Disperindag Tunda Tera Ulang Timbangan
Pandemi, Gianyar Krisis Anggaran Kegiatan
Selain tidak ada anggaran untuk melaksanakan kegiatan, juga karena alat reparasi timbangan pedagang tidak memadai.
GIANYAR, NusaBali
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar tidak menggelar tera ulang metrologi kepada pedagang di Gianyar. Karena dinas ini terbentur dana dan keterbatasan alat reparasi timbangan atau dacin milik pedagang.
Kepala UPT Metrologi, Disperindag Gianyar Ketut Nuraga, Kamis (8/4) kemarin, menjelaskan untuk tahun 2020 lalu, tera ulang batal dilaksanakan karena ada pandemi Covid- 19. "Biasanya bulan April kami sudah melakukan tera ulang kepada seluruh pedagang yang memiliki timbangan, namun waktu itu karena Covid-19, kegiatan tidak dilaksanakan," jelas Ketur Nuraga.
Hal senada juga terjadi tahun 2021 ini, tera ulang batal dilaksanakan. Selain tidak ada anggaran untuk melaksanakan kegiatan, juga karena alat reparasi timbangan pedagang tidak memadai. "Tera ulang bisa, namun mesti tak ada alat reparasi, sedangkan alat reparasi kita tidak bisa pengadaan," jelasnya.
Sedangkan tera ulang kepada SPBU di Gianyar, dari 28 SPBU yang ada, sudah 11 SPBU yang sudah dilakukan tera ulang. "Dari uji ukur volume yang sudah ditera, semua SPBU sudah tertib ukur, artinya volume yang diberikan kepada masyarakat sesuai ketentuan," jelas Nuraga. Dikatakannya, sampai saat ini belum ditemukan SPBU yang nakal mempermainkan volume bahan bakar yang dibeli masyarakat.
Sedangkan untuk tera ulang timbangan kepada pedagang, terdapat 7.000 lebih pedagang yang menggunakan alat timbangan. Sebelumnya, alat timbangan sudah pernah ditera, namun tidak ditemukan pelanggaran atau pencurian berat timbangan. "Kalau kekurangan berat, konsumen yang rugi, sedangkan kalau kelebihan pedagang yang rugi. Walau tidak ada tera ulang, kami imbau agar tidak melakukan kecurangan dengan mempermainkan timbangan," harapnya. *nvi
Kepala UPT Metrologi, Disperindag Gianyar Ketut Nuraga, Kamis (8/4) kemarin, menjelaskan untuk tahun 2020 lalu, tera ulang batal dilaksanakan karena ada pandemi Covid- 19. "Biasanya bulan April kami sudah melakukan tera ulang kepada seluruh pedagang yang memiliki timbangan, namun waktu itu karena Covid-19, kegiatan tidak dilaksanakan," jelas Ketur Nuraga.
Hal senada juga terjadi tahun 2021 ini, tera ulang batal dilaksanakan. Selain tidak ada anggaran untuk melaksanakan kegiatan, juga karena alat reparasi timbangan pedagang tidak memadai. "Tera ulang bisa, namun mesti tak ada alat reparasi, sedangkan alat reparasi kita tidak bisa pengadaan," jelasnya.
Sedangkan tera ulang kepada SPBU di Gianyar, dari 28 SPBU yang ada, sudah 11 SPBU yang sudah dilakukan tera ulang. "Dari uji ukur volume yang sudah ditera, semua SPBU sudah tertib ukur, artinya volume yang diberikan kepada masyarakat sesuai ketentuan," jelas Nuraga. Dikatakannya, sampai saat ini belum ditemukan SPBU yang nakal mempermainkan volume bahan bakar yang dibeli masyarakat.
Sedangkan untuk tera ulang timbangan kepada pedagang, terdapat 7.000 lebih pedagang yang menggunakan alat timbangan. Sebelumnya, alat timbangan sudah pernah ditera, namun tidak ditemukan pelanggaran atau pencurian berat timbangan. "Kalau kekurangan berat, konsumen yang rugi, sedangkan kalau kelebihan pedagang yang rugi. Walau tidak ada tera ulang, kami imbau agar tidak melakukan kecurangan dengan mempermainkan timbangan," harapnya. *nvi
1
Komentar