Villa Maha Ungasan Disegel Satpol PP
Villa Maha Ungasan yang memiliki 10 unit bangunan belum mengantongi IMB dan izin operasional. Saat dilakukan penyegelan, satu unit bangunan masih disewa.
MANGUPURA, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung melakukan penyegelan terhadap Villa Maha Ungasan yang terletak di Jalan Raya Melati, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, pada Senin (5/12) sekitar pukul 10.00 Wita.
Penutupan paksa hotel tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung No 2284/03/HK/2016 tentang Penyegelan Kegiatan Operasional Villa Maha Ungasan. Kasat Pol PP Kabupaten Badung I Ketut Merta SH, menjelaskan Villa Maha Ungasan terdiri dari 10 unit bangunan vila. Pada saat dilakukan penyegelan masih ada satu unit bangunan yang sedang disewa.
Ketut Merta menjelaskan, penyegelan itu dilakukan karena Villa Maha Ungasan tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin operasional yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung. “Kami mengambil langkah penyegelan sudah mempunyai dasar dan sudah sesuai dengan prosedur. Bangunan vila itu tak memiliki izin baik IMB maupun izin operasional,” tutur Ketut Merta.
Sebelum dilakukan penyegelan terhadap vila tersebut, Kasatpol PP Kabupaten Badung membacakan keputusan terkait tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Badung. Seusai membacakan keputusan dilakukan penandatanganan oleh pihak manajemen vila yang diwakili oleh Gede Kesa selaku Operasional Manajer Villa Maha Ungasan, dan selanjut dilakukan penyegelan.
Demi kelancaran kegiatan penyegelan Satpol PP Kabupaten Badung mengerahkan satu peleton anggota yang dipimpin Ketut Merta selaku Kasatpol PP, anggota Polsek Kuta Selatan sebanyak 12 orang, Satpol PP Kecamatan Kuta Selatan sebanyak satu peleton, yang dipimpin oleh Kabidpol PP Dewa Oka, Babinsa Ungasan, pecalang Desa Ungasan, dan Kepala Desa Ungasan I Made Kari.
Selama dilakukan tindakan penyegelan, pihak vila tak melakukan perlawanan dalam bentuk apapun selain bersedia mengikuti aturan yang ada. “Mereka tak melakukan perlawanan, karena memang meraka salah,” kata Ketut Merta.
Ketut Merta menegaskan sejak dilakukan penyegelan/penutupan operasional Villa Maha Ungasan maka pihak manajemen vila tersebut tidak diperkenaan lagi melakukan aktivitas atau operasional sebagaimana mestinya. “Segala bentuk kerugian yang ditimbulkan oleh pelaksanaan penyegelan/penutupan operasional Villa Maha Ungasan ini baik bagi pihak pengelola/penanggungjawab dan atau bagi pihak lain, tidak menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Badung,” tandas Ketut Merta. * cr64
Penutupan paksa hotel tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Badung No 2284/03/HK/2016 tentang Penyegelan Kegiatan Operasional Villa Maha Ungasan. Kasat Pol PP Kabupaten Badung I Ketut Merta SH, menjelaskan Villa Maha Ungasan terdiri dari 10 unit bangunan vila. Pada saat dilakukan penyegelan masih ada satu unit bangunan yang sedang disewa.
Ketut Merta menjelaskan, penyegelan itu dilakukan karena Villa Maha Ungasan tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin operasional yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung. “Kami mengambil langkah penyegelan sudah mempunyai dasar dan sudah sesuai dengan prosedur. Bangunan vila itu tak memiliki izin baik IMB maupun izin operasional,” tutur Ketut Merta.
Sebelum dilakukan penyegelan terhadap vila tersebut, Kasatpol PP Kabupaten Badung membacakan keputusan terkait tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Badung. Seusai membacakan keputusan dilakukan penandatanganan oleh pihak manajemen vila yang diwakili oleh Gede Kesa selaku Operasional Manajer Villa Maha Ungasan, dan selanjut dilakukan penyegelan.
Demi kelancaran kegiatan penyegelan Satpol PP Kabupaten Badung mengerahkan satu peleton anggota yang dipimpin Ketut Merta selaku Kasatpol PP, anggota Polsek Kuta Selatan sebanyak 12 orang, Satpol PP Kecamatan Kuta Selatan sebanyak satu peleton, yang dipimpin oleh Kabidpol PP Dewa Oka, Babinsa Ungasan, pecalang Desa Ungasan, dan Kepala Desa Ungasan I Made Kari.
Selama dilakukan tindakan penyegelan, pihak vila tak melakukan perlawanan dalam bentuk apapun selain bersedia mengikuti aturan yang ada. “Mereka tak melakukan perlawanan, karena memang meraka salah,” kata Ketut Merta.
Ketut Merta menegaskan sejak dilakukan penyegelan/penutupan operasional Villa Maha Ungasan maka pihak manajemen vila tersebut tidak diperkenaan lagi melakukan aktivitas atau operasional sebagaimana mestinya. “Segala bentuk kerugian yang ditimbulkan oleh pelaksanaan penyegelan/penutupan operasional Villa Maha Ungasan ini baik bagi pihak pengelola/penanggungjawab dan atau bagi pihak lain, tidak menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Badung,” tandas Ketut Merta. * cr64
Komentar