Pegiat Pendidikan Buat SD Berbasis Kearifan Lokal

Buat sementara belajar numpang di TK Cempaka Kids, Jalan Banteng Gang Merpati Nomor 1 Amlapura. SD Alam Nusantara mengenalkan ke anak didik tentang alam dan kearifan budaya lokal. Harapannya terbentuk pembelajaran yang paikem (pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif dan menyenangkan).

Para pegiat pendidikan itu yakni Djuneidi Saripurnawan, Sarita, I Nyoman Merta, I Wayan Sandi, I Nengah Putu dan Meiyari. Mereka membahas rencana pembangunan SD Alam Nusantara di TK Cempaka Kids, Jalan Banteng Gang Merpati Nomor 1 Amlapura, Senin (12/4). Djunaedi memaparkan, sekolah berbasis alam yakni lingkungan belajar yang rindang dikelilingi pohon beragam jenis. Melalui alam bisa belajar mengenal tanaman dengan cara mengajak bermain di alam agar siswa cinta lingkungan dan mengenal lingkungan.

Pembelajaran berbasis budaya lokal Hindu di Bali dengan mengajak siswa membuat canang. Majejahitan tidak menggunakan strapless, sehingga sampahnya bisa digunakan pupuk organik. “Perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa agar dekat dengan lingkungan,” kata Djuneidi. Terpenting lagi menanamkan budaya membaca. Dengan membaca, banyak ilmu pengetahuan didapatkan. Apalagi Indonesia sesuai survei dari PISA (programmed for international assessment) Indonesia berada di peringkat paling rendah dalam hal membaca yakni peringkat 72 dari 77 negara.

Kabid SD Disdikpora Karangasem I Nyoman Merta mengapresiasi semangat para pegiat pendidikan untuk mewujudkan model sekolah yang menghargai kearifan lokal dan budaya nusantara di Indonesia. “Jadi pembelajarannya berbasis alam, kearifan lokal, dan budaya nusantara. Sehingga siswa akan betah belajar di sekolah,” katanya. Apalagi selain dapat pendidikan akademis secara formal, siswa diajarkan berpikir kritis, ingin tahu banyak hal yang ada di sekitarnya. *k16