Diprediksi Akan Ada Kendala di 3 Kecamatan
PPDB SMP Negeri di Kabupaten Badung
Tiga kecamatan yang diperkirakan mengalami permasalahan PPDB SMP yakni Kecamatan Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung terus mematangkan persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022. Permasalahan yang sering dihadapi di Badung adalah meski jumlah rombongan belajar (rombel) melebihi, namun sebaran sekolah SMP negeri di Gumi Keris tidak merata. Sehingga ini bisa mengakibatkan ada ratusan lulusan SD yang tidak bisa tertampung di SMP negeri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung Made Mandi, menyatakan ada tiga kecamatan yang diperkirakan mengalami permasalahan PPDB yakni Kecamatan Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan. Sedangkan untuk Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi diperkirakan tidak terjadi masalah, karena jumlah lulusan dan rombel yang tersedia memadai.
“Kalau mau bicara sekolah negeri, mulai dari Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan memang kelebihan siswa. Sehingga kemungkinan ada yang tidak bisa ditampung di negeri. Kalau di Petang daya tampungnya melebihi, bahkan kurang murid. Sedangkan di Abiansemal dan Mengwi, astungkara oke,” kata Mandi, Jumat (9/4).
Adanya kemungkinan calon peserta didik yang tidak bisa ditampung, menurut Mandi, bisa menimbulkan protes dari orangtua calon peserta didik. Mandi mengaku telah melakukan komunikasi dengan perangkat desa setempat terkait masalah tersebut. “Komplain bisa saja terjadi, sehingga kami komunikasikan ke teman-teman perangkat desa. Karena kemungkinan tidak tertampung akibat tidak meratanya tempat (sekolah),” jelas Mandi.
Pihaknya berharap masyarakat dapat memahami kondisi sebaran sekolah yang tidak merata. Sehingga bila calon peserta didik tidak terakomodir di sekolah negeri, para orangtua bisa mendaftarkan anaknya di sekolah swasta. “Harapan kami anak-anak yang tidak tertampung di negeri dapat ke sekolah swasta. Toh kurikulumnya sama, tenaga pendidiknya juga sama kualifikasinya,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi SMP Disdikpora Badung Wayan Wirawan seizin Plt Kadisdikpora Kabupaten Badung I Made Mandi, menjelaskan daya tampung SMP negeri di Badung sesungguhnya sudah mencukupi, bahkan lebih. Berdasarkan data, terdapat 28 SMP negeri di Badung dengan jumlah 229 rombel yang memiliki daya tampung sebanyak 7.298 kursi. Selain sekolah negeri, ada juga sekolah swasta di Badung sebanyak 36 sekolah dengan 100 rombel dan daya tampung 2.916 kursi.
“Daya tampung sebenarnya sudah cukup. Kalau data perkiraan sementara, jumlah lulusan SD yang bersekolah atau tamat di Badung sekitar 6.270 orang. Tapi itu belum bisa dikatakan valid, karena bisa saja ada anak ber-KK (kartu keluarga) Badung tapi sekolahnya di luar Badung. Kemudian ingin lanjut sekolah SMP di Badung lewat jalur zonasi dengan menggunakan KK-nya,” kata Wirawan.
Dikatakan, untuk jalur zonasi PPDB SMP dialokasikan sebanyak 75 persen. Sedangkan jalur prestasi sebanyak 5 persen, jalur perpindahan tugas orangtua 5 persen, dan afirmasi sebanyak 15 persen. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, jika nantinya kuota jalur prestasi, perpindahan tugas orangtua, dan afirmasi tidak penuh, maka kuota yang tersisa akan dialihkan ke zonasi.
“Tahun lalu juga dipersentasekan sebanyak 75 persen untuk jalur zonasi. Tapi dalam pelaksanaanya malah dengan sistem zonasinya mencapai 92 persen. Karena jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan tidak terlalu banyak,” imbuhnya.
Guna memetakan zonasi sekolah, kata Wirawan, Disdikpora Badung sudah bersurat dan berkoordinasi dengan Disdukcapil Badung untuk mengetahui calon peserta didik yang ber-KK Badung. Dengan mendapatkan data calon peserta berdasarkan dari KK masing-masing, maka akan diketahui yang bersangkutan berasal dari banjar mana.
“Kami hitung secara detail calon peserta didik ber-KK Badung. Sehingga akan kami dapatkan jumlah siswa dari masing-masing banjar sebagai pendukung dari sekolah yang kami petakan. Dari sini akan bisa tahu sekolah mana yang nanti akan kelebihan calon peserta didik,” jelas Wirawan.
Pendaftaran PPDB akan dilakukan secara daring dengan sistem yang akan dibantu oleh Diskominfo Badung sebagai command center. Pihaknya memastikan, tidak ada server jebol atau sulit diakses saat pendaftaran berlangsung.
