putar di wilayah Kelurahan Semarapura Kelod, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, dan Desa Kamasan.
"Kita sudah melakukan pendataan, di mana ada 40 bangunan yang mengalami kerusakan akibat puting beliung. Rata-rata kerusakan ringan,” ungkap Widiada di Semarapura, Kamis kemarin.
Selain merusak atap bangunan termasuk palinggih, kata Widiada, angin berputar juga menyebabkan sejumlah pohon roboh. “Dari hasil pendataan, 2 unit truk yang parkir di dekat Terminal Pasar Galiran (Ke-lurahan Semarapura Kelod) juga rusak tertimpa pohon tumbang,” ppar Widiada.
Sementara itu, dua bangunan suci (palinggih) di Pura Ulun Suwi, Banjar Perean, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar rusak akibat tertimpa pohon beringin tumbang yang diperkirakan terjadi Kamis dinihari pukul 03.00 Wita. Dua palinggih yang rusak itu, masing-masing Palinggih Pengayat ke Segara dan Palinggih Panglurah atau Taksu. Pohon beringi setinggi 25 meter dengan diameter sekitar 2 meter tersebut tumbang ke arah timur laut, hingga merusak kedua palinggih tadi.
Menurut Kelian Banjar Perean, I Made Widana, saat kejadian dinihari kemarin, suasana di Pura Ulun Suwi sedang sepi, sehingga tidak ada korban jiwa maupun terluka. “Namun, akibat kerusakan dua palinggih yang tertimpa pohon roboh, kerugian material sekitar Rp 30 juta,” ujar Widana saat dikonfirmasi, Kamis siang.
Krama pangempon Pura Ulun Suwi sendiri sudah melaksanakan upacara matiour piuning pasca pohon tumbang menimpa dua palinggih, Kamis kemarin. Sementara pohon yang tumbang belum dievakuasi. Kabid Kedaruratan BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta, menyatakan evakuasi baru akan dilakukan Jumat (9/4) ini. "Sesuai permintaan Kelian Banjar Perean, pohon tumbang ini agar ditangani besok pagi (hari ini). Pasalnya, hari ini (kemarin) ada prosesi upacara matur piuning di Pura Ulun Suwi," jelas Dibya Presasta. *wan,nvi
Ada dua kelurahan dan satu desa di kawasan Kecamatan Klungkung yang diterjang puting beliung malam itu, yakni Kelurahan Semarapura Kelod, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, dan Desa Kamasan. Kerusakan paling parang terjadi di Kelurahan Semarapura Kelod, di mana 25 bangunan dilaporkan rusak. Sementara di Kelurahan Semarapura Kelod Kangin dan Desa Kamasan, masing-masing dengan 12 titik kerusakan dan 3 tirik kerusakan.
Bangunan yang diterjang puting beliung ini sebagian besar mengalami kerusakan di bagian atap. Ada atap bangunan yang diterbangkan angin berputar, ada pula remuk akibat tertimpa pohon roboh. Salah satu bangunan yang rusak akibat puting beliung adalah rumah keluarga Gede Yudi Pradnyana di Kelurahan Semarapura Kelod. Atap kanopi di rumah Gede Yudi terbang sejauh 20 meter terbawa angin kencang.
"Awalnya, saya mendengar suara gemuruh, kemudian saya langsung mengecek keluar rumah. Tiba-tiba, muncul angin sangat kencang. Saya lihat sendiri kerangka kanopi saya yang terbuat dari baja ringan langsung terbang," kata Gede Yudi saat ditemui di sela memperbaiki rumahnya yang rusak, Kamis (8/4).
Beruntung, atap kanopi rumah Gede Yudi yang terbang itu tidak mencelakai orang. Gede Yudi sendiri cukup panik melihat kejadian itu. Dia meminta anak dan istrinya untuk tetap berada di dalam rumah. Setelah terjangan puting beliung, aliran listrik di rumah Gede Yudi dan sekitarnya sempat padam.
Bencana puting beliung yang menerjang tiga kawasan di Kecamatan Klungkung ini mendapat atensi dari Bupati Nyoman Suwirta. Beberapa saat setelah terjangan puting beliang malam itu, Bupati Suwirta langsung terjun ke sejumlah lokasi. "Saya sudah tugaskan BPBD Klungkung tindaklanjuti melakukan pendataan dan menghitung kerugian akibat puting beliung," jelas Bupati Suwirta.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan bencana puting beliung malam itu terjadi tiba-tiba sekitar pukul 19.00 Wita. Saat itu, angin berputar-putar di wilayah Kelurahan Semarapura Kelod, Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, dan Desa Kamasan.
"Kita sudah melakukan pendataan, di mana ada 40 bangunan yang mengalami kerusakan akibat puting beliung. Rata-rata kerusakan ringan,” ungkap Widiada di Semarapura, Kamis kemarin.
Selain merusak atap bangunan termasuk palinggih, kata Widiada, angin berputar juga menyebabkan sejumlah pohon roboh. “Dari hasil pendataan, 2 unit truk yang parkir di dekat Terminal Pasar Galiran (Ke-lurahan Semarapura Kelod) juga rusak tertimpa pohon tumbang,” ppar Widiada.
Sementara itu, dua bangunan suci (palinggih) di Pura Ulun Suwi, Banjar Perean, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar rusak akibat tertimpa pohon beringin tumbang yang diperkirakan terjadi Kamis dinihari pukul 03.00 Wita. Dua palinggih yang rusak itu, masing-masing Palinggih Pengayat ke Segara dan Palinggih Panglurah atau Taksu. Pohon beringi setinggi 25 meter dengan diameter sekitar 2 meter tersebut tumbang ke arah timur laut, hingga merusak kedua palinggih tadi.
Menurut Kelian Banjar Perean, I Made Widana, saat kejadian dinihari kemarin, suasana di Pura Ulun Suwi sedang sepi, sehingga tidak ada korban jiwa maupun terluka. “Namun, akibat kerusakan dua palinggih yang tertimpa pohon roboh, kerugian material sekitar Rp 30 juta,” ujar Widana saat dikonfirmasi, Kamis siang.
Krama pangempon Pura Ulun Suwi sendiri sudah melaksanakan upacara matiour piuning pasca pohon tumbang menimpa dua palinggih, Kamis kemarin. Sementara pohon yang tumbang belum dievakuasi. Kabid Kedaruratan BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta, menyatakan evakuasi baru akan dilakukan Jumat (9/4) ini. "Sesuai permintaan Kelian Banjar Perean, pohon tumbang ini agar ditangani besok pagi (hari ini). Pasalnya, hari ini (kemarin) ada prosesi upacara matur piuning di Pura Ulun Suwi," jelas Dibya Presasta. *wan,nvi
Komentar