Niat Cari Kerja di Legian, Pemuda Dikeroyok Massa
MANGUPURA, NusaBali
Seorang pemuda bernama Maidi, 30, diamuk massa saat bertandang ke sebuah bangunan yang ada di Jalan Campuhan II, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada Kamis (8/4) malam.
Pasalnya, gerak-gerik pemuda asal Madura, Jawa Timur itu mencurigakan dan dia tidur-tiduran di lokasi proyek. Walhasil, warga yang melihatnya menduga dia berniat mencuri, sehingga melakukan pengeroyokan terhadap Maidi.
Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara menerangkan aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh masyarakat dan buruh bangunan itu terjadi secara spontan karena melihat perilaku mencurigakan dari korban Maidi. Saat itu korban datang ke lokasi pada Kamis malam sekitar pukul 23.30 Wita dan masuk ke area bangunan setengah jadi di Jalan Campuhan II.
“Selain masuk di dalam bangunan itu, korban juga sempat tidur-tiduran di lokasi. Makanya warga mengira dia itu mau maling. Ya, akhirnya terjadi tindakan spontan penganiayaan terhadap korban,” kata Puspa Negara, Jumat (9/4) sore.
Mendengar kabar adanya aksi main hakim oleh warga sekitar dan buruh tersebut, Puspa Negara langsung datang ke lokasi kejadian. Kemudian, mengamankan pemuda itu untuk dilakukan interogasi. Dari keterangan pemuda itu, bahwa dirinya tidak memiliki niat melakukan aksi pencurian. Dari penuturannya, dirinya hanya ingin mencari pekerjaan, sehingga menunggu orang yang datang ke proyek tersebut.
“Karena ada ribut-ribut, kami langsung bergerak cepat dan mencari tahu kebenaran. Selain itu, kami juga menghubungi petugas kepolisian untuk menjaga situasi. Nah, setelah diketahui titik terang persoalannya, kami langsung melakukan penanganan kepada pemuda yang bersangkutan,” ungkap Puspa Negara.
Kondisi pemuda itu mengalami luka pada bagian kepala belakang, sehingga pihaknya bersama kepolisian mengevakuasi ke klinik terdekat. Puspa Negara juga mengakui, meski sempat dikeroyok massa, kondisi korban tetap sehat dan hanya mengalami luka di kepala saja. “Persoalannya sudah selesai, dan sudah dilakukan penanganan. Bahkan, petugas kepolisian juga sudah mendalami keterangan dan tidak terbukti melakukan aksi pencurian,” ucap Puspa Negara. *dar
Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara menerangkan aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh masyarakat dan buruh bangunan itu terjadi secara spontan karena melihat perilaku mencurigakan dari korban Maidi. Saat itu korban datang ke lokasi pada Kamis malam sekitar pukul 23.30 Wita dan masuk ke area bangunan setengah jadi di Jalan Campuhan II.
“Selain masuk di dalam bangunan itu, korban juga sempat tidur-tiduran di lokasi. Makanya warga mengira dia itu mau maling. Ya, akhirnya terjadi tindakan spontan penganiayaan terhadap korban,” kata Puspa Negara, Jumat (9/4) sore.
Mendengar kabar adanya aksi main hakim oleh warga sekitar dan buruh tersebut, Puspa Negara langsung datang ke lokasi kejadian. Kemudian, mengamankan pemuda itu untuk dilakukan interogasi. Dari keterangan pemuda itu, bahwa dirinya tidak memiliki niat melakukan aksi pencurian. Dari penuturannya, dirinya hanya ingin mencari pekerjaan, sehingga menunggu orang yang datang ke proyek tersebut.
“Karena ada ribut-ribut, kami langsung bergerak cepat dan mencari tahu kebenaran. Selain itu, kami juga menghubungi petugas kepolisian untuk menjaga situasi. Nah, setelah diketahui titik terang persoalannya, kami langsung melakukan penanganan kepada pemuda yang bersangkutan,” ungkap Puspa Negara.
Kondisi pemuda itu mengalami luka pada bagian kepala belakang, sehingga pihaknya bersama kepolisian mengevakuasi ke klinik terdekat. Puspa Negara juga mengakui, meski sempat dikeroyok massa, kondisi korban tetap sehat dan hanya mengalami luka di kepala saja. “Persoalannya sudah selesai, dan sudah dilakukan penanganan. Bahkan, petugas kepolisian juga sudah mendalami keterangan dan tidak terbukti melakukan aksi pencurian,” ucap Puspa Negara. *dar
1
Komentar