Pasar Tani Pemkab Krisis Pembeli
GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar menggelar Pasar Tani di halaman Kantor Bupati Gianyar, Jumat (9/4).
Barang hasil panen petani dan keperluan upacara dijajakan untuk pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN), jelang Hari Raya Galungan, Rabu (14/4).
Namun pasar ini krisis pembeli atau antuasiasme pembeli tidak seperti pasar serupa sebelumnya. Sebab, daya beli para ASN menurun karena tunjangan pegawai dari pelbagai tingkat jabatan, telah kena potongan dari pimpinan karena pandemi Covid-19.
Penurunan daya beli itu diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Gianyar Luh Gede Eka Suary. “Dengan situasi seperti ini, banyak pegawai nggak punya uang. Dibandingkan pasar sebelumnya, antusias pembeli sekarang kurang. Mungkin karena kondisi keuangan lemah,” ujarnya, usai acara pasar Tani.
Situasi ini juga berdampak pada omzet atau perputaran uang di Pasar Tani. “Omzet tidak seperti saat normal. Cuma terbantu dari ibu bupati yang suruh panggil ASN untuk belanja. Hanya sedikit ASN yang belanja, tapi astungkara ada. Tapi tidak seperti dulu,” jelasnya.
Saat Pasar Tani digelar, kata dia, animo pegawai tidak seantusias dulu. “Cuma beberapa persen,” terangnya.
Eka Suary memaparkan, Pasar Tani tersebut berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Gianyar dan Dinas Ketahanan Pangan. Yang dijual mulai dari janur, ron, bumbu, beras, buah. “Alat kebutuhan hari raya. Harganya ada yang lebih murah dan mahal. Kalau Pasar Tani memang memberdayakan petani untuk dibantu. Tidak menutup kemungkinan lebih murah dan mahal,” terangnya.
Lanjut Suary, tiap dinas punya peran masing-masing. Seperti Dinas Pertanian memanggil kelompok tani untuk ikut berpartisipasi dalam Pasar Tani. “Sasarannya ini umum. Cuma digelar di halaman kantor bupati. Dari Polres tadi juga ada ke sini,” terangnya.
Mengenai pasar murah di pasar umum, pihaknya dilematis. “Kalau pasar murah dibawa ke pasar (umum, red), komplin dagangnya. Malah pedagang yang akan jualan, ngambil,” ujarnya.
Salah satu pedagang asal Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Eka, menjual dupa dan masker saat Pasar Tani. “Saya jual ini di bawah harga pasar. Saya pesan di luar, lalu jual di sini,” ujar pedagang yang buka warung dan jualan online itu.
Dari sejumlah barang yang dijajakan, masker paling banyak dibeli oleh ASN. Dia pun menyambut baik adanya Pasar Tani ini. “Ya ini menguntungkan bagi saya,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Made Neka, asal Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, menjual bahan bumbu. “Biasanya jualan di pasar. Kami juga kirim ke Tiara Dewata Denpasar. Dengan kegiatan ini membantu kami,” jelasnya. *nvi
1
Komentar