Bupati Sanjaya Genjot Bangun Desa Berbasis Data
TABANAN, NusaBali
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya tengah menggenjot pembangunan desa berbasis data digital atau desa presisi.
Saat ini dari 133 desa di Tabanan, baru 20 desa yang merambah dunia digital untuk melayani masyarakat dengan konsep membangun Tabanan dari desa. Hal tersebut disampaikan saat Bupati Sanjaya ngantor di Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, untuk serap aspirasi aparat desa, Kamis (8/4). Jelasnya, desa presisi penting dilakukan supaya bisa dengan mudah melaksanakan pembangunan secara tepat. Bupati Sanjaya berkomitmen program desa yang inovatif akan dikawinkan dengan program Kabupaten Tabanan.
Dalam kesempatan itu diluncurkan program desa digital di Desa Delod Peken. Program desa digital ini bisa melayani 20 adiminsitrasi layanan secara online. Dengan program ini, masyarakat bisa mengurus surat dari rumah. Selain itu, segala data tentang desa baik jumlah penduduk, profesi masyarakat, dan lain-lain bisa diakses melalui online.
Bupati Sanjaya mengatakan penting sekali mewujudkan desa presisi di Tabanan. Karena dengan mengetahui jumlah penduduk, batas wilayah, serta data keseluruhan desa itu maka dengan mudah dapat menentukan arah pembangunan yang tepat. Dia mengakui, ternyata program desa yang dibuat sudah keren-keren. ‘’Contohnya di Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, punya program warga menikah langsung dapat akta perkawinan. Kemudian di Desa Delod Peken ini segala urusan administrasi bisa dilayani dari rumah serta pelayanan bisa lebih singkat," tegasnya.
Menurutnya, dari 133 desa di Tabanan untuk mewujudkan desa presisi utamanya berbasis digital, perlu ada pendataan desa yang belum terjangkau koneksi wifi. Khusus desa yang blank spot, Bupati akan mengajak pihak swasta ke Tabanan agar desa tersebut terlayani wifi. "Kami segera akan melakukan pendataan utamanya desa yang belum ada wifi. Kami sudah godok dengan Sekda dan jajaran lain. Saya rasa ini bisa diatasi dan tidak perlu khawatir membangun meskipun dengan PAD kecil," katanya.
Kata Sanjaya, program inovatif di desa akan dikawinkan dengan program Kabupaten Tabanan. Apalagi di Tabanan sudah mulai ada desa yang konsentrasi mengelola sampah seperti di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri dan Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, satu sumber. Sehingga kalau urusan sampah sudah selesai di desa, TPA Mandung bisa tidak ada. "Tidak usah makanya buat program semua, desa bikin, kecamatan bikin. Jadi ketika ada program desa yang bagus kita kawinkan nanti programnya dan pasti kita dukung dan mendorong," tandas bupati asal Desa Daun Peken, Kecamatan Tabanan ini.
Dia menambahkan dengan semua desa sudah berbasis digital dan memberikan pelayanan dengan baik, maka lima tahun ke depan akan kelihatan pembangunan tersebut. "Program berbasis digital ini juga akan membantu memasarkan produk di desa lewat BUMDES yang dimiliki," tandas Ketua DPC PDIP Tabanan ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tabanan Roemi Liestyowati mengatakan dari 133 desa di Tabanan, baru 20 desa yang terapkan data berbasis digital. "Desa yang belum terapkan basis data digital, akan kami dorong seusai dengan visi misi pimpinan untuk wujudkan desa yang presisi," katanya.
Menurutnya, desa yang belum maksimal menjalanlan program desa digital ini karena belum mahirnya sumber daya manusia serta akses internet belum maksimal. "Jadi sekarang masih tahap belajar mereka, kami juga sudah arahkan pendamping desa terus memonitor," tegas mantan Kepala Dinas Kehutanan Tabanan ini.
Namun seiring berjalannya waktu, jelas Roemi, kini sudah ada lagi desa yang menambah untuk membuat program desa berbasis digital yakni Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg. "Pilot project desa pertama yang terapkan berbasis digital adalah Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Kami harapkan desa yang lain juga bisa menyusul karena anggarannya tidak sampai memerlukan dana miliaran hanya belasan juta rupiah," tandas Roemi. *des
1
Komentar