Staf Puskesmas Selat Ngadu ke Dewan
Sebanyak 55 orang dari 81 staf Puskesmas Selat menyatakan kurang nyaman bekerja di bawah kepemimpinan Kepala Puskesmas Ni Made Dwindahari.
AMLAPURA, NusaBali
Sejumlah staf Puskesmas Selat, Kabupaten Karangasem, mengadu ke Wakil Ketua DPRD Karangasem Ida Bagus Adnyana secara tertulis. Isi pengaduannya menyoroti kepemimpinan Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwindahari, yang membuat mereka kurang nyaman bekerja.
IB Adnyana, politisi dari Partai Gerindra, mendapat pengaduan dari puluhan staf Puskesmas Selat. Pengaduan tertulis tersebut diajukan oleh 55 orang dari 81 orang staf Puskesmas Selat. Dalam surat aduan itu disebutkan Kepala Puskesmas Selat Dwindahari tidak bisa diatur.
IB Adnyana merahasiakan daftar nama staf Puskesmas Selat yang mengajukan pengaduan tertulis. Dia menindaklanjutinya dengan menghubungi Dwindahari, sejauh mana kebenaran pengaduan tersebut. “Mengingat banyaknya nama tercantum dalam surat pengaduan, makanya saya tindaklanjuti. Pengaduannya, Jumat (2/12). Ternyata antara pengaduan dengan fakta di lapangan berbeda,” kata IB Adnyana.
Dwindahari mengaku heran atas munculnya pengaduan itu. Menurutnya, kinerjanya selama ini berjalan sesuai SOP (standar operasional prosedur). “Silakan sidak Puskesmas Selat, biar semuanya jelas,” kata Dwindahari saat dikonfirmasi, Selasa (6/12).
Dwindahari mengaku sempat dihubungi IB Adnyana, dan telah menjelaskan kondisi di Puskesmas Selat. Semua program berjalan. Menurutnya, suasana kerja di Puskesmas Selat kondusif. Dia juga mempersilakan dilakukan survei atau sidak untuk mengetahui secara detail, serta mencari tahu kondisi di Puskesmas Selat dari 81 staf yang ada.
Dwindahari mengaku bekerja dengan memberdayakan semua potensi yang ada. Apalagi hendak menghadapi akreditasi di 2017, yang sasarannya puskesmas rawat inap. “Orang-orang yang mengadu itu, jelas yang tidak senang secara pribadi, dan jarang masuk kerja. Urusan pribadi tidak ada hubungannya dengan tugas-tugas di lembaga puskesmas,” tegas Dwindahari yang menjabat Kepala Puskesmas Selat sejak 26 Oktober 2011.
Ditegaskannya, pelayanan kepada masyarakat harus optimal, dan kesampingkan kepentingan pribadi. “Orang tidak senang itu urusan pribadi, kami tidak ingin akibat ulah segelintir orang, mengorbankan kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Karangasem IGM Tirtayana, mengaku selama ini tidak ada laporan mengenai kondisi di Puskesmas Selat. “Saat ada kegiatan IVA, Senin (5/12), baik-baik saja. Kalau pun ada satu atau dua orang tidak senang, itu manusiawi,” ujarnya. * k16
Sejumlah staf Puskesmas Selat, Kabupaten Karangasem, mengadu ke Wakil Ketua DPRD Karangasem Ida Bagus Adnyana secara tertulis. Isi pengaduannya menyoroti kepemimpinan Kepala Puskesmas Selat Ni Made Dwindahari, yang membuat mereka kurang nyaman bekerja.
IB Adnyana, politisi dari Partai Gerindra, mendapat pengaduan dari puluhan staf Puskesmas Selat. Pengaduan tertulis tersebut diajukan oleh 55 orang dari 81 orang staf Puskesmas Selat. Dalam surat aduan itu disebutkan Kepala Puskesmas Selat Dwindahari tidak bisa diatur.
IB Adnyana merahasiakan daftar nama staf Puskesmas Selat yang mengajukan pengaduan tertulis. Dia menindaklanjutinya dengan menghubungi Dwindahari, sejauh mana kebenaran pengaduan tersebut. “Mengingat banyaknya nama tercantum dalam surat pengaduan, makanya saya tindaklanjuti. Pengaduannya, Jumat (2/12). Ternyata antara pengaduan dengan fakta di lapangan berbeda,” kata IB Adnyana.
Dwindahari mengaku heran atas munculnya pengaduan itu. Menurutnya, kinerjanya selama ini berjalan sesuai SOP (standar operasional prosedur). “Silakan sidak Puskesmas Selat, biar semuanya jelas,” kata Dwindahari saat dikonfirmasi, Selasa (6/12).
Dwindahari mengaku sempat dihubungi IB Adnyana, dan telah menjelaskan kondisi di Puskesmas Selat. Semua program berjalan. Menurutnya, suasana kerja di Puskesmas Selat kondusif. Dia juga mempersilakan dilakukan survei atau sidak untuk mengetahui secara detail, serta mencari tahu kondisi di Puskesmas Selat dari 81 staf yang ada.
Dwindahari mengaku bekerja dengan memberdayakan semua potensi yang ada. Apalagi hendak menghadapi akreditasi di 2017, yang sasarannya puskesmas rawat inap. “Orang-orang yang mengadu itu, jelas yang tidak senang secara pribadi, dan jarang masuk kerja. Urusan pribadi tidak ada hubungannya dengan tugas-tugas di lembaga puskesmas,” tegas Dwindahari yang menjabat Kepala Puskesmas Selat sejak 26 Oktober 2011.
Ditegaskannya, pelayanan kepada masyarakat harus optimal, dan kesampingkan kepentingan pribadi. “Orang tidak senang itu urusan pribadi, kami tidak ingin akibat ulah segelintir orang, mengorbankan kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Karangasem IGM Tirtayana, mengaku selama ini tidak ada laporan mengenai kondisi di Puskesmas Selat. “Saat ada kegiatan IVA, Senin (5/12), baik-baik saja. Kalau pun ada satu atau dua orang tidak senang, itu manusiawi,” ujarnya. * k16
1
Komentar