“Sistem dibuatkan oleh Diskominfo. Sekarang sudah dalam tahap penyelesaian, tinggal tahap uji coba. Mungkin akhir April kami akan melakukan sosialisasi pelaksanaan PPDB di Badung secara daring, baik melalui webinar maupun media sosial,” kata Wirawan. *ind
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung Made Mandi, menyatakan ada tiga kecamatan yang diperkirakan mengalami permasalahan PPDB yakni Kecamatan Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan. Sedangkan untuk Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi diperkirakan tidak terjadi masalah, karena jumlah lulusan dan rombel yang tersedia memadai.
“Kalau mau bicara sekolah negeri, mulai dari Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan memang kelebihan siswa. Sehingga kemungkinan ada yang tidak bisa ditampung di negeri. Kalau di Petang daya tampungnya melebihi, bahkan kurang murid. Sedangkan di Abiansemal dan Mengwi, astungkara oke,” kata Mandi, Jumat (9/4).
Adanya kemungkinan calon peserta didik yang tidak bisa ditampung, menurut Mandi, bisa menimbulkan protes dari orangtua calon peserta didik. Mandi mengaku telah melakukan komunikasi dengan perangkat desa setempat terkait masalah tersebut. “Komplain bisa saja terjadi, sehingga kami komunikasikan ke teman-teman perangkat desa. Karena kemungkinan tidak tertampung akibat tidak meratanya tempat (sekolah),” jelas Mandi.
Pihaknya berharap masyarakat dapat memahami kondisi sebaran sekolah yang tidak merata. Sehingga bila calon peserta didik tidak terakomodir di sekolah negeri, para orangtua bisa mendaftarkan anaknya di sekolah swasta. “Harapan kami anak-anak yang tidak tertampung di negeri dapat ke sekolah swasta. Toh kurikulumnya sama, tenaga pendidiknya juga sama kualifikasinya,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi SMP Disdikpora Badung Wayan Wirawan seizin Plt Kadisdikpora Kabupaten Badung I Made Mandi, menjelaskan daya tampung SMP negeri di Badung sesungguhnya sudah mencukupi, bahkan lebih. Berdasarkan data, terdapat 28 SMP negeri di Badung dengan jumlah 229 rombel yang memiliki daya tampung sebanyak 7.298 kursi. Selain sekolah negeri, ada juga sekolah swasta di Badung sebanyak 36 sekolah dengan 100 rombel dan daya tampung 2.916 kursi.
“Daya tampung sebenarnya sudah cukup. Kalau data perkiraan sementara, jumlah lulusan SD yang bersekolah atau tamat di Badung sekitar 6.270 orang. Tapi itu belum bisa dikatakan valid, karena bisa saja ada anak ber-KK (kartu keluarga) Badung tapi sekolahnya di luar Badung. Kemudian ingin lanjut sekolah SMP di Badung lewat jalur zonasi dengan menggunakan KK-nya,” kata Wirawan.
Dikatakan, untuk jalur zonasi PPDB SMP dialokasikan sebanyak 75 persen. Sedangkan jalur prestasi sebanyak 5 persen, jalur perpindahan tugas orangtua 5 persen, dan afirmasi sebanyak 15 persen. Namun dalam pelaksanaan di lapangan, jika nantinya kuota jalur prestasi, perpindahan tugas orangtua, dan afirmasi tidak penuh, maka kuota yang tersisa akan dialihkan ke zonasi.
“Tahun lalu juga dipersentasekan sebanyak 75 persen untuk jalur zonasi. Tapi dalam pelaksanaanya malah dengan sistem zonasinya mencapai 92 persen. Karena jalur prestasi, afirmasi, dan perpindahan tidak terlalu banyak,” imbuhnya.
Guna memetakan zonasi sekolah, kata Wirawan, Disdikpora Badung sudah bersurat dan berkoordinasi dengan Disdukcapil Badung untuk mengetahui calon peserta didik yang ber-KK Badung. Dengan mendapatkan data calon peserta berdasarkan dari KK masing-masing, maka akan diketahui yang bersangkutan berasal dari banjar mana.
“Kami hitung secara detail calon peserta didik ber-KK Badung. Sehingga akan kami dapatkan jumlah siswa dari masing-masing banjar sebagai pendukung dari sekolah yang kami petakan. Dari sini akan bisa tahu sekolah mana yang nanti akan kelebihan calon peserta didik,” jelas Wirawan.
Pendaftaran PPDB akan dilakukan secara daring dengan sistem yang akan dibantu oleh Diskominfo Badung sebagai command center. Pihaknya memastikan, tidak ada server jebol atau sulit diakses saat pendaftaran berlangsung.
“Sistem dibuatkan oleh Diskominfo. Sekarang sudah dalam tahap penyelesaian, tinggal tahap uji coba. Mungkin akhir April kami akan melakukan sosialisasi pelaksanaan PPDB di Badung secara daring, baik melalui webinar maupun media sosial,” kata Wirawan. *ind
1
Komentar