Tersengat Listrik, Pekerja Nyaris Tewas di Atas Baliho
Korban Harjo Winoto alias Erwin tersengat listrik tegangan tinggi 20.000 volt saat perbaiki baliho toko ‘Bhatari Collection’ di Semarapura
Korbannya Nyangkut, Evakuasi Berlangsung 1 Jam
SEMARAPURA, NusaBali
Seorang pekerja jasa perbaikan papan nama, Harjo Winoto alias Erwin, 30, nyaris tewas akibat tersengat listrik tegangan tinggi 20.000 volt, saat memperbaiki baliho di Jalan Kecubung Nomor 42 Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, Senin (5/12) sore. Upaya evakuasi korban yang tersangkut di atas baliho, berlangsung dramatis dalam waktu 1 jam.
Musibah tersengat listrik tegangan tinggi yang nyaris merenggut nyawa korban Erwin, pe-kerja jasa perbaikan papan nama asal Pasuruan, Jawa Timur, terjadi Senin sore sekitar pukul 15.00 Wita. Setelah berjuang selama 1 jam, petugas gabungan baru berhasil mengevakuasi korban pukul 16.00 Wita, menggunakan mobil tangga.
Saat berhasil diturunkan dari atas baliho setinggi 7 meter lebih, korban Erwin dalam kondisi luka bakar sekitar 50 persen di sekujur tubuhnya. Tubuh korban melepuh, sementara di bawah baliho terdapat ceceran darah segar. Korban berusia 30 tahun yang sekarat ini pun langsung dinaikkan ke dalam mobil ambulans untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Klungkung, guna mendapatkan perawatan intensif.
Informasi di lapangan, korban Erwin yang tinggal di Jalan Raya Pemogan Nomor 96 Den-pasar Selatan awalnya menerima panggilan untuk memperbaiki lampu baliho yang padam. Baliho papan nama toko ‘Bhatari Collection’, yang menjual aksesoris sepatu, tas, dan lainya ini berdiri di Jalan Kecubung Nomor 42 Kelurahan Semarapura Kelod.
Sore itu, korban bekerja seorang diri memperbaiki lampu baliho. Setelah beberapa menit melakukan perbaikan, sekitar pukul 15.00 Wita tiba-tiba terdengar suara jeritan yang diiringi benda jatuh dari atas baliho ukuran besar terebut. Adalah seorang karyawati toko ‘Bhatari Collection’, Ni Nengah Sukrawati, yang pertama mendengar suara jeritan dari atas baliho.
“Bagitu mendengar suara jeritan diiringan benda jatuh, saya langsung ke luar toko. Saat itu, saya mendegar suara mengerang kesakitan,” ungkap saksi Nengah Sukrawati di lokasi TKP musibah, Senin sore.
Setelah dicek, ternyata sumber suara mengerang kesakitan itu berasal dari korban Erwin, yang tersengat aliran listrik tegangan tinggi di atas baliho. Saksi Sukrawati pun spontan naik motor ke RSUD Klungkung untuk memanggil mobil ambulans. Kemudian, petugas medis dari RSUD Klungkung datang dengan mobil ambulans ke lokasi TKP.
Hanya saja, karena tubuh korban Erwin masih tersangkut di sela-sela papan baliho setinggi 7 meter, tim medis tidak bisa melakukan evakuasi. Kemudian, warga sekitar berinisiatif menghubungi petugas BPBD Klungkung dan pihak kepolisian. Tak lama berselang, petugas dari berbagai satuan terjun ke lokasi TKP, di mana warga sudah ramai berkerumun menyaksikan korban yang tersangkut di atas baliho.
Karena tidak memungkinkan untuk menurunkan korban dari atas baliho secara manual, maka petugas terpaksa mengerahkan sebuah ‘mobil tangga’ milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Klungkung untuk mengevakuasi korban. Upaya penyelamatan yang menjadi tontonan ratusan warga ini berlangsung dramatis dan memakan waktu cukup lama sekitar 1 jam.
Akhirnya, sore sekitar pukul 16.00 Wita, korban Erwin berhasil diturunkan dari atas baliho an langsung dinaikkan ke dalam mobil ambulans untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Klungkung. Pantauan NusaBali, saat sudah berada di RSUD Klungkung, korban terus mengigau dan meronta. Untuk memberikan pengotaban, korban bahkan harus dipegangi sejumlah petugas medis dan polisi.
“Korban tersengat listrik ini akan dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar, karena mengalami luka bakar yang cukup serius hingga lebih dari 50 persen,” ujar dokter yang menanganinya di RSUD Klungkung, dr Nyoman Kusuma.
Sementara itu, Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi menyatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait musibah tersengat listrik tegangan tinggi yang nyaris merenggut nyawa korban Erwin. Termasuk yang diperiksa adalah saksi penjaga toko, Nengah Sukrawati. “Kita masih menyelidiki kasus ini, termasuk menelusuri apakah faktor keselamatan dalam bekerja sudah dipenuhi atau ini meruapakan kelalaian dari korban yang tidak memperhatikan listrik bertegangan tinggi di atasnya?” jelas Kapolres Arendra Wahyudi.
Ditemui NusaBali di lokasi TKP, Senin sore, Manajer PLN Rayon Klungkung, I Wayan Eka Susana, mengatakan kabel listrik yang melintang di atas papan baliho tersebut memang betegangan tinggi 20.000 volt. Menurut Eka Susana, kemungkinan korban Erwin tanpa sengaja menyentuh kabel listrik dengan peralatan yang digunakan saat naik ke atas baliho.
“Pada bagian kabel itu ada bekas sobekan akibat tersentuh sesuatu,” ujar Eka Susana sambil menujuk ke arah kabel tersebut. Eka Susana mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan korban Erwin tidak menyampaikan kepada PLN bahwa pekerja bersangkutan hendak melakukan perbaikan baliho di area kabel listrik bertegangan tinggi. Jika ada laporan terlebih dulu, bisa diantisipasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau ini memang berbahaya, kita bisa padamkan sementara arus listriknya di areal perbaikan baliho,” katanya.
Eka Susana pun mengimbau kepada masyakat agar mereka hati-hati dan selalu ber-koordinasi dengan PLN, ketika hendak melakukan aktivitas di seputaran kabel listrik milik PLN. Apalagi, sekarang musim hujan, sehingga sangat berisiko jika melakukan aktivitas di areal kabel PLN. * wa
1
Komentar