Bupati Mahayastra Dambakan Mall di Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar kini sedang membangun Pasar Umum Gianyar bernilai Rp 230an miliar.
Proyek prestisius ini akan kelar tahun 2021. Kini, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra mendambakan ada mall di Kota Gianyar.
Hal itu dikatakan Mahayastra kepada awak media di Gianyar, Senin (12/4). Mahayastra mengakui, salah satu pembangunan yang jadi idaman di masa depan yakni sebuah mall. Mall ini akan dibangun di sebelah barat Puri Gianyar atau di lahan Swalayan Hardys. Menurut Mahayastra, mall ini tak akan kalah mewah dari mall-mall lain di Denpasar. Bahkan bisa jadi tempat singgah masyarakat di Bali timur. Apalagi wajah kota saat ini sudah dipercantik dengan adanya Alun-alun Gianyar. "Kota Gianyar akan hidup 24 jam, tertata, nyaman. Ada bioskop, cafe. Viewnya ke Puri Gianyar dan Alun-alun Gianyar," ujarnya.
Beragam merk terkenal, kata Mahayastra juga sudah siap dijajakan. "Harga satu setengah juta rupiah ke bawah lah. Pokoknya tampilan Gianyar harus terbaik," ujarnya optimis.
Mahayastra juga mengajak agar masyarakat Gianyar dapat ikut membangun Gianyar menjadi daerah yang maju. Dia menyebut Gianyar punya kota yang cantik dan masyarakat sejahtera. "Gianyar sudah di rel yang benar, sudah memiliki jalan yang benar. Jadi tinggal bagaimana kita membangun Gianyar, meskipun daerah kecil menjadi daerah yang maju," ujarnya.
Kata dia, pembangunan Gianyar akan terus berjalan seiring dengan bangkitnya Gianyar dari pandemi Covid-19. Dimana Gianyar khususnya Ubud sudah menyiapkan diri menjadi kawasan hijau bebas Covid-19, hotel-hotel mulai akan dibuka serta event-event besar akan mulai digelar. "Kalau kemarin kita antara gas dan rem, sekarang kita mulai menanjak menggenjot sektor ekonomi dengan pariwisata sebagai pengungkit," ujarnya.
Sementara itu, di sela-sela kesibukan memimpin Gianyar, Bupati I Made Agus Mahayastra menyempatkan ngadonang (mencampur) lawar di belakang Kantor Bupati Gianyar, pada Panyajaan Galungan, Soma Pona Dungulan, Senin (12/4).
Mahayastra berbaur dengan sejumlah pimpinan OPD dan pegawai. Menurut pejabat asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini, aktivitas ngelawar sudah dilakoninya sejak muda. Sama seperti umumnya masyarakat Hindu di Bali, menyambut hari kemenangan dharma atas adharma.
Ketua DPC PDI Perjuangan Gianyar ini menuturkan jika di kampung asalnya, mapatung atau ngelawar sudah jadi kebiasaan. "Di kampung saya setiap orang yang sudah menikah, mendapat daging babi yang dibayar per tempek (patungan). Itulah dijadikan momen kami berkumpul bersama keluarga mengolah daging menjadi lawar, seperti sekarang ini. Meskipun sedikit yang penting maknanya," papar Mahayastra.
Mahayastra pun menyebutkan jika Gianyar kaya dengan jenis lawar yang memiliki cita rasa khas yang berbeda, mulai dari lawar Ketewel, lawar Guwang, lawar Tampaksiring, Gianyar hingga Payangan. "Saya keliling hampir 10 tahun ternyata lawar di Gianyar berbeda-beda dan punya ciri khas, tapi semuanya enak-enak," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Mahayastra mengajak seluruh masyarakat Gianyar memaknai Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan saling maaf memaafkan dan tidak saling menghujat. "Mari saling maaf memaafkan, di hari raya Galungan ini, hari kemenangan dharma melawan adharma, kita jadikan momentum untuk introspeksi diri," tegasnya.
Terlebih, moment Hari Raya Galungan juga bersamaan dengan umat Muslim yang baru memasuki bulan puasa, sehingga momentum itu wajib dimaknai sebaik mungkin. "Tentunya dengan tetap mematuhi aturan pemerintah dalam melawan pandemi. Apalagi beberapa bulan ini kita sudah mulai bergerak untuk bangkit dari pandemi," imbuhnya.
Maka dari itu, pihaknya pun mengajak pimpinan OPD beserta staff di lingkungan Pemkab Gianyar serta awak media untuk Ngelawar bersama di halaman rumah jabatan Bupati Gianyar. Apalagi ia menyebutkan jika stok babi di Kabupaten Gianyar merupakan terbanyak di Bali mencapai 5.000 ekor lebih. "Ini karena stok di peternak babi kita di daerah Payangan dan di Kecamatan lain di Gianyar masih cukup, walaupun harga naik, yang penting bagaimana kita mengilhami. Jangan sampai di hari raya ini kita jorjoran," sambungnya.
Dia ingin masyarakat memaknai hari raya Galungan dan Kuningan ini dengan lebih sederhana. Namun tetap khusyuk menghaturkan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tetap menjalin silahturahmi dengan keluarga. *nvi
Komentar