Putrawan Wadahi Musisi Bali dengan Gentleman Garage
DENPASAR, NusaBali
I Nyoman Putrawan yang merupakan Direktur Perumda Bhukti Praja Sewakadarma atau PD Parkir Kota Denpasar rela menyulap garase mobil dan motornya menjadi tempat untuk mewadahi kreativitas musisi Bali di tengan pandemi Covid-19.
Tempat khusus untuk berbincang dan bermusik yang dinamakan Gentleman Garage ini terletak di Jalan Sidakarya nomor 46, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan. Gentleman Garage digagas langsung oleh Nyoman Putrawan yang menjadi berkah bagi musisi Bali untuk kembali diberikan panggung membawakan karya mereka. Bukan sekedar tampil di panggung, tetapi musisi Bali juga disiapkan alat sebagai penunjang berupa live streaming.
Mereka bisa tampil bukan hanya sekedar di atas panggung, tetapi juga difasilitasi untuk live di berbagai akun media sosial yang dimiliki Gentleman Garage. Salah satunya akun youtube GG, Bincang_Musik Channel. Untuk mempercantik tampilan tempat tersebut, dia menghiasinya dengan barang-barang kuno, semisal telepon kuno, radio jaman dulu, hingga foto-foto maestro seni seperti Limbak pencipta Tari Kecak.
"Saya hanya ingin mendukung musisi Bali dan seniman karena di tengah pandemi Covid-19 ini kan mereka jarang bisa tampil karena tidak ada event. Jadi, saya berinisiatif saja mewadahi mereka. Bukan hanya musik tetapi kegiatan apapun bisa dilakukan di sini tanpa dipungut biaya sewa tempat dengan alat lengkap yang sudah saya siapkan," ungkap Putrawan saat ditemui di Gentleman Garage, Sabtu (10/4).
Putrawan mengatakan, Gantleman Garage di atas tanah seluas 3 are ini dibuat secara bertahap selama tiga tahun sejak 11 April 2018. Dulunya, Gentleman Garage tersebut hanya sebuah garase mobil biasa. Tetapi karena lama kosong, Putrawan memilih memanfaatkan garase yang tepat berada di rumahnya ini menjadi tempat ngumpul-ngumpul dan ngobrol dengan teman-temannya saja dengan mendirikan warung kecil.
Namun, lambat laun, dia merasa ada beberapa yang harus dilengkapi. "Lalu saya tambahkan alat musik berupa gitar dan sound, lama-lama tambahkan desain," ungkapnya. Putrawan mengaku, tercetusnya tempat tersebut sebagai wadah musisi dan seniman ini mulai pada awal Covid-19. Para musisi harus kehilangan panggungnya bahkan tidak bisa menyalurkan hobi dan karya-karyanya. Nah, melihat fenomena tersebut, Putrawan mengaku mulai fokus dengan keinginannya untuk membantu musisi dan seniman lainnya.
Putrawan juga memberikan tagline untuk tempatnya tersebut 'The Idiealis' karena idealisme adalah kekayaan terakhir yang dimiliki oleh pemuda. "Sementara Gentleman itu saya ingin anak muda gentle sejati, tak harus berbadan kekar, tapi berkarya, berkarya lebih baik daripada bergaya. Di sini tempat orang berkarya bukan bergaya,” ungkap mantan Anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi PDIP ini.
Untuk mempermak tempat tersebut Putrawan mengaku menghabiskan sampai Rp 150 juta dari kantong pribadinya. "Tujuan awal saya kan murni mewadahi musisi dan seniman. Jadi siapapun yang mau mengadakan acara dipersilahkan. Kemarin sudah ada Made Bawa Lolot, Leonk Sinatra, Mr Botax juga main di sini. Bahkan, Wakapolda juga sempat ke sini bermain musik. Jadi, sudah banyak yang sempat ke sini. Dan tujuan saya pribadi juga hanya untuk mewadahi musisi dan seniman biar mereka bangkit berkarya lagi,"jelasnya. *mis
1
Komentar