Program Mina Padi Kurang Diminati di Tabanan
TABANAN, NusaBali
Program mina padi, sebuah metode tumpang sari berupa atau budidaya ikan dibarengi menanam padi, kurang diminati petani di Tabanan.
Karena petani menganggap metode ini ribet. Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Triana, Senin (12/4).
Kenala mina padi, jelasnya, selama pertumbuhan, tanaman padi tidak selalu bisa digenangi air. Di satu sisi, ikan yang dibudidayakan harus mendapatkan air yang cukup.
Jelas Ngurah Triana, ada tiga metode program mina padi yang bisa dibuat oleh petani. Selain metode tumpang sari, ada metode palawija dan metode penyelang. Dari 3 metode ini, ternyata yang paling diinginkan petani adalah sistem penyelang. Artinya, petani tetap memelihara ikan di sawah tanpa dibarengi menanam padi dan palawija.
Ngurah Triana didampingi Kabid Pemberdayaan Pembudidayaan Ikan, Kadek Artina mengatakan, peminat mina padi program tumpang sari di Tabanan, memang kecil. Kendatipun peminatnya kecil, jika pengelolaannya bagus, bisa meningkatkan kualitas padi secara organik. Dimana secara langsung padi tersebut sudah mendapat pupuk dari ikan itu sendiri. "Petani juga akan mendapat hasil ganda, yakni padi dan ikan dalam sekali panen," tegasnya, Senin (12/4).
Menurutnya, program mina padi sistem tumpang sari kurang diminati petani karena memelihara 2 komunitas dalam satu rumpun. Seperti diketahui, pertumbuhan padi tidak serta merta terus bisa digenangi air. Sedangkan ikan harus mendapatkan air secara maksimal. "Kunci program mina padi sistem tumpang sari suskes, sebenarnya petani harus telaten membuat pengalir di bagian sisi padi," terangnya.
Di Tabanan, kata Ngurah Triana, program mina padi yang sudah suskes diterapkan baru di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Desa Jatiluwih, dan di Desa Tungkudak, Kecamatan Penebel. Di subak itu, sudah sejak tahun 2018 mengembangkan dan petani sudah pernah menjual hasil.
Sedangkan mina padi sistem penyelang banyak dibudidayakan petani Tabanan. Budidayanya hampir ada di 10 kecamatan. Namun yang membudidayakan dalam skala luas ada di Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Desa Baru, Kecamatan Marga, dan Desa Bolangan Kecamatan Penebel. "Di program mina padi ini, akan selalu didampingi penyuluh perikanan, mereka yang membantu pengawasan di lapangan," tandas Ngurah Triana. Disebutkan, ikan yang biasanya dibudidayakan dalam sistem mina padi adalah ikan nila dan ikan kaper. *des
Komentar